CEK FAKTA: Vaksin Covaxin India Diizinkan Untuk Anak di Atas 12 Tahun? Ini Faktanya
Merdeka.com - Informasi bahwa vaksin Covid-19 Bharat Biotech Covaxin asal India telah mendapat persetujuan untuk digunakan pada anak-anak di atas usia 12 tahun, beredar di media sosial.
Klaim tersebut disertai dengan narasi peringatan tenaga medis bahwa anak-anak di bawah 18 tahun akan berisiko terkena gelombang ketiga Covid-19.
"Berita Hebat: Covaxin Bharat Biotech (Buatan India) Disetujui untuk Anak-anak di Atas 12 tahun."
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kenapa vaksin Mpox diizinkan di Indonesia? Penggunaan vaksin Mpox di Indonesia kini telah mendapat persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, yang menunjukkan bahwa vaksin ini aman dan dapat digunakan dalam kondisi darurat kesehatan.
-
Kapan anak harus di vaksin PCV? Jadwal Imunisasi Vaksin PCV telah dimasukkan dalam program imunisasi dasar untuk anak-anak berusia 0 hingga 18 tahun di Indonesia.
-
Kapan vaksin Mpox mulai digunakan di Indonesia? Pelaksanaan vaksinasi Mpox dengan MVA-BN sudah dilakukan sejak 2023, setelah ditemukannya kasus konfirmasi Mpox di Indonesia.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
Penelusuran
Hasil penelusuran, dilansir dari India Today menjelaskan vaksin Covaxin buatan India ini belum disetujui untuk diberikan pada anak usia di atas 12 tahun.
Saat ini vaksin Covaxin sedang dalalm uji klinis fase II/III untuk kelompok 2-18 tahun. Uji coba itu dilakukan oleh Bharat Biotech terhadap 525 relawan.
Kemenkes India hingga saat ini belum mengeluarkan persetujuan penggunaan vaksin di bawah umur 18 tahun. Kemenkes India, dalam lamannya menyebut bahwa vaksinasi dilakukan pada kelompok yang lebih tua untuk menilai keamanan pada populasi India. Saat ini, sejumlah uji klinis sedang dilakukan terkait vaksin untuk anak-anak.
Sementara itu, dilansir dari BeritaSatu.com dalam artikel berjudul "Untuk Anak-anak, India Akan Uji Coba Vaksin Covid-19 Covaxin" Badan Pengawas Obat India atau Drugs Controller General of India (DCGI) telah menyelesaikan uji klinis fase II dan III vaksin Covid-19 Covaxin untuk anak-anak berusia dua hingga 18 tahun.
"Regulator Nasional negara, DCGI, setelah pemeriksaan yang cermat, telah menerima rekomendasi dari Komite Ahli Subjek dan memberikan izin untuk melakukan uji klinis Fase II / III dari Covaxin (vaksin Covid-19) pada kelompok usia 2 hingga 18 tahun melalui pabrikannya Bharat Biotech Ltd," kata kementerian kesehatan federal, Kamis (13/5).
Menurut kementerian, seperti dilaporkan Xinhua, pembuat Covaxin Bharat Biotech International Ltd., Hyderabad telah mengusulkan untuk melakukan uji klinis Covaxin pada kelompok usia 2 hingga 18 tahun.
Uji coba akan dilakukan pada 525 relawan sehat, kata kementerian itu. Dalam uji coba, vaksin akan diberikan secara intramuskular dalam dua dosis pada hari ke 0 dan hari ke 28.
Kesimpulan
Vaksin Covaxin buatan India belum disetujui untuk diberikan pada anak usia di atas 12 tahun. Namun, saat ini vaksin Covaxin dalam tahap uji klinis Fase II / III dari Covaxin pada kelompok usia 2 hingga 18 tahun.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.indiatoday.in/fact-check/story/covaxin-bharat-biotech-children-above-12-years-1801330-2021-05-11https://www.beritasatu.com/dunia/773385/untuk-anakanak-india-akan-uji-coba-vaksin-covid19-covaxin (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaDokter anak menegaskan bahwa imunisasi polio tetap aman diberikan pada anak berkebutuhan khusus kecuali pada penderita masalah kesehatan tertentu.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut, pihaknya telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mpox.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca SelengkapnyaPenjelasan mengenai manfaat dan efek samping dan efek samping vaksin HPV.
Baca Selengkapnya