5 cerita teroris mati akibat kebodohan sendiri sebelum beraksi
Merdeka.com - Teroris tega menyakiti banyak orang tak bersalah karena motivasi ideologis. Tren dua dekade terakhir, dipicu aksi Al Qaidah, Taliban, serta ISIS, semakin banyak aksi teror bertujuan menimbulkan korban jiwa sebanyak-banyaknya. Tak peduli di antara korban ada anak-anak sekalipun.
Itulah misalnya yang terjadi di Paris atau Kabul beberapa bulan lalu. Teroris rela meledakkan bom bunuh diri, menyeret orang-orang tak berdosa demi alasan perang membela panji agama.
Metode yang paling efisien dalam merusak, menciptakan ketakutan, sekaligus menimbulkan banyak korban jiwa adalah bom bunuh diri. Tak heran bila jaringan teror global kini rajin merekrut orang-orang siap mati, dengan sebutan 'pengantin'. Modus teror ini terjadi di New York hingga Jakarta.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Siapa yang bercanda membawa bom? 'Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan no penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom,' katanya.
-
Bagaimana bom itu hilang? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan. Salah satu pesawat tersebut membawa bom termonuklir Mark 15, karena peristiwa ini kemudian bom tersebut hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.
-
Kenapa senjata dibakar? Benda-benda ini, termasuk pedang, ujung tombak, dan perlengkapan perisai, dibengkokkan secara ritual dan sengaja dibakar di atas tumpukan kayu pemakaman.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
Namun, tak semua pelaku bom bunuh diri bisa melakukan aksinya tanpa cela sebelum menjemput maut. Cerita-cerita dalam daftar ini menunjukkan sosok teroris yang gugup, terlalu gegabah, atau mengalami persoalan teknis. Namun intinya aksi mereka terjadi terlalu cepat lalu bom meledak, sehingga mereka mati tanpa mengajak-ajak orang lain tak bersalah.
Di mana dan siapa sajakah pelaku teror yang dungu itu? Berikut rangkumannya oleh merdeka.com.
Salah pencet bom, anggota Taliban tewas bersama 8 rekannya
Seorang militan Taliban membawa bom bunuh diri tewas sebelum beraksi. Tak cuma membunuh dirinya sendiri, delapan rekan si pelaku ikut terbunuh karena rentetan ledakan tersebut.
Mirror melaporkan, Rabu (27/4), para pelaku hendak menjalankan aksi teror itu di pasar Kota Kunduz, Afghanistan. Sembilan orang militan ini berjalan bersama-sama dari kawasan Dasht-e-Archi menuju Kunduz.
Di tengah jalan, salah satu pelaku sibuk mengutak-atik jaket bom yang dikenakannya saat menuruni perbukitan. Entah melakukan kesalahan apa, bahan peledak itu malah aktif. Alhasil, rombongan pelaku teror ini semuanya mati sebelum sempat mencapai lokasi.
Kementerian Dalam Negeri Afghanistan melaporkan para pelaku yang tewas diduga adalah anak buah Mullah Wali, salah satu petinggi senior Taliban. Dihubungi terpisah, Taliban menolak berkomentar mengenai insiden itu.
Bom bunuh diri di Rusia meledak gara-gara sms masuk
Cerita ini terjadi pada Desember 2010 di Ibu Kota Moskow, Rusia. Seorang perempuan 24 tahun asal Dagestan, Chechnya, terpilih sebagai pengantin bom bunuh diri. Dia berniat meledakkan diri di Lapangan Merah saat pergantian tahun baru.
Seandainya aksinya mulus, bisa timbul ratusan korban jiwa, sebab alun-alun Moskow itu sedang dipadati manusia. Siapa sangka, perempuan ini mati lebih cepat dari rencana awal.
Ketika masih berada di apartemen, dua jam sebelum beraksi, sabuk bomnya meledak. Polisi menyatakan sabuk bom itu diaktifkan dengan ponsel. Ternyata, ada sms masuk ke ponsel si perempuan jihadis.
Surat kabar the Telegraph melaporkan, (26/1/2011), sms itu diduga spam berisi ucapan selamat tahun baru yang biasa dikirimkan orang-orang. Siapa sangka, sms nyasar ini memicu ledakan yang akhirnya membunuh calon teroris dan menyelamatkan banyak orang.
Dari keterangan polisi, dua pelaku lain yang berada di apartemen selamat. Mereka kabur setelah bom meledak.Â
"Biasanya ponsel itu dimatikan sebelum pelaku mencapai target. Tapi sepertinya pelaku ini teledor," kata pejabat keamanan Rusia.
