Wisatawan di tiga Gili diminta tenang, isu tsunami dan pengosongan hoaks
Merdeka.com - Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwonugroho mengimbau wisatawan belum terevakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno, supaya tenang. Hal ini ditegaskan lantaran tak akan ada potensi tsunami seperti berita sumir yang menyebar.
"Jadi imbauan untuk tenang, jangan terprovokasi hoaks soal tsunami. Isu pengosongan tiga pulau itu juga hoaks. Situasi di Gili aman dan normal," kata Sutopo di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Senin (6/8).
Menurut Sutopo, evakuasi wisatawan di tiga pulau tersebut bukan arahan pihak otoritas. Melainkan, permintaan pribadi dari setiap wisatawan karena terpantik kabar burung tersebut.
-
Siapa yang mengklarifikasi kabar tsunami? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam memberikan klarifikasi bahwa kabar adanya tsunami yang terjadi di Kota Batam dan Tanjungpinang pada Selasa (17/9), adalah kabar bohong atau hoaks.
-
Mengapa Arus Balik di Gunungkidul mengancam wisatawan? Arus ini lebarnya sangat sempit tapi sangat kuat untuk menarik ke lautan. Jadi dia terbentuk di sekitar garis pantai.
-
Kenapa kabar tsunami itu disebut hoaks? 'Berita itu tidak benar dan BMKG tidak pernah membuat berita tersebut,' kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam Ramlan dalam keterangannya, seperti dilansir dari Antara.
-
Mengapa gempa Bali terasa di beberapa wilayah? Dia menyebut, meski berkekuatan kecil, getaran gempa begitu dirasakan warga di sejumlah wilayah.
-
Kenapa BMKG meminta nelayan waspada? BMKG lantas meminta para nelayan yang mencari ikan agar waspada karena gelombang tinggi ini berpotensi menimbulkan kecelakaan laut.
-
Siapa yang ikut liburan ke Bali? Seolah-olah mendapat restu untuk menuju pernikahan, kedua orang tua Cassandra juga ikut berlibur di Bali.
"Jadi dalam hal ini saya tegaskan bagi para wisatawan, pemilik resort, dan pegawai resort, tidak ada ancaman itu, dan tidak ada kewajiban untuk keluar pulau, ini saya tekankan agar tenang," tegas Sutopo.
Saat ini, menurut data awal ada seribuan orang yang coba dievakuasi Tim SAR gabungan. Proses dilakukan secara bertahap mengingat akses dan kapal yang terbatas.
"Jadi terkendala air laut yang surut, karenanya pakai perahu karet. Jumlah awal 1.000 orang, selain wisatawan ada tambahan para pekerja resort ini ingin dievakuasi juga," Sutopo menandasi.
Reporter: Muhammad RadityoSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG mengimbau masyarakat agar tidak panik dan mempercayai kabar atau berita hoaks
Baca SelengkapnyaKalau ada berita-berita jalan rusak berat, rumah tingkat roboh, sampai ada gelombang laut naik ke daratan, dipastikan itu hoaks dan tidak benar.
Baca SelengkapnyaRatusan penumpang yang didominasi wisatawan dilaporkan menumpuk di Labuan Bajo, Manggarai Barat
Baca SelengkapnyaBelakangan diketahui, para pendaki itu mendaki tanpa mengantongi izin.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaRitual 'Tito Bado Odong Gahu' bertujuan mengusir segala hal negatif akibat erupsi besar Gunung Lewotobi Laki-laki yang dampaknya semakin terasa ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaInformasi terbaru dari tim Badan Geologi melaporkan aktivitas Gunung Ruang masih tinggi sebagaimana hasil dari pengamatan yang dilakukan pada Jumat (3/5) malam.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar hujan Gunung Semeru menerjang objek wisata air terjun Tumpak Sewu pada Rabu (30/1).
Baca SelengkapnyaGubernur Bali I Wayan Koster membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan, dua wisatawan asing yang dipalak berasal dari Sri Lanka.
Baca Selengkapnya