4 Kepala negara ini kekejamannya disamakan dengan Adolf Hitler
Merdeka.com - Pemimpin Nazi Jerman Adolf Hitler dikenal sebagai orang terkejam yang pernah ada di dunia. Pasukannya juga tak segan-segan membantai hampir seluruh kaum Yahudi. Mereka merencanakan pertempuran serta menyiapkan bahan-bahan peledak dahsyat.
Hitler terbilang sangat membenci Yahudi. Seorang sejarawan Jerman bernama Ralf-George Reuth berargumen, kebencian sang diktator Jerman tersebut ditengarai karena ada pengaruh Revolusi Rusia dan keterpurukan ekonomi Jerman akibat kaum Yahudi.
Namun sejarah juga menyebutkan indikasi kebencian Hitler pada Yahudi disebabkan oleh kematian janggal sang ibu di tangan seorang dokter Yahudi.
-
Siapa pemimpin Partai Nazi? Adolf Hitler menjadi pemimpin Partai Nazi (Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei, NSDAP) pada 29 Juli 1921, sebuah peristiwa yang menandai awal dari perubahan besar dalam politik Jerman.
-
Kenapa Hitler memimpin Partai Nazi? Sebelum mengambil alih kepemimpinan, Hitler bergabung dengan partai tersebut pada September 1919 dan dengan cepat naik ke posisi penting karena kemampuan pidato dan strategi propagandanya yang efektif.
-
Bagaimana Hitler memimpin Partai Nazi? Kepemimpinan Hitler membawa perubahan radikal dalam ideologi dan struktur partai.
-
Kapan Hitler memimpin Partai Nazi? Adolf Hitler menjadi pemimpin Partai Nazi (Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei, NSDAP) pada 29 Juli 1921, sebuah peristiwa yang menandai awal dari perubahan besar dalam politik Jerman.
-
Siapa yang diklaim melakukan anti-Semitisme? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai 'rezim yang represif,' dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.
-
Bagaimana bangsa Yahudi menguasai dunia? Pen pengetahuan dapat memberikan landasan dan kemampuan untuk merespon dengan cepat pada perubahan situasi. Ketekunan memberikan kemungkinan untuk menyelesaikan tugas dengan seefisien mungkin. Dukungan membuat bangsa yang pernah terpecah-belah dapat bersatu dan menguasai dunia bersama-sama.
Tapi ternyata, banyak pemimpin negara yang sengaja dibandingkan dengan Hitler. Penyebabnya, karena mereka melakukan hal yang serupa dengan apa yang dilakukan Hitler semasa Perang Dunia kedua dahulu.
Berikut beberapa kepala negara yang disamakan dengan Hitler:
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Juru bicara Hamas Usamah Hamdan menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sama dengan pemimpin Nazi Jerman Adolf Hitler. Menurutnya, tentara Israel yang membunuh warga Palestina mirip dengan apa yang dilakukan Hitler di abad lalu.
Tindakan keji Israel terhadap warga di Jalur Gaza saat ini, kata dia, sama seperti perlakuan Nazi ketika membasmi warga Yahudi. Hamdan mengatakan, Netanyahu telah kehilangan moralnya dan dia tengah memperlihatkan citra Hitler dan pasukan Nazi.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte
Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyamakan dirinya dengan Adolf Hitler. Duterte menyebutkan dirinya dan Hitler sama-sama membunuh jutaan orang. Duterte mengaku membantai semua pelaku kriminal untuk menyelamatkan generasi berikutnya dari hal-hal buruk.
"Hitler membunuh tiga juta orang Yahudi. Sekarang, ada tiga juta pecandu narkoba, dan saya senang untuk membantai mereka," katanya.
Pernyataan Duterte ini diucapkan sebagai respons atas kritik perang narkoba yang dilakukannya di Filipina, disamakan dengan pembantaian Yahudi yang dilakukan Hitler.
Presiden Suriah Bashar al-Assad
Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer membandingkan Assad dengan Hitler saat dia membela keputusan Trump untuk melakukan serangan rudal ke Suriah, 7 April 2017 yang lalu. Tindakan itu dilakukan untuk membalas serangan gas beracun yang ditujukan bagi rakyatnya sendiri di Khan Sheikhoun, Provinsi Idlib.
"Jika anda memiliki seseorang yang patut dibenci seperti Hitler yang tidak pernah memakai senjata kimia," katanya saat itu.
Hal itu mengundang kecaman dari sejumlah jurnalis yang bekerja di Gedung Putih. Mereka berkomentar melalui akun twitter di mana Hitler justru diketahui menggunakan zat kimia berbahaya. Senjata itu dipakai untuk menghabisi umat Yahudi di camp kematian selama Perang Dunia II.
Spicer sudah meminta maaf atas pernyataannya tersebut.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Serangan udara Amerika Serikat ke Suriah Jumat lalu mendapat tanggapan keras dari Rusia yang selama ini menjadi sekutu rezim Basyar al-Assad.
Wakil kepada Komite Pertahanan Negara Bagian Duma, Rusia, Alexander Sherin menyebut Trump punya kemiripan dengan Hitler.
"Trump bisa disebut sebagai Adolf Hitler Nomor 2 di zaman kini karena, seperti kalian lihat, dia bahkan memilih waktu yang sama ketika Hitler menyerang Uni Sovyet," katanya.
Ketika mengumumkan akan menyerang Suriah secara militer Trump menyoroti Putin yang mendukung Assad bersama Iran.
"Negara macam apa yang mau disamakan dengan pembunuh massal laki-laki, perempuan, dan anak-anak?" kata Trump.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepemimpinan Hitler membawa perubahan radikal dalam ideologi dan struktur partai.
Baca SelengkapnyaDachau awalnya merupakan kamp tahanan politik, namun akhirnya berkembang menjadi kamp kematian di mana ribuan orang Yahudi meninggal.
Baca SelengkapnyaErdogan mengecam sekaligus mengultimatum keras sikap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Baca SelengkapnyaPembantaian Kalavryta merupakan pembalasan atas eksekusi enam puluh delapan tentara Jerman yang ditangkap oleh Perlawanan Yunani.
Baca SelengkapnyaSimak kisah salah satu pembantaian rakyat sipil selama Perang Dunia 2.
Baca SelengkapnyaJaksa penuntut mengusulkan surat penangkapan tersebut kepada hakim Mahkamah Pidana Internasional pada Senin (20/5).
Baca SelengkapnyaNegara dunia terus berlomba-lomba untuk menciptakan senjata paling mematikan. Kepemilikan senjata ini diharapkan mampu menjaga kedaulatan dan keamanan.
Baca SelengkapnyaPotret senjata militer di dunia yang disebut paling mematikan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini menjadi bukti kekejaman Nazi terhadap orang Yahudi, di mana ratusan ribu jiwa diangkut dari ghetto Warsawa menuju kematian di kamp konsentrasi.
Baca SelengkapnyaSosok mantan Presiden Irak yang dihukum gantung dan sempat singgung soal Palestina sebelum meninggal dunia.
Baca Selengkapnya