CEK FAKTA: Video Ini Bukan Antrean Pasien Covid-19 di Wisma Atlet
Merdeka.com - Beredar video antrean pasien Covid-19 yang diklaim terjadi di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.
Video tersebut bernarasikan anterean pasien yang sedang menunggu tempat rawat di Wisma Altlet. Berikut narasinya:
"Ini bukan antrian ke bandara tapi pasien covid yang menunggu tempat rawat di wisma atlit."
-
Kenapa informasi di video itu salah? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar. Faktanya, video yang beredar berisi beberapa klip yang tidak saling berkaitan.
-
Apa yang diklaim dalam video? Viral unggahan video di Reels Facebook yang mengklaim jika kacamata hitam dapat menyebabkan penggunanya terkena kanker kulit. Pembicara dalam video tersebut menilai, bahwa memakai kacamata hitam justru meningkatkan bahaya dari radiasi ultraviolet matahari untuk mengurangi risiko kanker kulit.
-
Apa yang diklaim di video tersebut? Dalam video berisi gabungan dari berbagai macam video yang ditambah dengan narasi dari bahwa Jokowi dan Kapolri CEK FAKTA: Hoaks Presiden Jokowi dan Kapolri Copot Polda Jabar Karena Batalkan Sidang Pegi Beredar sebuah video yang menarasikan Presiden Joko Widodo dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo mencopot jabatan Kapolda Jawa Barat (Jabar) karena batalkan persidangan tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon, Pegi Setiawan alias Pegi.
-
Kenapa video tersebut diklaim tidak benar? Sehingga secara keseluruhan isi dan narasi video tidak ada kaitannya dengan Anies yang ditetapkan sebagai tersangka terkait JIS.
-
Apa yang diklaim video tersebut? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
Penelusuran
Koordinator Dokter Umum RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Lettu Laut ( K ) dr. S. N. Tommy Antariksa, SH. Dia membantah klaim antrean pasien di Wisma Atlet.
"Itu bukan (di Wisma Atlet). Kalau dilihat dari bahasanya seperti Malaysia. Sebab, menggunakan Bahasa Melayu," katanya melalui WhatsApp kepada Liputan6.com, Senin (11/1/2021).
Kendati demikian, Tommy menyebut kunjungan ke Wisma Atlet memang sedang tinggi. Bahkan, pada Minggu (10/1/2021), lebih tinggi dari hari biasanya.
"Kemarin mencapai angka kunjungan tertinggi, lebih dari 500 kunjungan pasien dalam 24 jam. Biasanya per hari hanya 300-an pasien," ujarnya menjelaskan.
Tommy juga mengklaim jumlah pasien covid-19 di Wisma Atlet sebanyak 4.072 per Senin (11/1/2021). Namun demikian, Wisma Atlet masih bisa menampung pasien karena sudah membuka Intermediate Care Unit baru di Tower 7 lantai 2 dengan kapasitas 50 kasur.
Wisma Atlet, lanjut Tommy juga mempunyai kapasitas Intermediate Care Unit (IMCU) sebanyak 94 bed yang terdapat di tower 6 dan 7. Kemudian, 39 Bed High Care Unit (HCU) yang di antaranya termasuk 12 Bed Intensive Care Unit (ICU).
Namun, Tommy juga mengatakan, meski kamar pasien Covid-19 di Wisma Atlet masih banyak, bukan berarti Indonesia sudah terbebas dari wabah ini. Dia meminta masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.
"Yang perlu disadari oleh masyarakat bahwa sebenarnya kita tidak sedang baik-baik saja, rumah sakit sudah banyak yang penuh dan ruang perawatan Intensif juga penuh. Angka-angka kematian covid akan terasa biasa saja, sampai di antara angka tersebut terdapat kerabat atau orang terdekat kita, barulah mereka sadar bahwa Covid-19 itu nyata," ujarnya.
Sementara itu, penelusuran dilakukan menggunakan Google Images, hasil penelusuran mengarahkan ke berbagai situs media kredibel di Malaysia.
situs mstar, yang juga menjadikan video itu bahan pemberitaan. Pembahasaan soal video ini berada dalam artikel berjudul: "Kecoh dakwaan Maeps sesak, pesakit Covid-19 dedah hal sebenar – “Tak pernah kena beratur, janganlah anggap macam tandas kat hotel".
Dalam artikel yang dipublikasikan pada 9 Januari 2021, disebutkan kalau video itu merupakan suasana di Pusat Kuarantin dan Rawatan Berisiko Rendah (PKRC) di Taman Ekspo Pertanian Malaysia (MAEPS), Serdang, Selangor.
Video itu, seperti diberitakan mstar, merupakan gambaran dari orang yang antre karena pelayanan di PKRC kepada pasien covid-19 kurang memuaskan. Keadaan itu menimbulkan kebimbangan dan panik di kalangan netizen, terutama kasus covid-19 di Malaysia sudah menyentuh 3.000 orang per hari.
Kepada mStar, Muhamad Afifie Chan, salah satu pasien covid-19 yang dirawat di sana, menjelaskan tentang video viral itu. "Video yang tersebar di media sosial menunjukkan bahwa banyak orang yang antre, tapi bukan ingin masuk ke aula, melainkan dipulangkan karena sudah sembuh," ujarnya.
"Sebenarnya tidak ramai sampai aula penuh. Lebih banyak tempat tidur yang kosong. Saya dan yang lainnya ditempatkan di tempat tidur sendiri-sendiri. Tidak ada yang menakutkan di aula MAEPS ini. Situasi di sini tenang, nyaman, dan bersih," kata Afifie.
Pria berusia 30 tahun itu juga menjelaskan bahwa para petugas sangat ramah dan selalu memberikan semangat kepada pasien. "Makanan juga diberikan tiga kali sehari," ujar Afifie melanjutkan.
Kesimpulan
Video antrean pasien Covid-19 di Wisma Atlet adalah tidak benar. Faktanya, itu merupakan antrean pasien Covid-19 di Malaysia yang akan pulang.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar video yang mengklaim adanya penganiayaan yang dilakukan oleh tenaga kerja asing (TKA) Chi
Baca SelengkapnyaDalam unggahannya menampilkan sejumlah orang diklaim caleg memakai model baju yang sama dengan warna biru dan ungu,
Baca SelengkapnyaVideo tersebut diunggah pada YouTube oleh kanal NEGARA POLITIK pada Sabtu (16/9).
Baca SelengkapnyaBeredar video dengan klaim kunjungan Ketua DPR RI Puan Maharani ditolak warga Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaViral satu penumpang kereta cepat Whoosh mengalami penodongan di Stasiun Tegalluar, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaBeredar video dengan narasi 1.000 warga Palestina dievakuasi ke Indonesia menggunakan kapal
Baca SelengkapnyaKlaim penemuan kuburan massal dan tengkorak di Pondok Pesantren Al Zaytun adalah tidak benar alias hoaks.
Baca SelengkapnyaSempat dikira prank oleh warganet, ini detik-detik kantor Baim Wong ambruk.
Baca SelengkapnyaSetelah ditelusuri tidak ditemukan adanya TPS 03 di jalan tersebut.
Baca SelengkapnyaGanjar meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera turun tangan mencari tahu kebenarannya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengatakan bahwa video itu sebenarnya berawal dari kecelakaan lalu lintas
Baca SelengkapnyaBeredar video memperlihatkan orang-orang berlarian diklaim sebagai warga Israel yang panik karena serangan Iran
Baca Selengkapnya