CEK FAKTA: Tidak Benar Vaksin Covid Bahaya Bagi Anak Karena Mengandung Polisorbat 80
Merdeka.com - Beredar unggahan di media sosial Facebook, isinya mengklaim vaksin covid-19 berbahaya bagi anak-anak karena mengandung bahan kimia seperti polisorbat 80. Disebutkan juga polisorbat 80 bisa meracuni tubuh dan merusak otak.
Penelusuran
Hasil penelusuran, vaksin covid-19 bagi anak-anak berbahaya karena mengandung bahan kimia seperti polisorbat 80 adalah keliru. Dilansir dari factcheck.afp.com, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, baik vaksin Pfizer-BioNTech maupun Moderna Covid-19 tidak mengandung Polysorbate 80.
-
Kenapa mpox bukan efek samping vaksin COVID-19? Jadi, penyakit Mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin COVID-19. Itu tidak ada hubungannya,' tegas Syahril.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Siapa yang menyatakan bahwa mpox bukan efek samping vaksin? Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, menjelaskan bahwa mpox dan Covid-19 merupakan dua penyakit yang berbeda.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Obat apa yang bisa bahaya buat anak? Sejumlah obat-obatan bisa jadi sangat berbahaya bahkan mungkin mematikan ketika dikonsumsi oleh anak atau bayi.
-
Bagaimana vaksin polio bekerja? Vaksin polio bekerja dengan merangsang produksi antibodi dalam tubuh, yang kemudian melawan virus polio jika terjadi infeksi. Dalam proses ini, vaksin melibatkan pemberian poliovirus yang sudah dilemahkan atau tidak aktif ke dalam tubuh.
Polisorbat 80 disertakan dalam vaksin lain sebagai pengemulsi untuk menyatukan bahan-bahan. Ini juga digunakan dalam kosmetik, vitamin dan produk makanan, termasuk es krim.
Suresh Mittal, profesor virologi terkemuka di Universitas Purdue, menjelaskan, biasanya, satu cangkir es krim mengandung lebih dari 300.000 microgram Polisorbat 80. Sebaliknya, jumlah Polisorbat 80 dalam formulasi vaksin adalah sekitar 50 mikrogram.
"Seharusnya tidak ada kekhawatiran yang signifikan tentang penggunaan Polysorbate 80 dalam vaksin, kecuali seseorang memiliki alergi terhadap Polysorbate 80," kata Mittal.
Selain itu terdapat penjelasan dari Cosby Stone Jr, Instruktur alergi dan imunologi di Klinik Alergi Obat Universitas Vanderbilt, menjelaskan bahwa reaksi alergi parah terhadap Polysorbate 80 sangat jarang, "seperti satu dalam sejuta."
"Kasus alergi akibat Polisorbat 80 juga sangat jarang terjadi, mungkin hanya satu dari sejuta. Polisorbat 80 seperti halnya penstabil dalam vaksin, jadi tidak mungkin menembus sawar darah otak," kata Stone menegaskan.
Terkait keamanan vaksin, Libby Richards, profesor di Purdue School of Nursing menjelaskan, vaksin memiliki sejarah keamanan yang panjang dan menjalani pengujian keamanan dan kemanjuran yang ketat sebelum tersedia untuk umum.
"Bahan vaksin digunakan pada tingkat yang paling minimum untuk menjaga vaksin seaman dan seefektif mungkin."
Selain itu dilansir dari Reuters Fact Check disebutkan bahwa Polisorbat 80 merupakan bahan pelarut yang lazim digunakan dalam vaksin. Ahli kesehatan telah menjelaskan bahwa risiko dari penggunaan zat itu sangat rendah, sehingga tidak benar jika disebut bahan kimia berbahaya.
Berdasarkan data dari CDC, hingga saat ini di Ameriksa Serikat sudah 21,2 persen dari populasi anak berusia 5-11 tahun yang menerima vaksin covid-19. Sementara yang sudah mendapat vaksinasi covid-19 penuh adalah 12,5 persen.
Kesimpulan
Vaksin covid-19 bagi anak-anak berbahaya karena mengandung polisorbat 80 adalah tidak benar. Para ahli mengatakan tidak ada kekhawatiran yang signifikan tentang penggunaan Polysorbate 80 dalam vaksin, karena penggunaan zat itu sangat rendah sehingga tidak benar jika disebut bahan kimia berbahaya.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://factcheck.afp.com/posts-mislead-risk-posed-vaccine-ingredienthttps://www.reuters.com/article/uk-factcheck-vaccines-toxic-substances-idUSKBN22H2OP (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaVaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaPeraturan tersebut menambahkan dua pasal dari aturan BPOM terdahulu Nomor 31 Tahun 2018, khusus untuk air minum dalam kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca Selengkapnya