4 teror pembela Bali Nine kepada WNI di Australia
Merdeka.com - Keputusan Pemerintah Indonesia untuk mengeksekusi Duo Bali Nine rupanya membuat Pemerintah Australia marah. Hal itu terbukti dari ancaman-ancaman yang mereka berikan.
Beberapa kemarahan Australia ditunjukkan dalam ancaman seperti menarik duta besar mereka dari Indonesia, kemudian mereka juga berencana boikot pariwisata Indonesia, lalu mereka meminta Pemerintah Indonesia untuk memikirkan masalah bantuan kemanusiaan yang telah diberikan.
Rupanya, selain pemerintah, beberapa warga mereka juga menyesalkan keputusan Pemerintahan Joko Widodo yang menghukum mati kedua warga negara negaranya.
-
Kenapa netizen Australia marah setelah Australia imbang dengan Indonesia? Kekecewaan atas hasil buruk dalam dua laga ini membuat netizen Australia meluapkan rasa frustrasi mereka di media sosial setelah pertandingan melawan 'King Indo' (sebutan netizen Indonesia untuk Skuad Garuda).
-
Kenapa pelaku membunuh wanita di Bali? Pelaku tega menghabisi korban karena kesal dimintai bayaran untuk berhubungan badan.'Motifnya, tersangka kesal serta emosi karena korban (saat berhubungan badan) terus mendesak meminta bayaran untuk berhubungan badan yang kedua. Dan mengancam akan berteriak meminta pertolongan.
-
Siapa pelaku pembunuhan wanita di Bali? Polisi telah menangkap pelaku pembunuhan ini. Tersangka bernama Anjas Purnama (23), warga Desa Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, Dia merupakan seorang anak buah kapal (ABK).
-
Apa yang terjadi di Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Kenapa Indonesia harus kalah dari Jepang & Australia? Tim asuhan Shin Tae Yong harus takluk dari Jepang dengan skor 3-1 di babak penyisihan grup dan 4-0 atas Australia di babak 16 besar.
Aksi protes mereka ditumpahkan ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia yang berada di Australia. KJRI di sana mendapat serangkaian ancaman dari sebelum hingga sesudah proses hukuman mati terhadap Myuran Sukumaran dan Andrew Chan terjadi.
Ancaman teror yang ditujukan bagi warga negara Indonesia (WNI) dan Pemerintah Indonesia amat beragam. Mulai dari balon darah hingga air keras.
Berikut empat ancaman warga Australia bagi WNI yang berhasil dirangkum merdeka.com:
Balon darah di KJRI Sydney
Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kota Sydney Australia, memperoleh teror pada Selasa (3/3), pukul 6 pagi tadi waktu setempat. Tercapat beberapa balon pecah, mencecerkan cairan merah di halaman depan kantor perwakilan diplomatik RI tersebut. Sempat dikira darah, ternyata cairan tersebut adalah cat warna merah.
"Sejumlah balon berisi cairan ditemukan dan dilemparkan oleh seseorang ke halaman depan KJRI. Salah satunya pecah dan mencecerkan cairan merah," ujar keterangan tertulis yang diterima merdeka.com dari Kementerian Luar Negeri, Maret lalu.
Teror 'balon darah' tersebut langsung dilaporkan ke polisi. "Polisi setempat sudah datang ke KJRI Sydney dan memasang garis polisi di gerbang."
Dari informasi CCTV, pelaku teror balon berisi cat merah ini adalah seorang perempuan. Dia mendatangi halaman KJRI Sydney kemarin malam pukul 22.30.
Sebelum teror balon ini, KJRI Sydney pernah dipasangi spanduk protes pada Februari lalu. Intinya juga memprotes hukuman mati kepada dua pentolan Bali Nine.
Bubuk putih di KBRI Canberra
Sebuah paket mencurigakan diterima Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ibu Kota Canberra. Paket yang berisi bubuk putih tersebut dikirim ke bagian penerimaan surat.
Temuan ini langsung menggerakkan tim khusus antiteror Austalia (Hazmat) ke KBRI, Senin, (5/4), pukul 10.45 waktu setempat.
