4 Fakta Tentang Haiti, Negara yang Disebut Prabowo Subianto

Merdeka.com - Negara Haiti sedang menjadi perbincangan masyarakat Indonesia. Berawal dari pidato Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto tentang masyarakat Indonesia yang memiliki penghasilan kurang dari Rp 30 ribu perhari. "Berarti kurang dari Rp 1 juta per bulan," katanya.

"Artinya apa, kita setingkat dengan negara miskin Afrika. Setelah 73 tahun merdeka, Indonesia setingkat Rwanda, Sierra Leone, Haiti, Chad dan pulau-pulau kecil yang tidak kita ketahui di mana letaknya," kata Prabowo.

Mengetahui ada yang keliru, netizen langsung mengkritik. “Prabowo perlu belajar peta bumi: Haiti itu BUKAN di Afrika, tapi di Benua Amerika, di Karibea." kata salah satu sastrawan Indonesia, Goenawan Mohamad.

Sebenarnya Haiti itu terletak di mana? Dan berikut fakta tentang Haiti yang disebut Prabowo Subianto:

Sumber Pendapatan Haiti

Haiti merupakan negara produsen gula terpenting di dunia. Inilah yang menjadi pemasukan Haiti setiap tahunnya. Haiti juga memiliki lebih dari setengah minyak akar wangi dunia (minyak esensial yang digunakan dalam parfum kelas atas). Kemudian menjadi pengekspor buah seperti pisang, kakao, dan mangga.

Selain ekspor, Haiti juga mengandalkan pariwisata. Pada 2014, negara ini menerima 1.250.000 wisatawan (kebanyakan dari kapal pesiar), dan industri ini menghasilkan USD 200 juta pada 2014. Namun pada tahun yang sama, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengeluarkan peringatan perjalanan ke negara tersebut. Karena beberapa turis asing menjadi korban pencurian, sebagian besar di daerah Port-au-Prince.

Pendapatan Masyarakat

World Factbook melaporkan Haiti masih kekurangan tenaga kerja terampil. Menyebabkan pengangguran dan setengah pengangguran lainnya mengatakan lebih dari dua pertiga dari angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan formal. Imbasnya, tiga perempat populasi Haiti memiliki penghasilan dengan USD 2 atau kurang per hari.World Factbook juga menyatakan bahwa pengiriman uang adalah sumber utama devisa, setara dengan seperlima (20%) dari PDB dan mewakili lebih dari lima kali lipat pendapatan dari ekspor pada tahun 2012. Ini menyiratkan bahwa pengiriman uang adalah sumber kehidupan ekonomi Haiti.Ekonomi Haiti sempat hancur karena dampak gempa Haiti yang terjadi pada 12 Januari 2010, menewaskan lebih dari 300.000 dan menggusur 1,5 juta penduduk.

Jumlah Populasi Haiti

Menurut perkiraan Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2016, populasi Haiti sebanyak 11 juta jiwa. Kebanyakan masyarakat Haiti modern adalah keturunan dari mantan budak kulit hitam Afrika, termasuk Mulatto yang merupakan ras campuran. Sisanya adalah keturunan Eropa atau Arab,  keturunan pemukim (sisa-sisa kolonial dan imigrasi kontemporer selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II). Jutaan orang Haiti tinggal di luar negeri di Amerika Serikat, Republik Dominika, Kuba, Kanada (terutama Montreal), Bahama, Prancis, Antilles Prancis, Turki dan Caicos, Jamaika, Puerto Riko, Venezuela, Brasil, Suriname, dan Guyana Prancis. Diperkirakan ada 881.500 jiwa di Amerika Serikat, 800.000 jiwa di Republik Dominika, 300.000 jiwa di Kuba, 100.000 jiwa di Kanada, 80.000 jiwa di Prancis, dan hingga 80.000 jiwa di Bahama .

Sistem Pendidikan

Sistem pendidikan di Haiti mengacu pada sistem Prancis. Pendidikan tertinggi berada di bawah tanggung jawab Departemen Pendidikan, kampus disediakan oleh universitas dan lembaga publik dan swasta lainnya. Lebih dari 80 persen sekolah dasar dikelola secara pribadi oleh organisasi nonpemerintah, gereja, komunitas, dan operator nirlaba, dengan pengawasan pemerintah yang minimal. Menurut Laporan Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) 2013, Haiti terus meningkatkan tingkat partisipasi dalam pendidikan dasar dari 47 persen pada tahun 1993 menjadi 88 persen pada tahun 2011. Organisasi amal, seperti Food for the Poor dan Haiti Health Foundation, membangun sekolah untuk anak-anak dan menyediakan perlengkapan sekolah yang diperlukan. Menurut CIA 2015 World Factbook, angka melek huruf Haiti sekarang adalah 60,7 persen (perkiraan 2015).Gempa Januari 2010, merupakan kemunduran besar bagi reformasi pendidikan di Haiti karena mengalihkan sumber daya yang terbatas untuk bertahan hidup. (mdk/has)