CEK FAKTA: Tidak Benar Tsunami Aceh 2004 Akibat Ledakan Bom Nuklir Bawah Laut
Merdeka.com - Beredar informasi terjadinya tsunami di Aceh tahun 2004 disebabkan ledakan bom nuklir bawah laut.
Informasi tersebut diklaim berasal dari fisikawan Prancis serta mengutip pernyataan seseorang bernama Jerry D Gray dan disertakan sebuah video sepanjang satu menit.
Berikut isi narasinya:
-
Apa yang menyebabkan tsunami Aceh? Gempa yang berpusat di 20–25 kilometer barat daya Sumatera ini memicu tsunami setinggi 30 meter, yang menyapu daratan dengan kecepatan hingga 800 km per jam.
-
Bagaimana tsunami terjadi di Aceh? Bencana ini terjadi akibat gempa di perairan barat Aceh, Nicobar, dan Andaman yang dipicu oleh interaksi antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Aceh Luluh Lantak Gempa dangkal berkedalaman 10 kilometer tersebut memicu pergeseran batuan secara tiba-tiba, yang menyebabkan lentingan dasar laut dan memunculkan gelombang tsunami.
-
Di mana pusat gempa yang menyebabkan tsunami Aceh? Gempa yang terjadi di di Aceh tepatnya yaitu pukul 7.58 WIB. Pusat gempa yaitu kurang lebih 160 KM sebelah barat Aceh sedalam 10 km.
-
Kapan tsunami Aceh terjadi? Peristiwa menyedihkan terjadi di bumi serambi Mekkah Indonesia, Aceh. Pada tahun 2004 tepatnya pada hari Minggu pagi, tanggal 26 Desember.
-
Kapan bencana Tsunami Aceh terjadi? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
-
Kapan tsunami terjadi di Aceh? Tepat 20 tahun yang lalu, Indonesia mengalami salah satu bencana alam terbesar dalam sejarahnya, yaitu tragedi Tsunami Aceh. Pada Minggu, 26 Desember 2004, gelombang dahsyat menghantam Aceh setelah gempa berkekuatan magnitudo 9,1–9,3 mengguncang kawasan tersebut pada pukul 07.50 WIB.
"Menurut Jerry D gray dan fisikawan Prancis. Tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004, bukan akibat gempa bumi, melainkan merupakan ledakan bom nuklir bawah laut.Percaya? Simak yaa. Just information !".
©FacebookPenelusuran
Hasil penelusuran dilansir dari ANTARA, Koordinator Bidang Mitigasi dan Gempa bumi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan bahwa tsunami Aceh pada 2004 dipicu oleh gempa tektonik, bukan rekayasa senjata nuklir sebagaimana pembahasan yang viral di media sosial beberapa waktu lalu.
"Bukti ilmiah sangat kuat bahwa Tsunami Aceh memang dipicu oleh gempa tektonik, bukan dipicu oleh ledakan nuklir seperti isu yang beredar," kata Daryono di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan bukti-bukti tersebut yaitu data rekaman getaran tanah dalam seismogram menunjukkan adanya rekaman gelombang badan (body) berupa gelombang P (Pressure) yang tercatat tiba lebih awal dibandingkan gelombang S (Shear) yang datang berikutnya, yang selanjutnya diikuti oleh gelombang permukaan (surface).
Munculnya fase-fase gelombang body ini menjadi bukti kuat bahwa gempa dan tsunami Aceh dipicu oleh aktivitas tektonik, bukan ledakan nuklir.
Munculnya gelombang S (Shear) yang kuat pada seismogram menunjukkan bahwa deformasi yang terjadi di Samudra Hindia sebelah barat Aceh adalah proses pergeseran (shearing) yang terjadi secara tiba-tiba pada kerak bumi akibat terjadinya patahan batuan dalam proses gempa tektonik, bukan akibat ledakan nuklir.
Deformasi dasar laut di Samudra Hindia sebelah barat Aceh pada 26 Desember 2004 adalah gempa tektonik yang dibuktikan dengan adanya variasi bentuk awal gelombang P berupa gerakan kompresi (naik) dan dilatasi (turun) pada seismogram yang tercatat di stasiun-stasiun seismik BMKG.
Jika sumbernya ledakan nuklir, maka semua catatan seismogram di berbagai stasiun seismik diawali dengan gerakan naik (kompresi) pada gelombang P tersebut.
Gempa tektonik yang memicu Tsunami Aceh 2004 tidak terjadi dengan tiba-tiba, melainkan melalui proses terjadinya gempa pembuka (foreshocks) yang sudah muncul sejak tahun 2002, saat terjadi Gempa Simeulue dengan magnitudo 7,0 pada 2 November 2002.