"Paket berisi bubuk putih itu telah ditangani untuk tindakan lanjutan, analisa lebih rinci akan memakan waktu beberapa jam kedepan," ungkap Detektif Sersan Dave Turner.
KBRI di Canberra kini tengah dijaga ketat oleh Tim Hazmat. Jalanan dari dan menuju KBRI hingga berita ini diturunkan, ditutup untuk sementara.
"Sesuai standar pencegahan maka pemblokiran jalan sementara harus dilakukan," ungkap kepolisian setempat.
Otoritas setempat tidak mau berspekulasi mengenai motif si pelaku, pelakunya sendiri masih belum diketahui. Kejadian ini diduga kuat sebagai bentuk protes atas penembakan duo Bali Nine yang terjadi di Indonesia pekan lalu.
WNI diancam disiram air keras di Sydney
Warga Indonesia di Australia merasa terancam dengan adanya surat kaleng yang mampir ke kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney. Pasalnya, si pengirim surat kaleng tersebut mengatakan akan menyiram orang-orang Indonesia di Australia dengan air keras.
Staf KJRI yang berada di Marouba yang menerima surat tersebut pada Selasa siang, mengatakan telah melaporkan surat tersebut pada polisi lokal, dan Polisi Federal Australia.
Surat tersebut tidak ada alamat pengirimnya, dan isinya merupakan ancaman serius yang dapat membahayakan warga Indonesia di sana.
 "Mereka bermaksud menimbulkan luka, dan menyakiti warga Indonesia. Hal ini sangat mengkhawatirkan," ujar juru bicara KJRI.Â
Dalam surat yang dikirim si pelaku jelas tergambar perasaan dendam yang mendalam atas kematian dua warga Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan dalam hukuman mati akibat kasus pengedaran narkoba.
3 KJRI di Australia diancam bubuk putih
Kemarin (27/5), sejumlah Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) di Australia diteror bubuk putih. Bubuk putih tersebut  dikhawatirkan paket itu merupakan bubuk virus anthrax yang biasa dilakukan kelompok teroris.Â
"Bubuk putih yang ditemukan di kantor konsulat Perth dan Melbourne sudah dinyatakan tidak berbahaya. Untuk bubuk putih yang ditemukan di Sydney masih diselidiki," ujar juru bicara Kepolisian Federal Australia (AFP).
Sebelum tiga KJRI itu mendapat teror bubuk putih, KBRI di Ibu Kota Canberra sudah kena ancaman serupa. Paket berupa bubuk putih itu tiba-tiba ada di ruang penerimaan surat. Polisi segera dipanggil, tapi hasil laboratorium menunjukkan tidak ada substansi berbahaya di dalamnya.
AFP berjanji meningkatkan pengamanan di setiap gedung perwakilan Indonesia. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tiga pria asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, yang diduga menganiaya pria berinisial WB (46) hingga tewas.
Baca Selengkapnya"Dipastikan hingga saat ini, tidak ada informasi korban WNI dalam serangan itu,” tutur Judha
Baca SelengkapnyaAniaya Anggota TNI di Lapangan Futsal, 6 Tersangka Ditahan
Baca SelengkapnyaKedua bule itu disarankan untuk membuat laporan polisi, namun mereka menolak.
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca SelengkapnyaInsiden ini terjadi pada Sabtu (13/4) sore di Westfield Bondi Junction.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua komplotan jambret yang menyasar para turis atau Warga Negara Asing (WNA) di wilayah Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Baca SelengkapnyaDua WNA tewas tertimbun tanah longsor saat menginap di vila yang ada di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, Kamis (14/3).
Baca SelengkapnyaPenganiayaan relawan Ganjar-Mahfud itu terjadi pada Sabtu (30/12).
Baca SelengkapnyaKorban dipukul di bagian kepala, pipi kiri dan paha kanan menggunakan tangan dan tongkat.
Baca SelengkapnyaTiga tersangka kasus pengeroyokan bos rental mobil di Sukolilo Pati meninggal terancam hukuman 12 tahun penjara.
Baca Selengkapnya