100.000 Ton Bakteri Berbahaya Dapat Terlepas Jika Gletser Mencair
Merdeka.com - Tim peneliti Universitas Aberystwyth, Wales, Inggris mengungkap, bakteri dalam jumlah besar dapat terlepas karena pencairan gletser akibat perubahan iklim.
Patogen-patogen bakteri berbahaya dan ribuan mikroba akhirnya dapat tercampur dan terlepas ke berbagai sungai dan danau.
Sebelumnya tim peneliti meneliti air lelehan dari delapan gletser di wilayah Eropa dan Amerika Utara serta dua lokasi di Greenland. Gletser sendiri adalah kumpulan besar es yang terbentuk selama ratusan hingga ribuan tahun. Karena suhu Bumi kian meningkat, maka gletser-gletser dapat mencair lebih cepat.
-
Bagaimana perubahan iklim mempengaruhi badai? Kenaikan suhu laut memengaruhi badai ini dalam beberapa cara yang dapat diukur.
-
Bagaimana perubahan iklim memengaruhi air bersih? Seiring adanya pertumbuhan populasi, semakin banyak air yang dibutuhkan untuk menopang industri, rumah tangga, dan lingkungan. Tidak semua air bisa digunakan untuk tujuan-tujuan ini.
-
Kenapa perubahan iklim memperburuk dampak kekeringan? Namun, para ilmuwan menyatakan bahwa perubahan iklim memperburuk dampak dari fenomena cuaca ini, sehingga membuatnya semakin sulit untuk diprediksi.
-
Apa dampak perubahan iklim bagi air bersih? Curah hujan yang terlalu tinggi mengakibatkan penurunan kualitas sumber air.
-
Apa yang menyebabkan perubahan iklim global? Peristiwa ini dikenal sebagai peristiwa jenkyns, di mana lava dan gas vulkanik meledak melalui celah besar di permukaan bumi, menyebabkan pemanasan global dan kepunahan tumbuhan besar-besaran.
-
Bagaimana perubahan iklim memengaruhi siklus air? Akibat dari peningkatan suhu, siklus hidrologi semakin cepat. Siklus ini juga menjadi lebih tidak stabil dan sulit diprediksi, sehingga kita menghadapi masalah yang semakin besar, baik dalam hal kelebihan maupun kekurangan air.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasi di Journal Nature Communications Earth & Environment itu, tim memperkirakan pencairan gletser dapat mengakibatkan lebih dari 100.000 ton mikroba terlepas ke lingkungan luas selama 80 tahun ke depan.
Ahli mikrobiologi Dr. Arwyn Edwards mengatakan dia baru pertama kali melihat jumlah bakteri sebesar itu hidup di permukaan atau tersimpan di dalam gletser.
"Jumlah mikroba yang dilepaskan sangat bergantung pada seberapa cepat gletser mencair, dan seberapa banyak kita terus menghangatkan planet ini," jelas Edwards, dikutip dari BBC, Jumat (18/11).
Edwards juga menjelaskan bakteri-bakteri yang dapat mencemarkan sungai, danau, fiord (teluk lelehan gletser), dan laut dapat bertambah. Pencemaran pun dapat berdampak pada kualitas air. Berbagai bakteri dan mikroba pun akan terepas ketika seluruh gletser di Bumi sudah mencair.
"Secara global ada 200.000 daerah tangkapan yang bertambah karena air lelehan gletser dan beberapa di antaranya adalah lingkungan yang sangat sensitif kurang berkembang dalam hal karbon organik dan nutrisi," jelas Edwards.
Edwards juga menyatakan, gletser menjadi mata pencaharian bagi banyak orang dan aktivitas ekonomi. Karena itu keberadaan gletser harus dijaga.
"Kami menganggap gletser sebagai penyimpan air beku yang sangat besar, tetapi pelajaran utama dari penelitian ini adalah bahwa gletser juga merupakan ekosistem dengan caranya sendiri," paparnya.
Namun jika gletser mencair, maka ribuan mikroorganisme yang tumbuh dan tersimpan di dalam gletser akan terlepas. Manusia pun dapat terancam karena mikroorganisme itu.
Tetapi penelitian lebih lanjut terkait terlepasnya bakteri karena lelehan gletser harus dilakukan.
"Kita perlu meningkatkan pemahaman kita tentang keadaan dan nasib ekosistem (ini). Dengan pemahaman yang lebih baik tentang gambaran itu, kita dapat memprediksi dengan lebih baik efek perubahan iklim pada permukaan glasial dan biogeokimia daerah tangkapan air," jelas ahli gletser, Dr. Tristram Irvine-Fynn.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahaya minum air lelehan gletser yang kini tengah jadi tren di kalangan konten kreator luar negeri.
Baca SelengkapnyaPenelitian mengungkapkan peningkatan risiko megatsunami di Greenland akibat pencairan gletser. Gelombang setinggi lebih dari 100 meter.
Baca SelengkapnyaSkenario ini barangkali akan terjadi bila Bumi kehabisan pasokan air.
Baca SelengkapnyaTeknologi baru seperti pencitraan ruang angkasa yang membantu mereka memecahkan misteri kerak bumi.
Baca SelengkapnyaDampak ini menunjukkan betapa pentingnya tindakan mitigasi dan adaptasi untuk melindungi lingkungan dan kesehatan dari efek negatif kenaikan suhu global.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin adalah banjir yang terjadi akibat meluapnya sungai aliran lahar dingin.
Baca SelengkapnyaSebuah pulau terpencil di Greenland tahun lau dihantam gelombang tsunami raksasa.
Baca SelengkapnyaCuaca panas ekstrem dapat mengancam kehidupan di bumi.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim menyebabkan musim kemarau panjang melanda Meksiko dengan suhu meningkat melebihi 40 derajat celcius.
Baca SelengkapnyaBerikut tempat-tempat yang menjadi sumber air di Bumi.
Baca SelengkapnyaLimbah cair dapat menyebabkan kelangkaan air dan kerusakan ekosistem.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan mengungkapkan satu jenis bakteri patogen berkembang dengan pesat akibat perubahan iklim.
Baca Selengkapnya