Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Fakta ISIS gorok jurnalis AS hingga tewas di padang pasir

5 Fakta ISIS gorok jurnalis AS hingga tewas di padang pasir ISIS gorok jurnalis. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - The Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) kembali mendapat sorotan dari dunia internasional. Kali ini akibat aksi brutal mereka terhadap seorang jurnalis AS yang direkam di sebuah video kemudian diunggah ke internet.

Dalam video itu, seorang wartawan foto lepas asal Amerika Serikat bernama James Wright Foley (40) digorok hingga tewas oleh seorang anggota ISIS di tengah gurun pasir. Dikutip dari Daily Mail, di video berjudul 'Pesan untuk Amerika' itu Foley berlutut dengan menggunakan pakaian serba oranye dengan tangan terikat ke belakang.

Di sampingnya berdiri seorang anggota ISIS yang bertugas sebagai eksekutor. Pria itu mengenakan pakaian dan topeng serba hitam dengan memegang sebilah belati di tangan kanannya.

Foley sempat membuat pernyataan sebelum akhirnya tewas digorok oleh sang algojo. Foley diketahui telah hilang sejak November 2012. Saat itu dia disandera di bawah todongan senjata ketika bertugas untuk GlobalPost di Taftanaz, di Suriah utara.

Berikut lima fakta seputar digoroknya warga negara AS itu oleh algojo ISIS seperti dirangkum merdeka.com.

Eksekusi Foley sebagai aksi balas dendam ISIS ke AS

Wartawan foto lepas asal Amerika Serikat bernama James Wright Foley (40) digorok hingga tewas oleh seorang anggota ISIS di tengah gurun pasir. Video eksekusi disebarkan militan ISIS melalui internet.Dikutip dari Daily Mail, aksi militan ISIS itu merupakan pembalasan atas serangan udara AS terhadap para militan ISIS, 12 hari lalu. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Caitlin Hayden mengatakan pemerintah AS telah melihat video itu.Dia mengatakan jika video itu dinyatakan asli oleh pihak intelijen AS. Pihaknya akan sangat terkejut atas pembunuhan brutal terhadap seorang wartawan AS yang tidak bersalah itu."Kami tahu bahwa banyak dari Anda sedang mencari konfirmasi atau jawaban. Harap bersabar sampai kita semua memiliki informasi lebih lanjut, dan menjaga Foleys di pikiran dan doa-doa."

Selain Foley, ISIS bakal gorok wartawan AS Steven Joel Soltoff

Usai mengeksekusi Foley, militan ISIS juga menampilkan seorang yang disebut sebagai jurnalis AS lainnya bernama Steven Joel Soltoff. Pria itu ditampilkan dengan tangan terikat di belakang punggung. Di sampingnya berdiri seorang algojo ISIS berpakaian dan bertopeng serba hitam.Meski tak dieksekusi, sang algojo menyebut Steven Joel Soltoff adalah korban selanjutnya. Algojo itu menyatakan hidup matinya Steven Joel Soltoff tergantung kepada Obama."Kehidupan warga negara Amerika ini, tergantung pada keputusan Anda berikutnya Obama," kata sang algojo seperti dilansir Daily Mail, Rabu (20/8).Steven Joel Soltoff telah hilang sejak pertengahan 2013. Aktivitas terakhirnya diketahui di media sosial Twitter miliknya pada 3 Agustus 2013. Menurut kicauannya di Twitter saat itu, dia berada di Libya.

Anggota ISIS penggorok leher jurnalis AS berlogat British

Dalam video eksekusi, sang algojo mengenakan pakaian dan topeng serba hitam. Sang algojo juga sempat mengeluarkan pernyataan.Seperti dikutip The Wire, setelah melihat rekaman tersebut jurnalis Press Association, Richard Venalls, mengatakan jika algojo tersebut beraksen British. Sementara koresponden Radio Sawa Washington, Zaid Benjamin yakin jika sang algojo bukan berasal dari Irak atau Suriah.Foley diketahui telah hilang sejak November 2012. Saat itu dia disandera di bawah todongan senjata ketika bertugas untuk GlobalPost di Taftanaz, di Suriah utara.

