10 Kota dengan gelandangan terbanyak di dunia, Jakarta masuk!
Merdeka.com - Gelandangan atau tunawisma merupakan masalah paling klasik yang sering dijumpai di negara berkembang. Di Eropa saja, ada sekitar 3 juta orang yang hidup di jalanan. Di Australia dan Kanda, ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal. Tentu saja, masalah iin jauh lebih buruk di negara-negara miskin.
Faktor sosial juga dapat mempengaruhi banyaknya masalah tersebut, misalnya saja kekerasan dalam rumah tangga, tidak adanya keluarga, penyalahgunaan narkoba, alkohol, dan semua penyakit mental yang berpotensi membuat banyaknya tunawisma. Saat ini, di seluruh dunia telah tercatat 100 juta orang tidak memiliki tempat tinggal (data dari PBB).
Mencari solusi atas permasalahan ini cukup sulit, bahkan untuk kota sebesar New York sekalipun. Sejumlah kota besar di dunia ini ternyata masuk dalam wilayah yang paling banyak memiliki 'gelandangan'. Kota manakah itu?
-
Apa julukan Jakarta? Menariknya, sematan kata 'The Big Durian' membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Di mana Jakarta berada dalam daftar kota paling berpolusi? DKI Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota besar paling berpolusi di dunia pada Jumat (24/5) pagi.
-
Apa yang paling dicari di Jakarta? Dari lima area di Jakarta, Jakarta Selatan menjadi wilayah terpopuler dengan persentase popularitas dalam pencarian sebesar 31,8 persen. Diikuti Jakarta Barat 26,8 persen, Jakarta Utara 17,9 persen, Jakarta Timur 16,6 persen dan Jakarta Pusat 6,9 persen.
-
Apa yang membuat Jakarta paling Instagrammable di dunia? Ada banyak gedung pencakar langit, restoran, bar, dan beragam tempat lainnya di Jakarta yang populer di dunia.
-
Ibu kota negara mana yang mirip dengan Jakarta? Ibu kota negaranya mirip banget dengan Jakarta, ketiga, transportasi umumnya juga mirip banget seperti Trans Jakarta. Nama ibu kota tersebut sama dengan nama negaranya, hanya ditambahkan kata 'city' di belakangnya.
-
Apa peringkat negara terkaya di Asia Tenggara? Diketahui, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara terkaya di Asia Tenggara dengan pendapatan kotor per kapita sekitar Rp 59,29 juta. Sementara, peringkat pertama dimiliki oleh Singapura yang memiliki pendapatan kotor per kapita sebesar Rp935,37 juta.
Inilah 10 kota dengan gelandangan terbanyak di dunia!
Sao Paolo, Brasil
Pemerintah mengadakan sensus penduduk pada tahun 2011 di Sao Paolo dan menemukan lebih dari 15.000 orang tidak memiliki tempat tinggal. Ironisnya, Sao Paolo sendiri merupakan kota terpadat di Brasil dan Amerika.Kehidupan para tunawisma ini sungguh memprihatinkan. Mereka 'tumpah' di pinggir-pinggir jalan. Sekitar 50 persen dari para gelandangan tersebut diberi tempat tinggal di kamp-kamp terdekat. Setengahnya lagi masih dibiarkan berkeliaran di jalan. Mereka pun dipaksa untuk melawan perlakuan keras pemerintah Brasil.
Budapest, Hungaria
Secara teknis adalah tindakan ilegal menjadi gelandangan di Hungaria. Sebab Parlemen Hungaria telah menelurkan undang-undang yang sangat tegas seiring semakin bertambah banyaknya jumlah tunawisma.Budapest memiliki 10.000 orang yang tidak memiliki temat tinggal dan 6000 di antaranya berkeliaran di jalanan. Bahkan ada pula yang tinggal di penjara karena ingin mendapat hidup yang lebih layak.
Buenos Aires, Argentina
Buenos Aires diperkirakan memiliki 15.000 orang tunawisma. Yang cukup menyedihkan adalah 30 persen dari jumlah itu adalah anak-anak dan 13 persen berusia lanjut. Kota ini menyediakan kota penampungan untuk orang miskin, namun itu hanya cukup untuk menampung 1.700 orang saja.Salah satu relawan mengatakan bahwa seseorang dapat menyandang status sebagai tunawisma adalah ketika mereka kehilangan hubungan baik dengan keluarga. Sehingga terkadang beberapa dari mereka memutuskan pergi dari rumah.
Mumbai, India
Mumbai memiliki populasi hampir 12,5 juta jiwa. Lebih dari setengah penduduk tersebut tinggal di salah satu dari ribuan tempat kumuh di Mumbai. Sangat ironis.Sebanyak 25 ribu dari mereka ini menjadi gelandangan di sejumlah ruas jalan yang ada di Mumbai. Kurangnya perumahan dengan harga terjangkau, hilangnya pekerjaan, kekurangan dukungan dari keluarga, pendapatan tidak memadai, narkoba, cacat, dan korban KDRT adalah penyebab terbesar banyaknya tunawisma di Mumbai.Survei ini menunjukkan bahwa penyalahgunaan narkoba dan alkohol yang tinggi mengarah ke tunawisma. India secara keseluruhan memiliki tingkat kemungkinan yang tinggi. Menurut PBB, ada 150 juta anak di bawah usia 18 tahun yang hidup di jalanan dan 60 juta di antaranya berusia di bawah enam tahun.
