Manfaatkan Lebaran, Ini Modus-Modus Pelaku Kejahatan Lewat Mesin ATM
Merdeka.com - Sebagian orang memanfaatkan momen Lebaran untuk melancarkan kejahatan. Salah satu kejahatan yang dilakukan dengan modus penipuan menggunakan mesin ATM.
Para pelaku kejahatan biasanya mengincar mesin ATM di rest area, tempat singgah, dan tempat umum lain yang sering didatangi pemudik. Ada banyak cara yang dilakukan pelaku kejahatan dengan memanfaatkan mesin ATM.
Anda dapat meningkatkan kewaspadaan diri dengan mengetahui modus yang kerap digunakan pelaku kejahatan. Berikut modus yang sering digunakan pelaku kejahatan menggunakan mesin ATM saat momen mudik lebaran:
-
Apa modus penipuan baru yang marak belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Siapa yang memberikan tips pencegahan penipuan? Pada kesempatan berbeda, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan langkah awal untuk menanggulanginya, adapun tips-tips dimaksud adalah sebagai berikut:
-
Bagaimana cara mendeteksi penipuan? BSI mengingatkan bahwa modus kejahatan online perbankan atau kejahatan dunia siber (cyber crime) telah masuk ke berbagai kanal komunikasi, salah satunya melalui pesan WhatsApp.
-
Mengapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
-
Apa yang harus dilakukan untuk menghindari kejahatan saat berkendara? PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), memberikan beberapa kiat aman saat berkendara yang dapat menghindari hal-hal buruk yang dapat menimpa para pengguna kendaraan.
-
Bagaimana cara menghindari penipuan dana? Untuk menghindari penipuan dengan modus ini, DANA mengajak pengguna untuk tidak sembarangan mengetuk tautan yang mencurigakan dan sesering mungkin untuk memeriksa pengaturan keamanan di ponsel masing-masing.
1. Memasang alat skimmer
Modus penipuan ini sering digunakan di banyak tempat. Pelaku akan menaruh alat tambahan di slot kartu mesin ATM untuk mencuri data korban. Nantinya, mesin ini akan merekam data nasabah nomor kartu, dan PIN ATM untuk digandakan.
Modus ini kadang sulit terdeteksi pihak berwenang, karena alat yang dipakai pelaku mirip dengan alat yang terpasang di mesin ATM. Perlu langkah pembongkaran untuk mengetahui adanya mesin skimmer di ATM.
Dengan adanya teknologi kartu chip, kejahatan ini menurun drastis. Dengan kartu chip-based, data kartu anda lebih aman karena chip yang digunakan sudah menggunakan teknologi enkripsi data. Sekalipun terdeteksi alat skimming, data yang terekam hanya berupa kode-kode dan simbol abstrak yang tak bisa diartikan.
2. Menutup slot uang keluar
Cara lain yang sering digunakan pelaku kejahatan di mesin ATM adalan mengganjal slot tempat keluarnya uang. Pelaku bisa mengelem slot uang keluar dengan stiker yang menyerupai mulut slot keluar, atau menggunakan korek api, tusuk gigi dan lainnya, agar tak bisa mengeluarkan uang. Korban yang menggunakan mesin ATM untuk tarik tunai pun tak bisa mengambil uangnya.
Biasanya, hanya satu mesin ATM yang dibuat seperti ini agar tidak mencurigakan. Namun, pelaku kejahatan biasanya menempelkan tanda mesin ATM yang lain rusak dan tidak dapat digunakan. Hal ini membuat korban mau tak mau menggunakan mesin ATM yang sudah diakali oleh pelaku kejahatan.
Setelah uang tersangkut dan tidak bisa diambil, pelaku berpura-pura membantu korban untuk menyelesaikan masalahnya. Namun, pelaku hanya mengatakan uang tersebut tidak bisa diambil. Saat korban pergi, pelaku akan membuka stiker/ganjalan dan mengambil uangnya.
3. Memasang stiker Call Center palsu
Modus kejahatan di ATM yang sering muncul adalah nomor call center palsu yang ditempel di mesin ATM. Untuk membuat korban menghubunginya, pelaku sengaja membuat mesin ATM rusak sehingga tak bisa dipakai. Korban yang menggunakan ATM tersebut bisa mengalami kartu tertelan, mesin tidak merespons, atau uang tidak keluar.
Hal ini yang membuat korban segera menghubungi nomor call center palsu yang ada di mesin ATM untuk melaporkan kendalanya. Saat dihubungi, pelaku kejahatan berpura-pura melakukan verifikasi data. Pelaku meminta username, nomor kartu, PIN hingga kode OTP yang dikirim ke nomor korban.