FBI selidiki video eksekusi Foley

FBI ikut mendalami kebenaran dari video eksekusi Foley oleh ISIS. Dalam video, militan ISIS juga mengaku menangkap seorang wartawan bernama Steven Joel Scotloff yang hilang di Suriah tahun lalu."Mewakili John dan Diane Foley, dan juga GlobalPost, kami sangat menghargai semua pesan simpati dan dukungan yang telah dituangkan sejak berita tentang dugaan eksekusi Jim pertama meluas. Kami telah diberitahu bahwa FBI sedang dalam proses mengevaluasi video yang diposting oleh ISIS untuk menentukan apakah itu benar-benar otentik," kata salah satu pendiri dan CEO GlobalPost Philip Balboni dalam laman GlobalPost, Selasa (19/8) waktu setempat.Balboni menceritakan, sejak Foley hilang di Suriah, sudah dilakukan penyelidikan untuk mencari tahu informasi terkait hilangnya wartawan lepas yang bekerja di bawah perusahaannya tersebut. Hasil penyelidikan mengerucut ke satu kesimpulan, Foley ditahan oleh ISIS yang berada di Suriah. Namun pihaknya merahasiakan informasi ini termasuk kepada keluarga besar Foley."Atas saran dari pihak berwenang untuk melindungi Jim juga. GlobalPost bekerja sama dengan sebuah perusahaan keamanan swasta, juga telah mengumpulkan sejumlah informasi yang belum dipublikasikan," terang Balboni.

Foley justru salahkan AS atas eksekusinya

Wartawan foto lepas asal Amerika Serikat bernama James Wright Foley (40) sempat berbicara dan mengutarakan pesan terakhir sebelum akhirnya dieksekusi oleh algojo ISIS. Foley yang berada di bawah tekanan menyalahkan AS atas kematiannya. Hal itu terkait serangan yang dilancarkan AS terhadap ISIS beberapa waktu lalu di Irak."Saya meminta teman-teman keluarga dan orang-orang terkasih untuk bangkit melawan pembunuh yang sebenarnya, pemerintah AS. Untuk apa yang akan terjadi pada saya adalah hanya akibat dari kriminalitas mereka," kata Foley dalam video seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (20/8)."Pesan saya kepada orang tua saya tercinta: selamatkan martabat saya jangan menerima santunan atas kematian saya dari yang sama saja memukul paku terakhir di peti mati saya dengan kampanye serangan udara baru-baru ini di Irak," katanya.Foley juga berpesan kepada John, saudaranya yang menjadi tentara di Angkatan Udara AS untuk berpikir ulang atas pekerjaannya."Saya meminta saudara saya John, anggota Angkatan Udara AS, berpikir tentang apa yang Anda lakukan, pikirkan tentang kehidupan yang Anda hancurkan termasuk dari keluarga Anda sendiri.""Saya meminta Anda John, berpikir tentang siapa yang membuat keputusan untuk mengebom Irak baru-baru ini dan membunuh orang-orang.""Pikirkan John, siapa yang sesungguhnya mereka bunuh? Apakah mereka berpikir tentang saya, keluargamu, ketika mereka membuat keputusan itu? (menyerang ISIS).""Aku meninggal hari itu John, ketika rekan-rekan mu menjatuhkan bom pada orang-orang, mereka telah menandatangani sertifikat kematian saya.""Aku berharap aku punya lebih banyak waktu, saya berharap saya punya harapan untuk bebas dan melihat keluarga saya sekali lagi. Saya berharap saya bukan orang Amerika," kata Foley dalam video sebelum kematiannya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Biadab! Israel Bom Dua Jurnalis Al Jazeera saat Sedang Liputan di Gaza
FOTO: Biadab! Israel Bom Dua Jurnalis Al Jazeera saat Sedang Liputan di Gaza

Al Jazeera menyampaikan kedua jurnalisnya reporter dan juru kamera dibunuh di kamp pengungsi Shati, sebelah barat Kota Gaza.

