Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Sentimen rakyat China terhadap AS dalam isu Laut China Selatan

4 Sentimen rakyat China terhadap AS dalam isu Laut China Selatan Warga China ramai pecahkan iPhone. ©2016 Jakarta

Merdeka.com - 4 sentimen rakyat China terhadap AS dalam sengketa Laut China Selatan

Kesal AS ikut campur isu Laut China Selatan, warga China rami-ramai buang iPhone

Netizen China buang iPhone karena kesal putusan pengadilan internasional mengenai Laut China Selatan. Alasan para netizen membuang ponsel pintar mereka karena Iphone adalah merek ponsel besutan Amerika Serikat (AS).

AS dianggap ikut campur dalam putusan pengadilan internasional terhadap Laut China Selatan. Oleh karenanya, para netizen ini kemudian memboikot semua produk buatan AS, salah satunya Iphone.

Diberitakan Asian Correspondent , Rabu (13/7), iPhone 6 telah dilarang penjualannya di China pada akhir bulan lalu. Meski demikian, Pengadilan Properti Intelektual Beijing masih memperbolehkan Apple untuk menjual barangnya di Negeri Tirai Bambu ini.

Beijing dengan tegas menolak adanya putusan dari pengadilan internasional terkait Laut China Selatan. Putusan Mahkamah Arbitrase Internasional di Den Haag mengatakan China bersalah sebab mengklaim wilayah Filipina dan beberapa negara ASEAN lainnya.

Penolakan China ini dibarengi dengan pernyataan mereka tidak mengklaim wilayah negara mana pun di Laut China Selatan. Pernyataan tidak setuju Beijing terhadap putusan tersebut bukan saja dari pemerintah, rakyat pun juga menyatakan ketidaksetujuannya.

Kelompok akademisi China kemudian membuat petisi yang ditandatangani lebih dari 20.000 orang.

Sentimen anti AS menguat, pria China pakai sepatu Nike dipukuli

Pengadilan Arbitrase Internasional sengketa Laut China Selatan menetapkan Beijing tidak memiliki hak atas klaim sembilan garis putus di wilayah kaya sumber daya alam itu. Merasa tidak terima, pemerintah Tiongkok menuding ada intevensi Amerika Serikat saat putusan 12 Juli lalu.

Publik China pun geram. Sentimen anti-Barat di Negeri Tirai Bambu meningkat drastis. Diberitakan Shanghaiist, seorang pria di Kota Dalian menyerang penumpang di kereta bawah tanah karena menggunakan sepatu merek Nike. Si pelaku pemukulan menuding korban simpatisan Amerika Serikat. Nike adalah sepatu olah raga buatan AS.

Penumpang lain di gerbong itu tidak melarai. Dari unggahan rekaman video, hanya ada satu wanita penumpang lain coba meredam situasi namun tak berhasil.

Seorang dengan tas berlogo Nike berusaha kabur karena berada di dekat aksi pemukulan. Insiden penyerangan ini direkam oleh sesama pengguna kereta, lalu diunggah ke Youtube.

Sebelumnya diberitakan, ratusan warga China sengaja merusak ponsel besutan AS, iPhone 6. Publik China kesal pada Negari Paman Sam yang dituding mempengaruhi putusan arbitrase internasional.

Berikut videonya:

Buntut campur tangan AS soal Laut China Selatan, warga China boikot KFC

Kekesalan rakyat Tiongkok atas hasil keputusan Arbitrase Internasional terkait Laut China Selatan yang berpihak pada gugatan Filipina masih belum mereda. Ratusan orang menggelar unjuk rasa besar-besaran, termasuk menyasar simbol-simbol Amerika Serikat.

Restoran cepat saji populer akhirnya jadi korban: Kentucky Fried Chicken. Gerai KFC di Hangzhou, Zhejiang, Changsa, Yangzhou, hingga Hunan mengalami boikot. Tak sekadar boikot, warga berunjuk rasa di halaman restoran memprotes keputusan arbitrase yang diduga hasil intervensi Negeri Paman Sam.

BBC melaporkan, Rabu (20/7), unjuk rasa menyasar KFC pertama kali digelar akhir pekan lalu di Provinsi Hebei. Warga, tidak jelas siapa penggeraknya, memasang banyak spanduk di halaman parkir KFC. "Ketika kau makan KFC, engkau kehilangan kehormatan nenek moyangmu," tulis spanduk itu.

KFC merupakan salah satu gerai cepat saji Amerika Serikat paling sukses di Tiongkok, dibuka di ratusan lokasi hanya dalam waktu satu dekade terakhir.

Boikot patriotik seperti yang menimpa KFC rupanya bukan barang baru. PAda 1919, banyak mahasiswa China mengajak warga memboikot barang-barang Jepang. Saat itu Perjanjian Versailles selepas Perang Dunia ke-1, memberikan sebagian wilayah Tiongkok, terutama di Manchuria, ke Kaisar Tokyo.

Demikian pula pada 2008, ratusan warga memboikot berbelanja di toko grosir Carrefour. Alasannya, pada upacara pembawaan obor di Paris, otoritas keamanan setempat dituding memberi kesempatan aktivis Tibet melakukan kampanye kemerdekaan dari China.

