Ketika Panglima TNI Laksamana Yudo jadi Korban Hoaks Disebut Dukung Anies
Merdeka.com - Jelang pemilihan umum presiden (Pilpres) 2024 berita bohong atau hoaks banyak bertebaran di media sosial. Salah satu yang menjadi korban hoaks adalah Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, yang diklaim mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024.
Dalam video yang beredar menyebut bahwa Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersama ribuan prajurit disebut mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Presiden 2024. Thumbnail video terlihat Panglima TNI bersama Anies Baswedan sedang berfoto bersama dengan para prajurit TNI.
Mabes TNI memastikan video yang menarasikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersama ribuan prajurit deklarasi dukung Anies Baswedan sebagai Presiden 2024 adalah hoaks.
-
Siapa yang akan mengganti Yudo Margono sebagai Panglima TNI? 'Iya (sudah terima surpres),' kata Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, saat dikonfirmasi, Senin (30/10). Calon Tunggal Saat ditanya apakah calon Panglima TNI pengganti Yudo Margono adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto, Meutya enggan menjawab secara detail.Dia hanya menyebut, nama calon panglima TNI akan diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. 'Nama nanti akan disampaikan Ibu Ketua DPR ya. Calon tunggal sesuai amanah UU,' imbuhnya.
-
Mengapa Yudo Margono akan diganti sebagai Panglima TNI? Sebab, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan segera pensiun pada akhir November 2023.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Apa yang Anies Baswedan katakan di video yang beredar? 'Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer,' Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar.'Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings.'
-
Siapa yang mengunggah video asli Anies Baswedan? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan aslinya Anies Baswedan yang diunggah akun YouTube medcomid pada 11 November 2022.
-
Bagaimana proses pemilihan Panglima TNI? 'Nama nanti akan disampaikan Ibu Ketua DPR ya. Calon tunggal sesuai amanah UU,' imbuhnya.
"Berita viral yang dimuat MI berdurasi delapan menit dan dua detik dengan judul “di pimpin langsung panglima yudo Margono !! ribuan TNI resmi deklarasikan Anies presiden 2024” adalah HOAKS," kata Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus, Aidil dalam keterangannya, dikutip Rabu (17/5).
Video berdurasi 8 menit 2 detik hanya menggabungkan video Panglima TNI, kegiatan prajurit TNI dan kegiatan olahraga Anies Baswedan.
"Perlu diketahui bahwa kegiatan olahraga Anies Baswedan di Kopasus pada tanggal 9 November 2019 ketika itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI. Jadi bukan Anies Baswedan dengan anggota partai NasDem di Jawa Barat seperti yang dinarasikan dalam video youtube itu," bebernya.
Dari hasil penyelidikannya dan pengamanan video tersebut dengan seolah-olah membuat narasi hoaks yang mengaitkan Panglima TNI mendukung Anies. Faktanya, itu bukan suara prajurit melainkan suara orang lain yang sengaja disiapkan editor.
"Itulah narasi yang seakan-akan dibacakan oleh seorang prajurit TNI AD berpangkat Kolonel yang memakai masker sehingga tidak terlihat gerak mulutnya. Padahal bukan prajurit itu yang mengucapkannya, namun kalau kita tidak jeli seakan-akan perwira TNI itulah yang mengucapkannya," kata Aidil.
Penyebar Hoaks Dilaporkan ke Polisi
Akun channel youtube Menara Istana yang sebarkan video hoaks Panglima TNI Yudo Margono bersama ribuan prajurit disebut mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Presiden 2024 dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Laporan tersebut dibuat oleh kelompok Advokat Merdeka Pembela Rakyat (Ampera) pada Senin (22/5/2023), dan teregistrasi nomor LP/B/2803/V/2023/ SPKT/PoldaMetroJaya. Atas pihak pelapor adalah Hartono anggota (kelompok) Ampera.
