CEK FAKTA: Waspada Penawaran Pencairan Dana Bantuan Rp1,2 Juta Januari-Februari 2022
Merdeka.com - Beredar di media sosial menawarkan jasa pencairan dana bantuan sosial senilai Rp1,2 juta untuk bulan Januari-Februari 2022. Tercantum juga nomor WhatsApp bagi yang ingin mendapatkan bantuan tersebut.
"#KABAR_TERKINI2022 Bagi IBU/BAPAK Yang mempunyai Rekening MANDIRI/BRI/BCA/BNI/BTN/MANDIRI/PKH/BPUM/MEKAR/DLL apakah sudah dapat juga dana 1,2jt bulan Januari – Februari 2022 Ini?? ?Kalau ((BELUM)) silahkan komen dibawah biar saya bantu KHUSUS yang belum dapat!! WA sekarang aku bantu Tanpa Biaya yaa 081916795368," narasinya.
FacebookPenelusuran
-
Bagaimana cara menghindari penipuan dana? Untuk menghindari penipuan dengan modus ini, DANA mengajak pengguna untuk tidak sembarangan mengetuk tautan yang mencurigakan dan sesering mungkin untuk memeriksa pengaturan keamanan di ponsel masing-masing.
-
Kenapa kita harus hati-hati dengan penipuan? Jadi intinya, kita harus hati-hati sama yang namanya penipuan. Kalau ada yang nawarin sesuatu yang terlalu bagus buat jadi kenyataan, ya kemungkinan besar itu memang nggak nyata.
-
Siapa yang mengimbau untuk waspada terhadap penipuan? PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengimbau para nasabah untuk berhati-hati terhadap penipuan dan kejahatan online memasuki Juni 2024 menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.
-
Siapa yang memberikan tips pencegahan penipuan? Pada kesempatan berbeda, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan langkah awal untuk menanggulanginya, adapun tips-tips dimaksud adalah sebagai berikut:
-
Siapa yang perlu waspada dengan penipuan kos? Menjadi mahasiswa baru yang baru merantau tentu menghadapi banyak tantangan. Salah satunya mencari tempat tinggal yang nyaman dan aman. Di era digital seperti sekarang, mencari kos-kosan sering dilakukan melalui aplikasi atau media sosial. Namun, ada risiko penipuan yang perlu diwaspadai.
-
Bagaimana cara menghindari investasi bodong? Masyarakat harus semakin waspada dan cermat dalam memilih produk investasi. Jangan ragu untuk bertanya dan mencari informasi lebih lanjut sebelum berinvestasi.
Hasil penelusuran, jasa penyaluran bantuan dana senilai Rp1,2 juta yang dilakukan oleh seorang calo tidak tepat. Dilansir dari kompas.com, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, bantuan yang saat ini disalurkan melalui BRI adalah Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) dan dapat dicek melalui link eform.bri.co.id.
Aestika mengatakan, link eform.bri.co.id dapat digunakan untuk melakukan pengecekan sekaligus reservasi online dalam memilih jadwal antrean unit kerja BRI, sehingga nasabah dapat langsung dilayani di UKO sesuai jadwal yang dipilih.
Lebih lanjut Aestika mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya terhadap informasi dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Terkait dengan pencairan BPUM tersebut, masyarakat dihimbau untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya terhadap informasi dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, termasuk para calo atau pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan pribadi," ujar Aestika.
Bagi para penerima BPUM disarankan untuk mendatangi langsung kantor-kantor BRI setempat dengan membawa identitas diri (e-KTP) tanpa menggunakan calo.
BRI hanya menggunakan saluran resmi website sebagai media komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas melalui laman:Web: www.bri.co.idIG: @bankbri_idTwitter: bankbri_idFB: Bank BRIYoutube: Bank BRI
Kesimpulan
Masyarakat diimbau untuk berhati-hati dan tidak mudah percaya kepada para calo atau pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan pribadi dengan menawarkan jasa membantu pencairan dana bantuan. Lebih baik langsung datang ke bank jika ingin mencairkan dana bantuan.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.kompas.com/tren/read/2022/01/05/135855765/hoaks-bantuan-rp-12-juta-untuk-nasabah-bri-dan-bni?page=all#page2 (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sarjito tak bisa menyebut berapa potensi kenaikan angka transaksi pinjaman online demi berburu barang di Harbolnas.
Baca SelengkapnyaPenipu biasanya akan meminta informasi pribadi atau transfer dana dengan dalih verifikasi
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang terdesak kebutuhan konsumtif kerap mencari pinjaman yang gampang.
Baca SelengkapnyaData Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mencatat, sebanyak 823 korban terjerat penipuan lowongan kerja berbasis online.
Baca SelengkapnyaMinat masyarakat untuk mengikuti penawaran lelang dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan terus meningkat dari waktu ke waktu.
Baca SelengkapnyaBeredar narasi utang bank dan pinjol bisa lunas hanya unggah nomor rekening di Facebook
Baca SelengkapnyaBeredar link pemberian BLT el nino sebesar Rp400.000
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, praktik penipuan yang berkedok investasi bodong masih terus memakan korban. Tak sedikit korban yang merugi hingga ratusan juta.
Baca SelengkapnyaBank Papua diklaim bagi-bagi undian uang tunai sebesar Rp1 miliar
Baca SelengkapnyaMarak penipuan berkedok lowongan kerja di Bekasi, milenial tak lepas dari penipuan ini.
Baca SelengkapnyaMerebak adanya penipuan adanya unggahan dengan modus penipuan yang mengatasnamakan BRImo FSTVL
Baca SelengkapnyaApabila terlanjur menerima panggilan dari pihak pemberi pinjaman online ilegal, usahakan untuk selalu waspada.
Baca Selengkapnya