Keputusan Badan Arbitrase di Den Haag, Belanda, pada 12 Juli lalu menyatakan pemerintah Tiongkok tidak memiliki dasar hukum menetapkan sembilan garis putus-putus yang mengesankan 80 persen perairan Laut China Selatan sebagai wilayah mereka. Dengan demikian, Pemerintah Filipina yang mengajukan gugatan berhak melaut di sekitar Kepualuan Spratly yang direklamasi oleh tentara China.

Sejak munculnya putusan itu, sentimen anti-Barat di Negeri Tirai Bambu meningkat drastis. seorang pria di Kota Dalian menyerang penumpang di kereta bawah tanah karena menggunakan sepatu merek Nike. Si pelaku pemukulan menuding korban simpatisan Amerika Serikat. Nike adalah sepatu olah raga buatan AS. Dilaporkan pula ratusan warga China sengaja merusak ponsel besutan AS, iPhone 6 di beberapa kota.

Warga China kini keranjingan hancurkan iPhone

Dampak keputusan Pengadilan Arbitrase Internasional yang menyatakan China tak memiliki hak atas hukum laut China Selatan (LCS) ternyata berpengaruh pada dunia gadget Negeri Tirai Bambu.

Ya, tanggal 20 Juli kemarin banyak warga China yang ramai-ramai membanting iPhone mereka untuk mengkritik keputusan Pengadilan Arbitrase itu. Mengapa iPhone?

iPhone dianggap sebagai produk yang paling bisa menyalurkan kebencian warga China terhadap Filipina yang gugatannya atas perairan di LCS yang menjadi sengketa dengan China. Ya, iPhone adalah produk buatan Amerika Serikat yang notabene adalah sekutu Filipina yang juga diklaim ikut campur dalam masalah LCS.

Mengatasnamakan patriotisme, banyak warga China yang akhir-akhir ini ramai memvideokan aksi mereka membanting dan memecahkan iPhone lalu mengunggah video itu ke sosial media.

Berikut videonya:

 

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei ISDS dan Litbang Kompas: Publik Anggap China Ancaman Bagi Asean di Laut China Selatan
Survei ISDS dan Litbang Kompas: Publik Anggap China Ancaman Bagi Asean di Laut China Selatan

Responden mengharapkan bentuk kerja sama dengan negara Asean sebanyak 47,0 persen untuk membuat aliansi Pertahanan.

Baca Selengkapnya
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina

Aksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.

Baca Selengkapnya
Satelit Ungkap China Nekat Bangun Pangkalan Udara di Pulau Sengketa Laut China Selatan, Ini Buktinya
Satelit Ungkap China Nekat Bangun Pangkalan Udara di Pulau Sengketa Laut China Selatan, Ini Buktinya

China benar-benar nekat membangun pangkalan udara di sana.

Baca Selengkapnya
FOTO: Panas! Ini Momen Kapal China Serang dan Blokade Kapal Filipina di Laut China Selatan
FOTO: Panas! Ini Momen Kapal China Serang dan Blokade Kapal Filipina di Laut China Selatan

Konflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.

Baca Selengkapnya
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Cegat Kapal Sewaan Militer Filipina, AS-Jepang-Australia Mau Kirim Kapal Perang
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Cegat Kapal Sewaan Militer Filipina, AS-Jepang-Australia Mau Kirim Kapal Perang

Militer Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.

Baca Selengkapnya
Ke Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan
Ke Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.

Baca Selengkapnya
Namanya Terseret Klaim Laut Cina Selatan AS & Tiongkok, Begini Reaksi Prabowo Subianto
Namanya Terseret Klaim Laut Cina Selatan AS & Tiongkok, Begini Reaksi Prabowo Subianto

Terkait masalah Laut China Selatan, pihak pemerintah China membantah pernyataan Kemenhan AS.

Baca Selengkapnya
Vietnam Selidiki Panitia Konser Blackpink, Ternyata Alasannya Tidak Main-Main
Vietnam Selidiki Panitia Konser Blackpink, Ternyata Alasannya Tidak Main-Main

Vietnam menggelar penyelidikan terhadap panitia tur konser Blackpink di negara itu setelah ada kritikan dari fans.

Baca Selengkapnya
Kapal Coast Guard China Ganggu Kerja Pertamina di Laut Natuna, Langsung Kabur Usai Dipukul Mundur
Kapal Coast Guard China Ganggu Kerja Pertamina di Laut Natuna, Langsung Kabur Usai Dipukul Mundur

Peristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).

Baca Selengkapnya
Soal Konflik Laut China Selatan, Anies Soroti Ganjar Tak Singgung ASEAN
Soal Konflik Laut China Selatan, Anies Soroti Ganjar Tak Singgung ASEAN

Tema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.

Baca Selengkapnya
Lobi-Lobi China Berkaitan Ekonomi Digital Memang Nyata, Ini Buktinya
Lobi-Lobi China Berkaitan Ekonomi Digital Memang Nyata, Ini Buktinya

Perusahaan raksasa dunia yang lain bisa melihat ini menjadi celah atau dipandang sebagai buruknya tata kelola birokrasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menko Polhukam: Perlu Hati-hati Menangani Konflik Laut China Selatan
Menko Polhukam: Perlu Hati-hati Menangani Konflik Laut China Selatan

"Perlu kehati-hatian dalam menangani konflik dan menyikapi dinamika situasi yang berkembang," kata Menko Polhukam

Baca Selengkapnya