10 Persen Spesies Hewan dan Tumbuhan Laut Terancam Punah
Merdeka.com - Dampak aktivitas manusia mulai perubahan iklim sampai polusi "menghancurkan" kehidupan di bawah laut. Hampir 10 persen tumbuhan dan hewan laut terancam punah, menurut laporan Daftar Merah Spesies yang Terancam pada Jumat.
Menurut daftar terbaru ini, lebih dari 1.550 dri 17.903 flora dan fauna laut yang dinilai oleh Persatuan Internasional untuk Pelestarian Alam (IUCN) terancam punah. Daftar ini menjadi barometer keanekaragaman hayati dan diterbitkan beberapa kali dalam setahun.
"Ini menunjukkan kita memiliki dampak menghancurkan terhadap spesies laut," jelas ketua IUCN Red List, Craig Hilton-Taylor kepada Reuters.
-
Apa dampak sampah plastik bagi kehidupan laut? Kehidupan di dalam laut pun juga terancam. Sampah plastik yang terbuang ke laut dapat menyebabkan kematian hewan laut karena banyak hal, misalnya terjerat atau menelan plastik. Selain itu, mikroplastik yang terbentuk dari sampah plastik dapat masuk ke dalam rantai makanan manusia.
-
Bagaimana perubahan iklim mempengaruhi laut? Gletser Greenland dan lapisan es Arktik mencair lebih cepat dari yang diperkirakan, yang berdampak pada arus laut Gulf Stream dan memperlambat penyerapan karbon oleh lautan.
-
Bagaimana aktivitas manusia menyebabkan perubahan iklim? Penggunaan batu bara, minyak bumi, dan gas alam untuk pembangkit listrik, transportasi, dan industri menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4).
-
Apa dampak negatif dari merusak lingkungan? Dampak dari kerusakan alam juga mencakup pencemaran lingkungan, kebakaran hutan, dan pemanasan global.
-
Bagaimana kerusakan lingkungan menyebabkan bencana? Ulal tangan manusia dapat memengaruhi terjadinya bencana tersebut melalui aktivitas yang merusak lingkungan, seperti illegal logging yang menyebabkan banjir dan tanah longsor, serta pembangunan di daerah rawan bencana alam.
-
Siapa pemangsa manusia di laut? Ikan hiu besar ketiga di dunia, dikenal sebagai ikan hiu putih, memiliki berat maksimal mencapai 3,32 ton dan bisa tumbuh hingga panjang sekitar 15 hingga 20 kaki.
"Bawah laut, Anda tidak benar-benar bisa melihat apa yang terjadi. Dan dengan menilai status spesies, itu memberikan kita indikator nyata apa yang sebenarnya terjadi di sana, dan ini bukan kabar baik," lanjutnya, dikutip dari laman NDTV, Minggu (11/12).
Laporan tersebut dirilis bertepatan dengan konferensi tingkat tinggi (KTT) PBB berkaitan dengan alam di Montreal, Kanada. Dalam KTT tersebut, Sekjen PBB Antonio Guterres mendesak negara-negara di dunia mengakhiri "penghancuran besar-besaran" dan mengesahkan kesepakatan untuk menghentikan dan mengembalikan habitat yang punah.
Hilton-Taylor mengatakan, porsi spesies laut yang terancam punah ini kemungkinan jauh lebih besar daripada data terbaru karena yang dianalisis sejauh ini cenderung spesies ikan yang tersebar luar, yang saat ini tidak terancam.
IUCN menyatakan, populasi dugong, mamalia herbivora gemuk berwarna abu-abu yang umumnya dikenal sebagai sapi laut, turun menjadi kurang dari 250 ekor dugong dewasa di Afrika timur dan kurang dari 900 di wilayah Kaledonia Baru Prancis. Ancaman yang dihadapi spesies dugong ini adalah kehilangan sumber makanan utama yaitu rumput laut, yang disebabkan eksplorasi minyak dan gas dan khususnya produksi minyak dan gas di Mozambik dan polusi akibat tambang nikel di Pasifik.
Daftar terbaru ini juga meninjau ulang spesies pauhi (abalone), sejenis moluska yang dijual sebagai makanan laut mewah dan ditemukan sekitar 44 persen di spesies pauhi menghadapi kepunahan.
Menurut IUCN, gelombang panas laut yang semakin parah dan kerap terjadi menyebabkan kematian massal pauhi, memicu penyakit dan membunuh sumber makanan mereka.
Karang pilar, spesies Karibia yang menyerupai stalaktit tegak, turun dua kategori dari "rentan" menjadi "sangat terancam punah". Populasinya telah menyusut lebih dari 80 persen di sebagian besar wilayahnya sejak tahun 1990.
"Status menyedihkan dari spesies-spesies ini seharusnya mengagetkan kita dan mendorong kita segera bertindak," jelas ketua ketua Komite Konservasi Laut Komisi Kelangsungan Hidup Spesies IUCN, Amanda Vincent.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemunculan plankton maupun alga telah mengubah air menjadi hijau terang dan membunuh kehidupan laut.
Baca SelengkapnyaCuaca panas ekstrem dapat mengancam kehidupan di bumi.
Baca SelengkapnyaPerubahan lingkungan adalah salah satu isu paling mendesak yang dihadapi dunia saat ini.
Baca SelengkapnyaKelestarian lingkungan adalah hal penting yang harus diperhatikan.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca.
Baca SelengkapnyaDampak ini menunjukkan betapa pentingnya tindakan mitigasi dan adaptasi untuk melindungi lingkungan dan kesehatan dari efek negatif kenaikan suhu global.
Baca SelengkapnyaDampak pembuangan limbah nuklir ke laut dapat ancam keselamatan hewan dan manusia.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan Ikan Pari Jawa yang telah secara resmi dinyatakan punah.
Baca SelengkapnyaKeberadaan tumbuhan yang hidup di pesisir laut ini merupakan objek vital bagi ekosistem khususnya dalam mengurangi erosi.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang enam fakta penting tentang sampah plastik yang harus dipahami.
Baca SelengkapnyaKematian dinosaurus hanyalah satu dari lima peristiwa global yang menyebabkan jutaan spesies musnah. Bagaimana peristiwa-peristiwa ini terjadi?
Baca SelengkapnyaLimbah cair dapat menyebabkan kelangkaan air dan kerusakan ekosistem.
Baca Selengkapnya