CEK FAKTA: Tidak Benar Video 2 Orang Ditahan Karena Berhubungan Intim di Tengah Jalan

Merdeka.com - Sebuah video dua orang saling berpelukan beredar di media sosial. Menurut kabar yang beredar, dua orang dalam video tersebut melakukan hubungan intim di tengah jalan. Namun karena mengganggu, keduanya diamankan pihak kepolisian namun dalam keadaan berpelukan.

Video itu disebut-sebut terjadi di Tanjung Tiram, Kab Batu Bara, Sumatera Utara.

Penelusuran

Menurut penelusuran merdeka.com, video tersebut bukan dua orang yang melakukan hubungan intim di tengah jalan. Dalam artikel merdeka.com berjudul "Fakta Viral Video Pria dan Wanita di Batubara Sumut Berpelukan di Tengah Jalan" pada 29 Januari 2021, dijelaskan bahwa keduanya yang mengalami gangguan jiwa pegangan tangan lantaran takut banyak dikerubungi masyarakat.

"Di lokasi kita temukan dua orang (pria dan wanita) tersebut berdiri tegak di tengah jalan. Ternyata orang dengan gangguan jiwa, pegang-pegang tangan. Banyak masyarakat, jadi mereka ketakutan," kata Kapolsek Labuhan Ruku, AKP Jagani Sijabat , Jumat (29/1).

Karena menimbulkan kemacetan dan kerumunan, kedua orang tersebut diamankan ke Mapolsek Labuhan Ruku menggunakan mobil patroli. Setelah sampai di Mapolsek, Kapolsek menyuruh anggotanya mencari pihak keluarga pria dan wanita tersebut.

"Akhirnya dapat keluarga wanita, dari Desa Binjai Baru. Setelah itu dibawa pulang naik becak. Yang pria kita mandikan, kasih makan, baju baru, dan uang," sebutnya, menanggapi video viral di medsos.

Terkait kabar yang menyebut pria dan wanita itu berhubungan intim dan gencet, Jagani membantah keras. Faktanya, keduanya hanya berpegangan tangan saat pertama kali pihaknya menemukan di lokasi. Hanya saja, masyarakat yang melintas menyoraki.

"Mereka ketakutan melihat masyarakat. Pelukan terus, tak mau lepas sampai ke Mapolsek. Saat diangkat ke mobil masih pelukan. Tidak ada hubungan intim, pakaiannya juga lengkap. Ketakukan saja," tegasnya.

Diterangkan Jagani, pria dan wanita yang berada di dalam video viral itu sedang mengalami gangguan kejiwaan. Si wanita sendiri sudah keluar dari rumah sejak sebulan yang lalu, dan tidak pernah pulang. Bahkan pihak keluarga selama ini sudah mencari, dan baru ketemu di Mapolsek.

Sementara yang pria, selama ini dikenal masyarakat berada di jalanan. Bahkan, sering melintas di depan Mapolsek Labuhan Ruku. Saat dibawa ke Mapolsek, keduanya menggunakan baju yang sudah jorok dan bau.

"Mereka tidak berhubungan intim. Bukan lengket, ya. Mereka pelukan terus, karena takut," Jagani kembali menegaskan. Dikutip dari Liputan6.com.

Kemudian dalam artikel Tribunnews.com berjudul "Fakta Video Viral Pasangan Gencet di Jalan, Keduanya ODGJ dan Berpelukan, Bukan Berhubungan Intim" pada 28 Januari 2021, juga ditegaskan bahwa dua orang tersebut adalah ODGJ yang sedang ketakutan karena diteriaki masyarakat.

"Jadi ada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Pegang-pegang tangan, setelah itu banyak masyarakat, yang naik kereta itu, huha-huha gitu ke mereka, jadi mereka ketakutan," kata Kapolsek Labuhan Ruku, AKP Jagani Sijabat.

Jagani membantah keras adanya informasi yang menyebutkan saat itu keduanya sedang berhubungan intim dan tidak bisa lepas atau gencet.

Faktanya, lanjut Jagani, keduanya hanya berpegangan tangan. Oleh masyarakat yang melintas, mereka disoraki dengan 'huha-huha' sehingga keduanya ketakutan.

Kesimpulan

Video dua orang yang ditangkap karena berhubungan intim di tengah jalan adalah tidak benar. Dua orang tersebut adalah ODGJ yang berpelukan karena merasa ketakutan setelah diteriaki pengemudi yang lewat.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Kesimpulan

Video dua orang yang ditangkap karena berhubungan intim di tengah jalan adalah tidak benar. Dua orang tersebut adalah ODGJ yang berpelukan karena merasa ketakutan setelah disoraki pengemudi yang lewat.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)