CEK FAKTA: Tidak Benar Video Anies Baswedan Korupsi Rp100 M dari Saham Miras DKI
Merdeka.com - Beredar video yang mengklaim Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesdan korupsi Rp100 miliar dari saham minuman keras (miras) milik Pemprov DKI Jakarta.
Video itu diunggah Channel YouTube SUARA ISTANA dengan judul "Berita Terkini ~ Terbongkar, Gubenur korupsi Bisnis Haram.?" pada 4 Maret 2021.
©YouTubeSelain itu dalam thumbnail video itu, terdapat narasi "Terebongkarrrr..!! Korupsi 100 Miliar Miras DKI Ternyata Anis Baswedan Gunakan untuk Hal Ini".
-
Apa yang Anies Baswedan katakan di video yang beredar? 'Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer,' Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar.'Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings.'
-
Siapa yang mengunggah video asli Anies Baswedan? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan aslinya Anies Baswedan yang diunggah akun YouTube medcomid pada 11 November 2022.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa hoaks tentang Anies? Beredar foto Anies Baswedan memakai kemeja merah berlogo PDIP.
-
Bagaimana cek fakta hoaks Anies? Penelusuran dilakukan menggunakan Google Lens. Hasilnya ada beberapa foto yang identik dengan unggahan Anies diklaim memakan baju berlogo PDIP.
-
Kenapa Anies jadi target hoaks? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
Penelusuran
Penelusuran dilakukan dengan menonton secara keseluruhan video yang beredar tersebut. Namun, dalam video itu, tidak ditemukan penjelasan bahwa Anies melakukan korupsi Rp100 miliar dari saham miras milik Pemprov DKI Jakarta.
Video tersebut hanya berisi pembahasan soal polemik rencana Pemprov DKI menjual sahamnya di perusahaan bir PT Delta Djakarta. Pembahasan itu diambil dari beberapa artikel dari situs yang berbeda.
Bagian awal video berisi narasi yang berasal dari artikel di situs opini Seword.com yang dimuat pada 4 Maret 2021. Berikut bunyi artikelnya:
"Di tahun 2017, saham Delta Djakarta masuk ke titik terendah yakni di angka 4150 per lembar sahamnya. Kenapa bisa turun ya? Kalau kita lihat saham, kita juga harus integrasikan dengan peta politik atau apa yang terjadi saat itu.
Saat itu Anies koar-koar kepada rakyat Jakarta katanya air bersih lebih penting daripada air miras. Ia mengatakan Jakarta lebih butuh air bersih, ketimbang miras. Maka dia katanya berjanji mau menjual saham Delta Djakarta, agar Jakarta lebih barokah, eh maksudnya varokah.
Saham turun di angka 4150 dan masih dimiliki 26 persen sekian di BEI. Belum dijual, tapi katanya sih akan dijual. Namun setelah waktu berjalan, DKI tidak lepas-lepas juga tuh sahamnya. Dan akhirnya perusahaan itu stabil, bisa naik secara konstan. Sampai di tahun 2019 ke 2020, Delta Djakarta masuk ke masa keemasannya. Naik pesat.
Tapi sejak si kolorna melanda, saham itu turun, meski masih terkendali dan tidak disetop alias di cut off oleh BEI. Turun perlahan-lahan, nggak naik. Cenderung turun. Dalam pergumulan mereka dan pergulatan mereka dengan hal ini, muncul sebuah isu dungu yang dikeluarkan oleh
Pemerintah pun mulai membuka peluang untuk para perusahaan agar bisa melakukan investasi di negara ini. Salah satu yang diatur adalah soal investasi miras, yang isinya hanya 2 atau 3 lembar di dalam ratusan lembar yang diatur dalam perpres. Tapi penolakan pun muncul dari para pendukung Anies.
Wapres kaget soal perpres itu, netizen juga kaget karena ternyata ada wapres di Indonesia. Lalu akhirnya, Jokowi pun sendiri turun tanpa adanya backup dari menkominfo yang seharusnya melakukan diseminasi informasi dengan baik. Kalau kata Pak Alif, dia curiga apakah menkominfo gaptek atau apa? Hahaha.
