CEK FAKTA: Video Membuat Alat Oksigen dari Aerator Akuarium Menyesatkan, Ini Faktanya
Merdeka.com - Beredar video cara membuat oksigen bagi pasien Covid-19. Salah satu cara yang digambarkan di video itu menggunakan alat yang biasa digunakan atau dipasang di akuarium atau kolam ikan, yang disebut aerator.
Dalam video viral berdurasi 5 menit 13 detik itu, pria mengaku bernama Ruben menyebut inovasinya sebagai alat pengadaan O2 untuk orang yang sedang sesak napas. Inovasi rancangannya, tidak mahal, hanya memerlukan bahan seharga kurang lebih Rp 120 ribuan. Inovasi ini diklaim mampu menyelamatkan nyawa seseorang saat pandemi Covid-19 terlebih banyak rumah sakit dengan kapasitas penuh.
Dijelaskan dalam video tersebut, alatnya yang diperlukan terdiri dari aerator atau pompa air seperti yang biasa digunakan untuk memproduksi gelembung-gelembung udara dalam akuarium. Lainnya adalah dua botol bekas kemasan air mineral berukuran kecil, selang kecil sepanjang sekitar dua meter.
-
Kenapa kipas angin bisa membantu sesak napas? Menurut studi dari Journal of Pain and Symptom Management tahun 2010, dijelaskan bahwa menggunakan kipas genggam untuk meniupkan udara ke hidung dan wajah dapat mengurangi gejala sesak napas.
-
Bagaimana peran oksigen dalam tubuh manusia? Hal ini karena tubuh kita sebagian besar terdiri dari air sehingga sebagian besar oksigen merupakan bagian dari “O“ dalam H2O. Oksigen juga sangat penting untuk produksi energi dan metabolisme, atau proses kimia yang terjadi di dalam tubuh.
-
Kenapa sesak napas bisa terjadi? Sesak napas bisa terjadi karena berbagai penyebab, baik fisik maupun psikis.
-
Bagaimana paru-paru kotor menyebabkan sesak napas? Sesak napas juga merupakan tanda yang umum pada paru-paru kotor. Kondisi ini terjadi karena paru-paru tidak mampu berfungsi secara optimal dalam memberikan oksigen ke seluruh tubuh. Orang yang mengalami sesak napas akibat paru-paru kotor akan merasa sulit bernapas, terutama saat melakukan aktivitas fisik atau berada di tempat berpolusi udara.
-
Bagaimana mengatasi sesak napas dengan pernapasan diafragma? Lakukan cara tersebut dengan duduk di kursi dan lutut tertekuk serta bahu, kepala, leher diposisikan rileks.Letakkan tangan di atas perut dan tarik napas perlahan melalui hidung. Saat mengeluarkan napas, kencangkan oto dan pastikan perut terasa jatuh ke dalam.
-
Kenapa Ali pakai tabung oksigen? 'Dia kan sudah 3 kali transfusi karena HB-nya 5 ke 6 sekarang malah 7 dan dicurigai paru-parunya kerendam emang,' sambungnya lagi.
Ruben menyambungkan dua selang pada masing-masing aerator yang memiliki dua lubang keluaran menjadi satu selang. Kemudian ujung selang lainnya dimasukkan ke dalam air di botol. Dia juga menyiapkan dua selang lainya dan memasukkan salah satu ujung-ujungnya sedalam 2 sentimeter ke dalam botol yang sama. Ujung selang lainnya, dimasukkan ke hidung pasien. Ruben kemudian menutup rapat botol dengan keterangan: agar oksigen bisa mengalir lancar.
KominfoPenelusuran
Penelusuran merdeka.com, melansir dari Tempo.co, Kepala Balai Pengembangan Instrumentasi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Anto Tri Sugiarto, menjelaskan, alat tersebut tidak akan dapat menambah jumlah oksigen yang dihirup. Pompa aerator, hanya membantu mengirim udara ke saluran pernapasan.
"Yang dipompakan adalah udara dengan komposisi oksigen sekitar 20,9 persen," tutur Anto melalui pesan WhatsApp, Rabu, 30 Juni 2021.
Anto menambahkan, berbeda dari memberikan oksigen yang sangat dibutuhkan kepada pasien Covid-19 gejala berat.
Anto balik menerangkan bahwa yang digunakan Ruben untuk membangkitkan gelembung atau aerasi dalam air pada botol justru oksigen (>96 persen). Sedang yang dilakukan Ruben ke hidung pasien, menurut Anto, sebenarnya tidak berpengaruh apa-apa selain menambah kelembapan, uap air.
Dia mengungkapkan, ada standard pressure and flow untuk suplai oksigen ke pasien. Jika melihat video Ruben, kata Anto, dikhawatirkan tekanan dan aliran tidak sesuai.