Teroris mati saat latihan merakit bom
Tragedi senjata makan tuan juga terjadi di Afghanistan pada November 2013. Sebuah bom meledak saat militan tengah melakukan pelatihan pemasangan bom.Â
Sepuluh orang anggota Taliban, termasuk sang instruktur, di Provinsi Ghazni tewas karena keliru merakit bom di sebuah masjid Distrik Andar.
Salah satu bom meledak tanpa disengaja," ungkap Juru Bicara Polisi di Provinsi Uruzgan, Farid Ayel kepada Xinhua. Ledakan tersebut juga menghancurkan beberapa rumah yang bersebelahan langsung dengan rumah penduduk lainnya.
"Tidak ada warga sipil yang menjadi korban dalam ledakan ini," imbuhnya.
Petinggi ISIS tewas kena ranjau anak buah sendiri
Ranjau darat di Desa Kharbadan, sebelah tenggara Kota Mosul, Irak, meledak sehingga menewaskan dua pimpinan kelompok militan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Ironisnya, ranjau itu ternyata dipasang oleh anak buah mereka sendiri.
Tabloid Mirror melaporkan, Kamis (23/7/2015), yang tewas adalah pemimpin administratif ISIS untuk kawasan Mekhmour sekaligus Kirkuk.
"Pemimpin (ISIS) yang tewas dipastikan Abu Malik dan Abu Abdul-aziz," kata pemimpin pasukan Kurdi Peshmerga, Ali Hussein.
Insiden itu terjadi akhir pekan lalu. Rombongan Abu Malik lewat dalam perjalanan menuju Mosul. Nahas, mobil yang ditumpangi si pemimpin wilayah ini malah menyenggol ranjau yang dipasang di tengah jalan. Dalam video dilansir liveleak, bom itu berdaya ledak cukup besar, membuat mobil Abu Malik membumbung tinggi, sehingga kemudian meledak untuk kali kedua di udara.
Pasukan Kurdi mengaku tidak memasang bom di jalanan tersebut. Pemasangan ranjau itu justru dilakukan ISIS beberapa bulan sebelumnya, untuk mengincar pasukan Kurdi yang sering lewat daerah tersebut. "Kami ingat, ranjau-ranjau itu dipasang sejak pertempuran kami yang terakhir di sekitar Kharbadan," kata Hussein.
Menyasar polisi, bom bunuh diri Bahrain meledak lebih cepat
Seorang pria tak dikenal meledak di Desa Eker, dekat Ibu Kota Manama, Bahrain, kemarin (15/7/2015) siang waktu setempat. Insiden itu diduga upaya bom bunuh diri yang terjadi terlalu cepat dari rencana.
Kementerian Dalam Negeri Bahrain mengeluarkan keterangan pers, menyatakan pelaku sempat mengutak-atik bom itu sebelum sempat mencapai targetnya. Pemerintah meyakini sasaran utama pelaku adalah pos polisi di salah satu jalan utama.
"Bom itu diyakini sebetulnya menyasar polisi. Penyelidikan masih berlangsung," tulis pemerintah Bahrain seperti dilansir the Star.
Bom menyasar aparat keamanan Bahrain bukan barang baru. Pada 2012, belasan polisi tewas karena ledakan bom bunuh diri. Sedangkan tahun lalu, masih di Desa Eker, seorang petugas keamanan meninggal terkena ledakan bom waktu.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka memilih calon korban secara random alias acak.
Baca SelengkapnyaMelihat korban terkapar dengan kondisi luka, pelaku RS kemudian melarikan diri.
Baca SelengkapnyaMortir tersebut tersimpan dalam besi yang coba dipotong oleh pemilik bengkel rongsok.
Baca SelengkapnyaInilah detik-detik video seorang pria menyalakan petasan di masjid.
Baca SelengkapnyaMinuman keras (miras) oplosan kembali memakan korban.
Baca SelengkapnyaTiga pelaku pembacokan yang menewaskan satu orang pelajar di Jalan Pasar Lama Ciampea ditangkap.
Baca SelengkapnyaBukan hanya sekali, berikut deretan kasus polisi tembak polisi yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat memindahkan tenda tersebut bagian ujungnya tersentuh kabel listrik tegangan tinggi milik PLN.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaJasad keluarga yang terdiri dari 4 orang yaitu EA (51), JL (18), AIL & JWA (13) ditemukan pukul 16.15 Wib
Baca Selengkapnya