Sebar kabar hoaks jadi modus operandi perampok harta warga korban gempa Lombok
Merdeka.com - Masih saja ada pihak yang memanfaatkan bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mencari keuntungan dengan menyebarkan berita bohong atau hoaks. Bahkan serangan hoaks gempa Lombok tercatat paling banyak ketimbang pada bencana-bencana lain.
Hal itu ditegaskan Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Roysepta Abimanyu dalam sebuah diskusi bertajuk 'Lombok, Status Bencana, dan Kita' di bilangan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/8).
"Hoaks gempa Lombok luar biasa, banyak sekali. Kalau di bencana lain paling hoaksnya ada gempa susulan, tapi kalau di sini ini terus berkelanjutan," ujar Roy.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Kenapa kabar tsunami itu disebut hoaks? 'Berita itu tidak benar dan BMKG tidak pernah membuat berita tersebut,' kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam Ramlan dalam keterangannya, seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan klaim ini? Video tersebut diunggah oleh akun Youtube bernama @AKTUAL pada Selasa (25/6) lau, dan telah ditonton hingga lebih dari 1000 kali.
Hal itu terbukti saat beberapa orang berhasil diamankan oleh jajaran Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) terkait penyebaran hoaks. Setelah ditelusuri, ternyata mereka menyebarkan hoaks dengan tujuan untuk menjarah harta para warga.
"Bahkan kemarin Polda NTB berhasil menangkap penyebar hoaks, yang ternyata komplotan maling," katanya.
Oleh karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat Lombok dan sekitarnya untuk tidak menelan mentah-mentah informasi yang diterima. Dia meminta masyarakat mengonfirmasi segala informasi yang diterima ke pihak yang berwenang.
"Oleh karena itu masyarajat jangan percaya begitu saja dengan kabar yang beredar, verifikasi dan hubungi hotline juga sudah ada," ucap Roy.
Masyarakat bisa menelepon ke nomor 085338639789 dan melalui aplikasi WhatsApp ke nomor 085961472837. Nomor tersebut merupakan hotline yang disediakan posko gempa Lombok oleh pemerintah provinsi setempat.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Termasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaYouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaBeredar video kerusakan yang diklaim akibat gempa Tuban, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaKabar itu diunggah akun Rama News (instagram.com/ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video
Baca SelengkapnyaGundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca SelengkapnyaBeredar video hoaks tentang peristiwa tawuran di daerah Sesetan, Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaBRI akan mengambil tindakan tegas dan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak terkait.
Baca Selengkapnya