36 Negara di Dewan HAM PBB Kutuk Saudi karena Bunuh Jurnalis Jamal Khasoggi
Merdeka.com - Sebanyak 36 negara di Dewan HAM PBB dua hari lalu mengutuk Arab Saudi atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Sebuah pernyataan yang dibacakan oleh Islandia atas nama sekelompok negara menyatakan "keprihatinan signifikan" tentang pelanggaran yang dilaporkan di Arab Saudi dan menuntut keadilan setelah pembunuhan Khashoggi.
"Investigasi atas pembunuhan itu harus cepat, efektif dan menyeluruh, independen dan tidak memihak, dan transparan. Mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban," tambah pernyataan yang dibacakan oleh Duta Besar Islandia untuk PBB di Jenewa, Harald Aspelund, dikutip dari NDTV India, Sabtu (9/3).
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Apa yang disampaikan Menaker kepada PMI di Arab Saudi? Menteri Ketengakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah kembali menemui Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sela-sela kunjungan kerjanya di Arab Saudi. Kompetensi itu menjadi salah satu ukuran agar tenaga kerja kita bisa diterima di luar negeri,“ ucap Menaker di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (25/8) malam.
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
-
Siapa yang menjadi juru bicara Indonesia di PBB? Untuk memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia melalui jalur diplomasi, Presiden Soekarno meminta LN Palar untuk menjadi juru bicara Indonesia di pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
-
Siapa yang membuat surat pernyataan? Yang bertanda tangan di bawah ini :Nama : Anton SyahputraNISN : 88765463544578Kelas : XI IPS – 3Sekolah : SMA Negeri 1 MedanAlamat : Jl. Amal No. 123, Medan Dengan ini menyatakan mengakui kesalahan yang sudah saya lakukan berupa absen sekolah selama 5 hari berturut – turut tanpa pemberitahuan, terhitung dari tanggal 15 Februari 2020 s/d 19 Februari 2020.
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
Ia meminta pihak berwenang Saudi "untuk mengungkapkan semua informasi yang tersedia" tentang penyelidikannya sendiri ketika bekerja sama dengan penyelidikan PBB yang terpisah mengenai kematian Jamal Khashoggi.
Pernyataan itu didukung oleh negara-negara Uni Eropa, Australia, Kanada, dan Selandia Baru.
Organisasi masyarakat sipil, Human Rights Watch (HRW) mengatakan pernyataan itu adalah "aksi kolektif pertama" di Dewan HAM tentang situasi hak asasi manusia di Arab Saudi, yang selama ini dianggap kerapp berhasil menghindari kritik di badan PBB tersebut.
Langkah Penting Menuju Keadilan
Direktur HRW Jenewa John Fisher menyebutnya "langkah penting menuju keadilan" dan mendesak "lebih banyak pengawasan" terhadap negara itu.
Menanggapi pernyataan itu, Duta Besar Arab Saudi untuk PBB di Jenewa mengutuk penggunaan "pernyataan bersama untuk tujuan politik."
"Gangguan dalam urusan dalam negeri dengan kedok membela hak asasi manusia sebenarnya merupakan serangan terhadap kedaulatan kita," kata duta besar Abdulaziz Alwasil.
Khashoggi, seorang kontributor Washington Post dan pengkritik Putra Mahkota Mohammed bin Salman, dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.
Arab Saudi awalnya mengatakan tidak tahu nasib Jamal Khashoggi, namun kemudian mengubah pengakuannya setelah dunia mendesak Riyadh untuk bersikap transparan.
Sejak itu Negeri Petrodollar menyalahkan "sekelompok agen jahat" atas kematian Khashoggi dan jaksa penuntut umum kerajaan telah mendakwa 11 orang atas pembunuhannya.
Pelapor khusus PBB untuk eksekusi di luar proses hukum dan sewenang-wenang, Agnes Callamard, sedang melakukan penyelidikan atas pembunuhan tersebut.
Tetapi Callamard adalah seorang ahli hak asasi manusia independen yang tidak berbicara untuk PBB. Di sisi lain, komunitas internasional telah menyerukan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres untuk mendorong penyelidikan penuh yang didukung PBB.
Sebuah film dokumenter mengklaim telah mengungkap nasib jasad jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi yang tewas terbunuh di Konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober 2018.
Film itu, yang disusun oleh Al Jazeera Arabic dan tayang Minggu pekan lalu, mengklaim bahwa kemungkinan besar jasad Khashoggi dibakar dalam oven besar di kediaman jenderal Konsulat Saudi di Istanbul, demikian seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa 5 Maret 2019.
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Negara-Negara Arab dan Muslim Kumpul di Saudi, Serukan Sanksi Bagi Israel atas Kejahatan Perang di Gaza
Baca SelengkapnyaArab Saudi menghukum mati seorang kritikus pemerintah yang mengungkap dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaDewan HAM PBB kemarin menyetujui resolusi tentang kebencian agama setelah insiden pembakaran Alquran di Swedia bulan lalu
Baca SelengkapnyaPuter Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman akhirnya menyatakan Israel pelaku genosida di Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaArab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.
Baca SelengkapnyaKejadian ini memicu kekhawatiran meningkatnya ketegangan regional di tengah agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca Selengkapnya“Berapa banyak lagi nyawa harus dikorbankan sebelum DK mengambil langkah?” tanya Menlu.
Baca SelengkapnyaPara pemimpin Arab ini mengungkapkan keinginannya saat bertemu Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Baca SelengkapnyaPKS mengirimkan surat resmi ke Duta Besar Swedia di Jakarta sebagai bentuk protes atas aksi pembakaran Kitab Suci Alquran yang belum lama ini terjadi.
Baca SelengkapnyaIndonesia menjadi salah satu negara yang diberi mandat untuk memulai tindakan atas nama Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) guna menghentikan perang di Gaza.
Baca Selengkapnya