Tapi yang pasti, dari polemik pencabutan perpres ini, Anies malah rugi. Saham Delta Djakarta jeblok 40 persen. Minus 40 persen. Artinya nilai kepemilikan saham sangat kecil. Miskin mendadak.
Kalau mau dikata, yang paling sial di dalam polemik perpres investasi yang mengatur miras adalah Anies Baswedan. Dia memiliki 26 sekian persen saham miras di PT Delta Djakarta. adi siapa yang bisa disalahkan? Paling benar ya salahkan pendukung Anies
Kan mereka yang koar-koar bahwa Jokowi lakukan investasi miras. Padahal pesanya nggak begitu. Selamat ya Nies, gara-gara pendukungmu, kamu malah hancur. Stempel haram muncul, Anies malah merugi di lantai BEI. Gapapa rugi di lantai BEI, asal jangan garuk-garuk lantai saja ya. Karma is real.
Begitulah real-real."
Setelah itu, narator membacakan kutipan dari dosen Universitas Indonesia Ade Armando yang pernah dimuat dalam artikel di situs Netralnews.com pada 3 Maret 2021. Lalu, narasi di bagian akhir bersumber dari artikel di situs Indonesiakininews.com yang dimuat pada 3 Maret 2021.
Kesimpulan
Video yang mengklaim Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan korupsi Rp100 miliar dari saham miras milik Pemprov DKI Jakarta adalah keliru.
Faktanya dalam video tidak ditemukan penjelaskan terkait Anies melakukan korupsi. Video tersebut hanya berisi pembahasan terkait polemik rencana Pemprov DKI menjual sahamnya di perusahaan bir PT Delta Djakarta.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://cekfakta.tempo.co/fakta/1274/keliru-video-yang-sebut-anies-korupsi-rp-100-miliar-dari-saham-miras-dkihttps://seword.com/politik/diam-diam-nikmati-deviden-miras-sekarang-anies-uRefdXy9aehttps://www.netralnews.com/punya-saham-pabrik-bir-anies-menghalalkan-yang-haram-ki81l7https://www.indonesiakininews.com/2021/03/usai-perpres-investasi-miras-dicabut_3.html (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar video mengklaim Anies berhasil bongkar dana ilegal milik Prabowo senilai Rp1 M, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaUnggahan tersebut sama sekali tidak menunjukkan bukti Erick membuat Anies Baswedan jadi tersangka.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut diunggah pada YouTube oleh kanal NEGARA POLITIK pada Sabtu (16/9).
Baca SelengkapnyaVideo bernarasi Anies dan PDIP akan gugat KPU itu telah ditonton sebanyak 4,8 ribu kali di platform youtube dengan berbagai komentar warganet
Baca SelengkapnyaBeredar video yang menyebut KPK menggeledah rumah Cak Imin dan menemukan duit Rp2,2 triliun
Baca SelengkapnyaBenarkah KPK telah menyita uang ratusan triliunan dari kantor NasDem? Berikut faktanya!
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan penelusuran, narasi yang beredar terkait AHY dan Demokrat geruduk rumah Anies menyesatkan.
Baca SelengkapnyaBeredar video PKB diberi uang Rp4 triliun supaya Cak Imin mundur jadi cawapres Anies.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com pun merangkung berita hoaks yang mencatut nama Anies
Baca SelengkapnyaBeredar video di YouTube yang berisi Ketum Demokrat AHY, dinarasikan kembali mendukung Anies di Pilpres.
Baca SelengkapnyaKlaim Cak Imin jadi tersangka kasus korupsi Kemnaker adalah tidak benar alias hoaks.
Baca SelengkapnyaMantan Wapres Jusuf Kalla menilai, penurunan videotron Anies-Cak Imin sebuah pelanggaran jika sudah mendapatkan izin.
Baca Selengkapnya