4 Aksi penyelamatan paling dramatis yang menguras air mata

Merdeka.com - Setiap negara pasti memiliki tim penyelamat, mereka dengan sigap terjun langsung jika terjadi kecelakaan. Bahkan mereka sampai mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan korban yang mengalami kecelakaan. Saat evakuasi korban para tim penyelamat ini sering kali menemukan medan sangat sulit.

Dengan kata lain, kita sering kali disuguhkan dengan aksi penyelamatan yang dramatis, misalnya korban tertimbun secara hidup-hidup. Tak jarang karena aksinya sampai membuat haru orang yang melihatnya. Berikut ini aksi-aksi penyelamatan secara dramatis:

Penyelamatan penambang di China

Lagi-lagi penambang harus terkubur hidup-hidup, kali ini terjadi di China. Di mana terdapat 29 penambang. 15 orang berhasil diselamatkan dan 1 lainnya dipastikan tewas. 4 orang terkubur hidup-hidup. Saat dievakuasi, mata keempat penambang itu -- yang terdeteksi lebih dari 200 meter (656 kaki) di bawah tanah -- ditutupi oleh masker.

Lebih dari 400 anggota tim penyelamat dan darurat diturunkan dalam operasi itu. Selama beberapa minggu, mereka mencari pekerja yang masih hidup, menyuplai air dan cairan yang diturunkan melalui lubang dari bor yang sempit. Runtuhnya tambang dekat kota Pingyi pada bulan Desember 2015, dilaporkan terjadi akibat guncangan gempa.

Pada hari Jumat 29 Januari waktu setempat, para penambang itu diangkat satu per satu menggunakan alat khusus. Dalam rekaman CCTV terlihat 4 pria duduk bersama. Salah satu dari mereka terdengar mengatakan: "Saya merasa lega dan aman sekarang. Kami akan mengingat Anda (penyelamat) selamanya." Seperti di kutip BBC.

Kecalakaan pertambangan Copiapo 2010 Chile

Kecelakaan pertambangan Copiapo 2010 terjadi pada 5 Agustus 2010, ketika tambang tembaga-emas San José dekat Copiapó, Chile runtuh, menjebak 33 pria di bawah tanah. Para penambang bertahan di bawah tanah selama 69 hari. Seluruh 33 penambang diselamatkan dan dibawa ke permukaan pada 13 Oktober 2010.

Sebanyak 130 tim penyelamat diturunkan dan mulai menggali lewat lubang ventilasi terowongan. Menteri pertambangan Laurence Golborne membatalkan kunjuangannya ke Ekuador dan langsung menuju lokasi tambang, memimpin aksi penyelamatan. Kemudian para tim penyelamat mulai membor lubang selebar 5 inci, mencoba menebak lokasi hilangnya para pekerja tambang. Langkah yang diambil tim penyelamat adalah melakukan pengeboran batu dan tanah lewat rute 1.969 kaki (600 meter). Tiga kapsul pertama bernama Phoenix tiba di lokasi tambang. Kapsul seberat 420 kg dilukis dengan warna bendera Chiil. Kapsul berdiameter 12 inci ini dilengkapi ruang udara, alat komunikasi dan monitor. Pada tanggal 13 Oktober 2010, Pekerja tambang pertama bernama Florencio Avalos berhasil diselamatkan pukul 00.11 dini hari waktu setempat. 22,5 jam kemudian penambang terakhir berusia 54 tahun, Luis Urzua berhasil dievakuasi, di sampingnya Presiden Chili, Pinera menyanyikan lagu kebangsaan Chili.

Penyelamatan dari terjangan Ombak

Penyelamatan dramatis juga terjadi pada pasangan nyaris menjadi petaka ketika sebuah ombak besar setinggi 6 meter ke arah batu-batu karang, saat mereka sedang melakukan olahraga air jet ski. Ini terjadi di lepas pantai The Wedge, Newport Beach, California tahun 2016.

Upaya dramatis dilakukan oleh sejumlah anggota regu penyelamat untuk menyelamatkan pasangan yang beruntung telah mengenakan jaket penyelamat mereka. Tim penyelamat mengalami kesulitan karena ombak yang terus menghantam ke arah pantai sementara para anggota regu penyelamat meraih tangan pria dan wanita itu serta membawa mereka menjauh. Jet ski yang ditumpangi terseret kembali ke tengah laut oleh gelombang susulan dan hancur berantakan. The Wedge merupakan tujuan wisata berselancar terkenal di Newport Beach. Gelombang ombak di sana sangat kuat sehingga berbahaya bagi orang yang belum berpengalaman.

Penyematan 13 orang tim sepak bola Thailand

Tim sepak bola remaja Thailand yang terdiri dari 13 orang itu hilang sejak Sabtu (23/6) lalu. Mereka terjebak di saluran air sempit sejauh 15 meter, ketika tengah merangkak keluar dari dalam Gua Tham Luang Nang Non. Dalam proses evakuasi, tim penyelamat harus berjuang memompa air keluar sebab besok diperkirakan hujan akan turun. Mereka telah berhasil mengurangi tingkat air dalam gua sekitar 40 persen.

Sulitnya medan dalam gua, membuat tim penyelamat harus melakukan upaya dua kali lebih keras untuk bisa mengeluarkan semua korban. Tim penyelamat mengirim tenaga kesehatan untuk menyembuhkan cedera para korban, pasokan makanan, serta saluran listrik dan telepon agar mereka bisa menguhubungi keluarga tercinta. Akibatnya sulitnya medan membuat seorang penyelam Angkatan Laut yang bertugas untuk menyelamatkan 12 remaja laki-laki dan pelatih sepak bola Thailand terperangkap dalam gua dilaporkan tewas. Dia tewas karena kekurangan oksigen. Penyelamatan yang dramatis ini kini membuahkan hasil, 12 bocah dengan 1 pelatihnya berhasil dikeluarkan.