4. Modus tukar kartu ATM.
Pelaku melakukan manipulasi pada mesin ATM agar kartu ATM calon korban mengalami kendala saat melakukan transaksi di ATM. Pelaku berada disekitar area ATM atau berpura-pura menjadi nasabah yang mengantri di ATM tersebut untuk mengawasi calon korbannya.
Jika korban mulai terlihat panik karena mesin ATM bermasalah, kondisi ini yang dimanfaatkan oleh pelaku untuk menawarkan bantuan. Pelaku mencoba mengalihkan perhatian nasabah dan menukar kartu ATM sehingga tanpa disadari kartu ATM nasabah sudah ditukar dengan kartu ATM lain yang serupa.
Akibatnya PIN yang dimasukkan menjadi salah, pelaku meminta nasabah mengulangi lagi sampai beberapa kali dan pelaku mengintip PIN yang dimasukkan tersebut. Dengan berbekal kartu ATM nasabah yang sudah dipegang oleh pelaku, dan PIN yang sudah diketahui, selanjutnya dengan mudah pelaku melakukan transaksi dan mengambil uang korban.
5. Modus kejahatan hipnotis.
Kasus hipnotis di mesin ATM ini juga sering terjadi terlebih lagi saat mudik atau momen liburan. Modus kejahatan ini pun sering muncul bukan hanya di tempat sepi, tapi tempat umum yang banyak pengunjungnya juga sering dimanfaatkan oleh pelaku.
Aktivitas hipnotis ini lebih mudah dijalankan mengingat barang yang orang kelelahan dalam perjalanan mudik. Korban pun sering kurang fokus karena biasanya terburu-buru saat datang ke ATM. Saat itulah, pelaku kejahatan mulai melakukan aksinya.
Pelaku sengaja mendatangi korban untuk meminta sesuatu. Di saat lengah, aksi hipnotis pun dilakukan. Setelah itu, pelaku akan meminta korban untuk mengambil uang yang ada di ATM-nya.
6. Modus tukar uang tunai.
Modus kejahatan yang satu ini mengharapkan kebaikan dari para korbannya. Oknum kejahatan akan berpura-pura mengalami kesulitan tidak bisa melakukan setor tunai di mesin ATM. Hal ini lantaran mesin ATM yang digunakan bukanlah mesin setor/tarik atau berpura-pura lupa membawa kartu ATM.
Pelaku akan meminta bantuan kepada korban untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening pelaku. Setelah itu, pelaku kejahatan akan memberikan uang tunai senilai dengan jumlah transfer yang sudah dilakukan sebelumnya. Sayangnya, uang yang diberikan kepada korban merupakan uang palsu.
Agar terhindar dari modus penipuan mesin ATM, cara yang bisa dilakukan yaitu Jangan panik jika ada sesuatu yang janggal di ATM, jangan menerima tawaran bantuan dari orang tak dikenal, jangan berikan kartu ATM ke siapapun, jaga kerahasiaan PIN, dan jangan tinggalkan ATM sebelum memastikan kartu ATM aman.
Referensi:https://www.bca.co.id/id/informasi/awas-modus/2023/04/17/03/39/modus-penipuan-di-atm-yang-sering-terjadi-saat-mudik-lebaran
Reporter Magang: Azizah Paramayu (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjelang lebaran, penipuan marak terjadi. Waspadalah!
Baca SelengkapnyaKedua pelaku, yakni ES dan MS, telah ditangkap jajaran Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaAdapun modus penipuan yang sering terjadi saat bulan Ramadan, antara lain transfer dana secara tiba-tiba yang dilakukan pinjaman online (pinjol) ilegal.
Baca Selengkapnyasasaran tersangka hanya mesin ATM yang berada di sekitar Jakarta Utara dan Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaPeningkatan modus penipuan terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan keinginan masyarakat di bulan puasa.
Baca SelengkapnyaPenyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih terus mengembangkan kasus itu.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya terakhir, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Baca SelengkapnyaModus pencurian ini memang memanfaatkan kelengahan korban pada barang bawaannya
Baca SelengkapnyaNasabah BSI diminta untuk waspada terhadap modus penipuan
Baca SelengkapnyaMengimbau masyarakat agar mewaspadai penipuan dengan modus tersebut.
Baca SelengkapnyaAktris Asri Welas bercerita sempat mengalami pembobolan kartu debit atau ATM, sehingga membuat tabungan terkuras dalam waktu singkat.
Baca SelengkapnyaDirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bicara pentingnya meningkatkan kemampuan literasi digital agar terhindar dari penipuan online.
Baca Selengkapnya