Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

1.400 Ilmuwan China di Amerika Berbondong-Bondong Pulang Kampung, Ini Penyebabnya

1.400 Ilmuwan China di Amerika Berbondong-Bondong Pulang Kampung, Ini Penyebabnya Bendera AS dan China.. ©Press TV

Merdeka.com - Seorang ilmuwan China yang telah bekerja lebih dari 20 tahun di berbagai badan pemerintah Amerika Serikat (AS) memilih kembali ke kampung halamannya di China.

Ilmuwan bernama Li Zhijin itu kini bekerja sebagai profesor dan dosen S3 di departemen ilmu atmosfer dan kelautan Universitas Fudan, Shanghai.

Li Zhijin adalah salah satu dari 1.400 lebih ilmuwan China di AS yang memilih pulang ke negaranya.

Orang lain juga bertanya?

Li adalah ilmuwan berlatar belakang pakar analisis data kelautan dan pernah bekerja di NASA, Angkatan Laut AS, dan lembaga pemerintah AS lainnya, tidak salah jika Li diincar universitas bergengsi di negaranya. Pada 2009, Li mengepalai proyek Departemen Energi AS dengan dana sebesar USD12 juta atau Rp185,8 miliar.

Pulangnya Li ke China berhasil memantik perbincangan mengenai orang-orang cerdas yang meninggalkan AS. Meningkatnya sikap permusuhan pada ilmuwan asal China dan penyelidikan pada peneliti yang memiliki hubungan dengan China adalah penyebab dari maraknya ilmuwan yang berbondong-bondong pulang kampung ke China, seperti dikutip dari South China Morning Post, Rabu (19/10).

Ilmuwan-ilmuwan China berperan besar bagi pengembangan ilmu pengetahuan di AS, seperti Qian Xuesen yang merupakan salah satu pendiri Laboratorium Propulsi Jet, Fuk Li yang bekerja sebagai pengelola Program Eksplorasi Mars sejak 2005 di NASA, dan Ming Han Tang yang adalah ketua program penelitian hipersonik di NASA pada 1990-an.

Namun kebijakan “China Initiative” yang dikeluarkan mantan Presiden Donald Trump pada 2018 lalu membuat banyak ilmuwan dari China maupun keturunan China memilih pulang ke negaranya. Pada 2021, sebanyak 1.400 ilmuwan China meninggalkan AS dan kembali ke negaranya.

Penelitian yang dilakukan Universitas Arizona menunjukkan sebesar 40 persen ilmuwan keturunan China ingin meninggalkan AS karena takut soal pengawasan yang dilakukan pemerintah AS. Tahun ini, visa AS yang dikeluarkan untuk pelajar China juga turun 45 persen dibanding tahun lalu.

Karena kebijakan pemerintah yang merugikan ilmuwan-ilmuwan China, AS dinilai terancam krisis orang pintar.

Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Persaingan Pendidikan Terlalu Tinggi, Orang Tua di China Pilih 'Kabur' ke Thailand
Persaingan Pendidikan Terlalu Tinggi, Orang Tua di China Pilih 'Kabur' ke Thailand

Tren ini telah berlangsung selama sekitar satu dekade, tetapi dalam beberapa tahun terakhir semakin cepat.

Baca Selengkapnya
Kalahkan Amerika Serikat, China Jadi Negara dengan Jumlah Orang Kaya Paling Banyak di Dunia
Kalahkan Amerika Serikat, China Jadi Negara dengan Jumlah Orang Kaya Paling Banyak di Dunia

Setidaknya, ada 969 orang kaya yang berada di China. Angka ini jauh melampaui jumlah miliarder di Amerika yang berjumlah 691 miliarder.

Baca Selengkapnya
Malah Cari Kerja, 176 WNA Dideportasi dari Bali, Paling Banyak Bule Asal Rusia
Malah Cari Kerja, 176 WNA Dideportasi dari Bali, Paling Banyak Bule Asal Rusia

Mereka dideportasi karena kegiatan selama di Bali tidak sesuai dengan tujuannya awal datang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ironis, Ada 775 TKA Baru di Tangerang Tapi 321 Warga Lokal Malah jadi TKI di Negeri Orang
Ironis, Ada 775 TKA Baru di Tangerang Tapi 321 Warga Lokal Malah jadi TKI di Negeri Orang

Ada 775 warga negara asing (WNA) yang telah berstatus Tenaga Kerja Asing (TKA) di Kabupaten Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya
Orang Kaya China Banyak Borong Rumah Mewah di Kuala Lumpur, Ternyata Ini Alasannya
Orang Kaya China Banyak Borong Rumah Mewah di Kuala Lumpur, Ternyata Ini Alasannya

Warga China merupakan segmen pembeli properti asing terbesar di Malaysia.

Baca Selengkapnya
Nenek Moyang Manusia Hampir Punah 900.000 Tahun Lalu, Begini Cara Mereka Bertahan
Nenek Moyang Manusia Hampir Punah 900.000 Tahun Lalu, Begini Cara Mereka Bertahan

Ketika itu, nenek moyang manusia modern hampir punah, menyusut menjadi populasi kecil sekitar 1.300 individu.

Baca Selengkapnya
Ribuan WNI Ramai-Ramai Jadi Warga Negara Singapura, Ini Dampaknya ke Indonesia
Ribuan WNI Ramai-Ramai Jadi Warga Negara Singapura, Ini Dampaknya ke Indonesia

Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham mencatat sebanyak 3.912 WNI beralih menjadi warga negara Singapura selama 201

Baca Selengkapnya
Cerita Pemuda di China, Putus Asa Cari Kerja Kini Gunakan Aplikasi Kencan 'Tinder' Kirim Lamaran Pekerjaan
Cerita Pemuda di China, Putus Asa Cari Kerja Kini Gunakan Aplikasi Kencan 'Tinder' Kirim Lamaran Pekerjaan

Ratusan surat lamaran telah dikirim ke berbagai perusahaan, namun tak kunjung mendapat pekerjaan.

Baca Selengkapnya
Anak Muda di China Enggan Menikah, Ternyata Ini Penyebabnya
Anak Muda di China Enggan Menikah, Ternyata Ini Penyebabnya

Isu penurunan jumlah penduduk (atau depopulasi) masih jadi momok bagi beberapa negara, salah satunya China. Enggan menikah jadi salah satu penyebabnya.

Baca Selengkapnya
BRIN Sebut Gaji TKA China Lebih Besar dari Pekerja Indonesia, Menko Luhut: Buktikan, Jangan Asal Ngomong
BRIN Sebut Gaji TKA China Lebih Besar dari Pekerja Indonesia, Menko Luhut: Buktikan, Jangan Asal Ngomong

Dia menantang BRIN untuk membeberkan data atas pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya
Amerika Perlu Waspada, Milenial dan Gen Z di Asia Ogah jadi Buruh Pabrik
Amerika Perlu Waspada, Milenial dan Gen Z di Asia Ogah jadi Buruh Pabrik

Konsumen Amerika disebut akan menghadapi kesulitan berbelanja saat generasi Milenial dan Z di Asia enggan bekerja di sektor manufaktur.

Baca Selengkapnya
Pekerja di China Tak Bisa Pensiun, Ternyata Ini Penyebabnya
Pekerja di China Tak Bisa Pensiun, Ternyata Ini Penyebabnya

Demografis yang tidak seimbang memberikan tekanan besar bagi pemerintah untuk memberikan tunjangan.

Baca Selengkapnya