"Namanya (akun youtube yang dilaporkan) Menara Istana, akun YouTube. Kita belum tahu (Pemiliknya)," kata Ketua Kelompok Ampera, Muhammad Mualimin kepada wartawan, ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/5).
Berbekal sejumlah bukti video hoaks yang disebarkan akun tersebut, Mualimin turut menjerat pemilik akun YouTube Menara Istana yang belum diketahui identitasnya dengan Pasal 14 dan 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Hukum Pidana.
Adapun, kata Mualimin, tujuan pihaknya melaporkan video hoaks tersebut. Karena merasa kasus ini merupakan pidana umum murni dengan dugaan penyebarnya adalah masyarakat sipil sehingga yang menangani adalah pihak kepolisian.
"Iya. Ini diniatkan supaya biarkanlah ini diproses oleh kepolisian karena ini kan pidana murni. Ini bukan kapal selam negara asing yang masuk ke Indonesia sehingga TNI yang turun tangan. Bukan begitu," kata dia.
Pelaku Diduga Warga Sipil
TNI mendeteksi keberadaan pelaku penyebar video hoaks Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersama ribuan prajurit mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Presiden 2024.
"Area kemarin sudah terdeteksi," kata Kapuspen TNI Laksma Julius Widjojono saat dikonfirmasi, Rabu (24/5).
Kendati demikian, TNI memerlukan pendalaman untuk menelusuri pelaku. Karena, sejauh ini diduga pelaku penyebar atau pembuat video hoaks video tersebut berasal dari warga sipil.
"Mohon waktu pendalaman. (Pelaku diduga) dari Sipil," ujar Julius.
Setelah terdeteksi, kini TNI meminta klarifikasi pelaku yang berasal dari warga sipil itu. Dijadwalkan pelaku diperiksa pekan depan.
"Rencana minggu depan kami panggil untuk klarifikasi," ujar Julius.
Meski belum bisa menjelaskan secara detail identitas dari terduga pelaku. Namun, didapat fakta baru bila pelaku sempat menggunakan nomor ponsel dengan data palsu dan saat ini sudah tidak aktif.
"Betul ponsel atas nama orang lain (palsu) dan sudah tidak aktif," sebut Julius.
Bila proses klarifikasi sudah dilakukan. TNI selanjutnya akan menyerahkan pelaku ke pihak kepolisian dalam rangka proses pidana atas penyebaran video hoaks.
"Jika sudah fiks pelaku akan diserahkan ke kepolisian. Agar ada efek jera," katanya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Panglima TNI Jadi Korban Hoaks Video Dukung Anies, Perintahkan Anak Buah Lacak Pelaku
Baca SelengkapnyaTNI minta pemilik akun menghapus postingan-postingan video yang telah dibuat dan telah dipublikasi.
Baca SelengkapnyaBeredar sebuah unggahan di media sosial Facebook pada 1 Oktober 2023 yang mengklaim Anies Baswedan gagal menjadi calon presiden (capres).
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, jika pihaknya sudah menurunkan beberapa berita atau informasi yang dianggap hoaks atau tidak benar.
Baca SelengkapnyaBeredar video di YouTube yang berisi Ketum Demokrat AHY, dinarasikan kembali mendukung Anies di Pilpres.
Baca SelengkapnyaBeredar video dengan klaim Jokowi dipolisikan Anies Baswedan dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh
Baca SelengkapnyaMerdeka.com pun merangkung berita hoaks yang mencatut nama Anies
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono buka suara soal heboh kasus dugaan suap yang menyeret Kepala Basarnas 2021-2023 Marsekal Madya Henri Alfiandi.
Baca SelengkapnyaIrjen Sandi Nugroho membantah isu Kapolri memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon tertentu dalam Pemilu
Baca SelengkapnyaViral hoaks rekaman omongan antara Anies dengan Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaMabes TNI memberikan klarifikasi instruksi Panglima TNI Laksamana Yudo.
Baca SelengkapnyaJulius menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, video tersebut diunggah oleh akun Snack Video @yusufcreator204.
Baca Selengkapnya