25 ribu petani India ingin gantung diri pada Hari Kemerdekaan
Merdeka.com - Lebih dari 25 ribu petani di India meminta izin kepada presiden untuk bunuh diri di Hari Kemerdekaan.
Menurut media setempat, aksi itu ingin mereka lakukan sebagai bentuk protes atas gagalnya pemerintah membayar ganti rugi atas tanah mereka yang dijadikan bangunan pintu air Gokul Barrage.
Para petani itu menulis surat kepada Presiden Pranab Mukherjee dengan mengatakan mereka akan gantung diri atau bakar diri pada 15 Agustus, tepat di Hari Kemerdekaan India, jika pemerintah tidak berbuat apa-apa.
-
Apa yang dikorbankan? Anak laki-laki dan perempuan menjadi sasaran pembunuhan ritual pada masa itu, namun karena sebagian besar korban adalah remaja, para peneliti kesulitan untuk menentukan jenis kelamin yang tepat.
-
Dimana Hind Rajab dan keluarganya terbunuh? Hind dan kerabatnya dibunuh pada 29 Januari ketika melarikan diri dari lingkungan mereka di Kota Gaza setelah militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi untuk daerah tersebut.
-
Mengapa Indira Gandhi dibunuh? Aksi itu dipicu oleh instruksinya yang memerintahkan tentara menyerang Kuil Emas di Punjab.
-
Bagaimana Indira Gandhi dibunuh? Beant menembakkan tiga peluru ke perutnya dari pistol .38 (9,7 mm); kemudian Satwant menembakkan 30 peluru dari senapan mesin ringan Sterling miliknya setelah dia jatuh ke tanah.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Apa harga tanah termahal di Indonesia? Tanah kosong di kawasan ini sudah terbilang sangat jarang karena sebagian besar sudah digunakan untuk membangun gedung mewah yang digunakan oleh perusahaan terkenal baik lokal maupun perusahaan global.
"Kami sudah kehilangan segalanya dan ingin mengakhiri hidup kami. Kami meminta izin kepada presiden," ujar salah satu petani bernama Roop Singh, seperti dikutip stasiun televisi NDTV dna dilansir Russia Todaym Sabtu (15/8).
Petani lain bernama Kisan Sangh menuding pemerintah mengabaikan permohonan para petani.
Petani bernama Kishan Bahadur mengatakan, "Kami meminta ganti rugi atas tanah kami yang dijadikan bangunan Gokul Barrage. Kami ditelantarkan tanpa tanah untuk menanam makana bagi anak-anak dan dipaksa kerja serabutan," kata dia seperti dilaporkan the Times of India.
Para petani itu sudah berjuang selama 17 tahun untuk menuntut ganti rugi atas tanah mereka yang dirampas.
Media lain menyebutkan mereka meminta ganti rugi karena tanah di kawasan itu turun ketika ketinggian air meningkat.
Pejabat Distrik Mathura Rajeh Kumar mengatakan pemerintah negara bagian sudah siap membayar ganti rugi sebanyak empat kali lipat kepada para petani. Dana itu akan segera cair.
Kasus bunuh diri petani sudah sering terjadi di India. Lebih dari 40 petani bunuh diri awal tahun ini di Mathura karena musim hujan menghancurkan panen mereka. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam aksinya meminta enam tuntutan yakni mencabut omnibus law Undang-undang (UU) Cipta Kerja dan meminta pemerintah menurunkan harga beras, telur dan sembako.
Baca SelengkapnyaPara Petani kecewakan terhadap Gubernur Jambi yang tidak ada dikantornya.
Baca SelengkapnyaMereka menolak keras penggusuran Pulau Rempang. Mereka juga menuntut pemerintah agar menghentikan praktik perampasan tanah terhadap warga Pulau Rempang.
Baca SelengkapnyaBaru Kerja 5 Pekan di Perkebunan, Pekerja Indonesia di Inggris Dipecat karena Kurang Cepat Memetik Buah
Baca SelengkapnyaPN Jakarta Barat mengosongkan paksa 24 bangunan yang berdiri secara ilegal di tanah seluas 3.000 meter persegi.
Baca SelengkapnyaKorban penggusuran Dukuh Pakis curhat nasib yang ia alami usai rumahnya digusur. Ia kebingungan hendak tinggal di mana.
Baca SelengkapnyaRatusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca SelengkapnyaKorupsi ternyata sudah ada di negeri ini sejak zaman dulu kala.
Baca SelengkapnyaPada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.
Baca SelengkapnyaArea persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dari berbagai elemen gelar demo menolak kewajiban iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang digagas pemerintah.
Baca SelengkapnyaTahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.
Baca Selengkapnya