Jakarta, Indonesia
Indonesia memiliki aktivitas Twitter lebih tinggi dibanding kota-kota lain di dunia. Kebanyakan warga Indonesia juga punya dua ponsel untuk satu orang. Namun sadarkah Anda, ternyata negara kita ini, khususnya di Jakarta merupakan rumah bagi lebih dari 28 ribu orang yang kehidupannya sangat keras di jalanan.Fenomena tunawisma dimulai dari era pemerintahan Presiden Soeharto. Kala itu beliau menerapkan kebijakan yang menindas penduduk setempat dengan mengambil tanah swasta berdalih pembangunan. Nyatanya, tanah tersebut digunakan untuk memperkaya pemerintah.Hal tersebut sangat mempengaruhi kehidupan rakyat kecil di jalanan hingga saat ini. Jumlah mereka setiap tahun terus bertambah dalam kurun waktu yang belum dapat diketahui. Yang paling parah adalah saat tahun 2013 lalu, banjir Jakarta meratakan rumah milik lebih dari 100 ribu orang. Hal itu semakin menambah total tunawisma di ibukota.
Meksiko City, Meksiko
Bisa dikatakan, Meksiko City adalah rumah bagi lebih dari 30 ribu orang yang kehilangan tempat tinggal. Ironisnya, 50 persen di antaranya adalah anak-anak. Penyebabnya satu, kemiskinan yang menjadi alasan utama sehingga banyak orang tidak memiliki tempat tinggal.Penyebab lain yang memiliki presentase rendah adalah karena keluarga. Ada yang memulai kehidupan sebagai gelandangan dengan lari dari rumah akibat KDRT, ada juga yang disebabkan oleh perpecahan rumah tangga, dan sebagainya.Data dari PBB menunjukkan bahwa lebih dari 25 persen anak di bawah usia 18 tahun di Meksiko City hidup dalam kemiskinan total.
Moskow, Rusia
Sebanyak 3,4 persen populasi tunawisma di Rusia. Uniknya, jumlah itu paling banyak berada di ibukota Rusia, yakni Moskow. Jumlah riil tunawisma di sana mencapai 3 juta orang, yang sudah terjadi sejak Perang Dunia II.Salah seorang gelandangan di Moskow bernama Yuri, yang mana dia telah menghabiskan hidupnya di jalanan lebih dari 15 tahun yang lalu. Dia mengungkapkan bahwa dirinya kehilangan rumah pada usia 29 tahun setelah ayahnya meninggal. Dia kini tinggal bersama tunawisma lainnya di sebuah stasiun kereta api.
Los Angeles, California, Amerika Serikat
Siapa sangka, salah satu kota paling ramai di negara bagian Amerika Serikat, Los Angeles adalah tempat bagi lebih dari 57 ribu orang miskin.Mayoritas adalah laki-laki. Setengah dari tunawisma di LA adalah orang kulit hitam. Menurut survei yang dilakukan belakangan ini, menghadirkan sebuah data yakni 31 persen tunawisma disebabkan oleh penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Sementara 18 persen karena fisik. Usia rata-rata mereka adalah 40 tahun, sedangkan untuk tunawisma wanita cenderung lebih muda.
New York City, New York, Amerika Serikat
Ada sebanyak 60.352 orang tanpa atap di bawah kepala mereka di Big Apple. Itulah kenyataan yang terjadi di New York City, New York, Amerika Serikat.Jumlah itu termasuk 25.640 anak, dan 22.386 orang dewasa, serta lebih dari 12.326 lajang. Ironisnya, angka tersebut terus meningkat.Rencana walikota baru Bill de Blasio untuk menampung para tunawisma di rumah klaster permanen ternyata masih juga menemui kendala. Dia diprotes untuk menambah rumah tersebut dari 2918 ke 3143. Entahlah, mungkin memang para tunawisma tersebut tidak ingin pindah dari jalanan atau memang ingin menuntut hal yang lebih dari itu.
Manila, Filipina
Inilah 'juaranya'. Manila, Filipina menjadi kota dengan tingkat gelandangan tertinggi di dunia. Komisi PBB untuk Hak Asasi Manusia melaporkan bahwa kota ini memiliki 70 ribu orang yang 'berebut' tinggal di jalanan.Komisi tersebut juga melaporkan bahwa penduduk di negara itu memiliki 1,2 juta anak yang hidup di jalanan. Mereka bahkan menghadapi berbagai permasalahan seperti narkoba berbagai jenis (sabu, ganja, dan lain-lain).Tidak hanya itu, masalah kesehatan terkait HIV/AIDS juga sangat rentan di sini. Bahkan ada pula data yang melaporkan tingginya angka prostitusi anak, pedofil dan wisatawan seks asing.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data dari World Population Review, jumlah penduduk DKI Jakarta sudah mencapai 11,248,839 jiwa.
Baca SelengkapnyaPenilaian ini berdasarkan 15 faktor, di antaranya yaitu polusi udara, kepadatan, jaminan sosial.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS pada 2023, rata-rata kepadatan penduduk di Jakarta mencapai 16.146 per km persegi. Sementara, Jakarta Pusat menjadi wilayah paling padat.
Baca SelengkapnyaJakarta menjadi kota dengan biaya hidup tertinggi pertama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJakarta diprediksi jadi kota dengan pertumbuhan turis asing tertinggi.
Baca SelengkapnyaBangunan kumuh yang berdiri sepanjang bantaran Kali Ciliwung di Jakarta semakin mencolok.
Baca SelengkapnyaPadahal, besaran UMP 2024 di DKI Jakarta hanyalah Rp 5,06 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaDikutip dari laman resmi IQAir per 25 Juli 2023 pukul 16.08 WIB, kualitas udara Jakarta berada di angka 168 yang menunjukkan kategori tidak sehat.
Baca SelengkapnyaKondisi ini berakibat pada mengepulnya polusi di langit ibu kota.
Baca SelengkapnyaJakarta menduduki kota paling berpolusi dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia
Baca Selengkapnya