Sejak itu terjadilah serangkaian gempa kecil yang terus menerus terjadi yang merupakan gempa pendahuluan hingga puncaknya terjadi gempa berkekuatan 9,2 pada 26 Desember 2004 pukul 08.58.53 WIB.
Fenomena gempa pendahuluan (foreshocks) yang sudah terjadi sejak dua tahun sebelumnya tersebut merupakan bukti kuat bahwa Gempa Aceh 2004 tidak dipicu ledakan nuklir, tetapi gempa tektonik.
Gempa Aceh 2004 membentuk jalur rekahan (rupture) di sepanjang zona subduksi (line source) dari sebelah barat Aceh di selatan hingga Kepulauan Andaman-Nicobar di utara sepanjang sekitar 1500 km.
"Ini adalah bukti bahwa rekahan gempa tektonik terjadi di segmen Megathrust Aceh-Andaman. Rekahan panjang yang terbentuk di sepanjang jalur subduksi lempeng ini adalah bukti bahwa deformasi dasar laut yang terjadi bukan disebabkan oleh ledakan nuklir," katanya.
Jika ledakan nuklir maka deformasi yang terbentuk secara terpusat di satu titik (point source) dan tidak berupa jalur (line source).
Selain itu, bukti bahwa guncangan dahsyat di Aceh 2004 dipicu oleh gempa tektonik adalah munculnya serangkaian gempa susulan yang sangat banyak di sepanjang jalur Megathrust Andaman-Nicobar pasca gempa utama.
Jika tsunami dipicu ledakan nuklir maka tidak ada rekaman gempa susulan yang sangat banyak yang terjadi hingga lebih dari setahun kemudian. Jika tsunami dipicu oleh ledakan nuklir, maka tidak akan ada rekaman gempa susulan tersebut hingga periode yang sangat lama.
Mengenai adanya perubahan data magnitudo dan posisi episentrum gempa Aceh 2004 adalah hal biasa dalam analisis penentuan parameter gempa.
Perubahan parameter gempa terjadi karena adanya pemutakhiran data akibat bertambahnya data seismik yang masuk dan digunakan untuk dianalisis oleh petugas di lembaga monitoring gempa.
Makin banyak data gempa yang digunakan maka hasil parameter gempa makin stabil dan akurat hingga diperoleh hasil final.
Demikian juga adanya perubahan episenter Gempa Aceh 2006, disebabkan oleh adanya proses rekahan pada sumbar gempa yang bertahap dan terjadi dalam kawasan yang memanjang dari barat Aceh hingga Kepulauan Andaman-Nicobar.
Kesimpulan
Penyebab tsunami Aceh 2004 karena ledakan nuklir bawah laut adalah tidak benar. Faktanya tsunami Aceh pada 2004 dipicu oleh gempa tektonik.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.antaranews.com/berita/2056650/tsunami-aceh-2004-dipicu-gempa-tektonik-bukan-ledakan-nuklir (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tsunami besar menyapu bersih tanah serambi mekkah pada 26 Desember 2004.
Baca SelengkapnyaTepat 20 tahun yang lalu, Indonesia mengalami salah satu bencana alam terbesar dalam sejarahnya, yaitu tragedi Tsunami Aceh.
Baca SelengkapnyaTsunami Aceh menjadi peristiwa tak terlupakan bagi seluruh masyarakat Serambi Mekah. Bencana dahsyat itu menciptakan kehancuran luar biasa. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaEpisenter gempa terletak di laut pada jarak 134 Km arah Barat Daya Kota Calang, Aceh, pada kedalaman 13 km.
Baca SelengkapnyaGelombang tsunami yang diakibatkan erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara bisa mencapai 25 meter.
Baca SelengkapnyaKubah ini juga disebut sebagai kapal penyelamat. Banyak orang menyelamatkan diri dengan naik ke atas kubah saat tsunami Aceh menerjang.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 5,4 tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami.
Baca SelengkapnyaLokasi gempa terletak pada 5,82 Lintang Utara (LU) dan 94,57 Bujur Timur (BT).
Baca SelengkapnyaBeredar video banjir di Aceh pada 18 November 2023 yang diklaim menyebabkan tumpukan mayat
Baca SelengkapnyaGempa pertama di Tuban terjadi pukul 11.22 WIB, berkekuatan 6 magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer mengguncang Laut Jawa.
Baca SelengkapnyaInformasi tentang sesar besar Sumatera yang akan menimbulkan tsunami itu beredar luas melalui video berdurasi pendek.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca Selengkapnya