Anto mengimbau kepada masyarakat untuk tidak sembarang berinovasi peralatan kesehatan dalam kondisi seperti saat ini apalagi mengaitkan dengan penanganan Covid-19. Terutama untuk peralatan kesehatan yang berhubungan langsung dengan tubuh yang sebaiknya mengikuti aturan standar yang berlaku.
"Produk inovasinya harus diuji terlebih dahulu sebelum disebarkan. Hal ini untuk mendapatkan hasil optimal dan sudah pasti aman," kata Anto merujuk kepada isi video viral alat oksigen itu.
Sementara itu, dilansir dari Kompas Koordinator Kelompok Penelitian Otomasi Industri, Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI, Hendri Maja Saputra, mengatakan bahwa ia dan timnya sudah mencoba bereksperimen menggunakan alat seperti yang ditampilkan dalam video tersebut.
"Hasilnya tidak benar (menghasilkan oksigen yang bisa digunakan untuk pasien Covid-19)," kata Hendri.
Artinya, aerator atau alat yang dibuat dalam video viral tersebut, yang diklaim dapat digunakan pada pasien Covid-19 yang membutuhkan oksigen, menunjukkan bahwa fraksi oksigen yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Hendri mengatakan semestinya alat konsentrator oksigen medis, fraksi oksigen yang dihasilkan yakni harus lebih dari 90 persen. "Artinya fraksi yang dicapai kurang dari yang diinginkan sebagaimana tabung oksigen tidak tercapai. Malah cenderung tidak ada perubahan," ungkap Hendri.
Hendri mengatakan dari eksperimen yang dilakukan bersama timnya, hasil fraksi oksigen yang dihasilkan tidak ada penambahan. "Ternyata dari sistem yang ada di video, fraksi oksigen tidak ada penambahan, tetap di 21 persen seperti udara bebas pada umumnya," jelas Hendri.
Hendri mengatakan bahwa idealnya tabung gas untuk oksigen medis adalah 100 persen. Namun, alat yang didemonstrasikan dalam video viral tersebut tidak mencapai 90 persen.
Hendri menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil uji yang dilakukan bersama timnya, alat aerator yang direkayasa untuk menghasilkan oksigen bagi pasien Covid-19 dalam video viral itu, artinya sama saja seperti kita menghirup udara bebas, karena nilai fraksi oksigennya sama saja.
Kesimpulan
Video yang diklaim aerator atau pompa udara bisa membuat oksigen yang dapat digunakan pada pasien Covid-19 sedang sesak napas adalah menyesatkan. Faktanya, Kepala Balai Pengembangan Instrumentasi di LIPI, Anto Tri Sugiarto menegaskan, alat tersebut tidak akan dapat menambah jumlah oksigen yang dihirup.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://tekno.tempo.co/read/1478270/video-viral-bikin-alat-oksigen-sendiri-ahli-ingatkan-inihttps://www.kompas.com/sains/read/2021/07/01/193000923/video-viral-aerator-akuarium-untuk-pasien-covid-19-yang-butuh-oksigen-apa?page=all#page2 (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada awal video, tampak salah satu petugas duduk lemas bersandar di mobil pemadam kebakaran. Petugas damkar berseragam memakai selang oksigen di hidungnya.
Baca SelengkapnyaMomen tersebut berhasil menjadi sorotan hingga viral di media sosial TikTok.
Baca SelengkapnyaDi balik petugas yang istirahat sambil pakai alat bantu pernapasan, ada petugas lain yang sedang berjuang di tengah tebalnya asap.
Baca SelengkapnyaSesak napas bukanlah suatu kondisi yang dapat diabaikan, karena dapat menjadi tanda adanya gangguan pada sistem pernapasan atau organ tubuh lainnya.
Baca SelengkapnyaVideo petugas Damkar berikan tutorial cara memadamkan api di Tiktok.
Baca SelengkapnyaBensin versi dingin, disimpan di lemari pendingin. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaSaking melelahkannya, salah satu karyawan dari lantai 46 bahkan mengalami kaki gemetar.
Baca SelengkapnyaPerekam video menyatakan bahwa mengelem karet tabung akan membuat gas lebih tahan lama
Baca SelengkapnyaPemilik akun @matirnomatters mengunggah video yang menunjukkan semangat seorang bapak penjual air aren.
Baca SelengkapnyaIa memperlihatkan video saat anaknya sedang diperiksa dokter di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKorban diduga mengalami depresi dan memberontak saat upaya pertolongan dilakukan.
Baca SelengkapnyaMahasiswi ini terlihat tetap mengikuti bimbingan meski sedang sakit dan kondisi tangannya diinfus.
Baca Selengkapnya