Baca Selengkapnya
FOTO: Isak Tangis Jurnalis Pecah saat Pemakaman Kameraman Al Jazeera Samer Abu Daqqa yang Tewas Diserang Drone Israel
FOTO: Isak Tangis Jurnalis Pecah saat Pemakaman Kameraman Al Jazeera Samer Abu Daqqa yang Tewas Diserang Drone Israel

Momen pemakaman diselimuti isak tangis keluarga dan kerabat saat mengantarkan jenazah Samer Abu Daqqa.

Baca Selengkapnya
Israel Bunuh Lima Jurnalis Palestina di Gaza Saat Berada di Dalam Mobil Bertuliskan
Israel Bunuh Lima Jurnalis Palestina di Gaza Saat Berada di Dalam Mobil Bertuliskan "Press"

Mobil yang ditumpangi para jurnalis dengan jelas bertuliskan "Press/Pers", namun tetap menjadi target serangan.

Baca Selengkapnya
Terbanyak dalam Sejarah, Israel Bunuh Lebih Banyak Jurnalis Dibanding Konflik Manapun Selama 30 Tahun Terakhir
Terbanyak dalam Sejarah, Israel Bunuh Lebih Banyak Jurnalis Dibanding Konflik Manapun Selama 30 Tahun Terakhir

Membunuh jurnalis di tengah konflik adalah pelanggaran hukum internasional

Baca Selengkapnya
Jurnalis Israel Kesal karena Tentara Beri Informasi Palsu tentang Hamas Bunuh Bayi dan Anak-Anak
Jurnalis Israel Kesal karena Tentara Beri Informasi Palsu tentang Hamas Bunuh Bayi dan Anak-Anak

Anggota pasukan penjajah Israel (IDF) memberikan informasi palsu kepada seorang jurnalis soal pejuang Hamas membunuh anak-anak dan bayi Israel.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Hasil Visum Imam Masykur Korban Pembunuhan Paspampres
Terungkap, Ini Hasil Visum Imam Masykur Korban Pembunuhan Paspampres

Ternyata terdapat fakta baru usai dilakukan visum, dokter menemukan luka lubang di dada kiri korban.

Baca Selengkapnya
Hasil Investigasi Ungkap Militer Israel Perbolehkan Tentaranya Bunuh Jurnalis di Gaza
Hasil Investigasi Ungkap Militer Israel Perbolehkan Tentaranya Bunuh Jurnalis di Gaza

Hasil Investigasi Ungkap Militer Israel Perbolehkan Tentaranya Bunuh Jurnalis di Gaza

Baca Selengkapnya
Jumlah Jurnalis yang Dibunuh Israel di Gaza Lebih Banyak dari Perang Dunia dan Perang Vietnam
Jumlah Jurnalis yang Dibunuh Israel di Gaza Lebih Banyak dari Perang Dunia dan Perang Vietnam

Sejak 7 Oktober, Israel membunuh sedikitnya 70 jurnalis dan pekerja media.

Baca Selengkapnya
Tembakan Israel Sasar Rombongan Jurnalis di Libanon, Satu Orang Tewas dan Enam Terluka
Tembakan Israel Sasar Rombongan Jurnalis di Libanon, Satu Orang Tewas dan Enam Terluka

Israel menembakkan artileri ke rombongan jurnalis yang meliput di Libanon selatan, menewaskan satu orang.

Baca Selengkapnya
Jurnalis Palestina Tewas Dibunuh Tentara Israel Setelah Berkali-Kali Diancam Lewat Telepon karena Liput Kekejaman Israel di Gaza
Jurnalis Palestina Tewas Dibunuh Tentara Israel Setelah Berkali-Kali Diancam Lewat Telepon karena Liput Kekejaman Israel di Gaza

Dia sudah menerima pesan ancaman dari Israel lewat ponselnya pada Mei lalu.

Baca Selengkapnya
Momen Ibunda Imam Masykur Disumpah dengan Alquran saat Diperiksa POM TNI
Momen Ibunda Imam Masykur Disumpah dengan Alquran saat Diperiksa POM TNI

Saat mengucapkan sumpah, ibunda mendiang Imam Masykur, Fauziah berdiri di antara anggota TNI.

Baca Selengkapnya
Disangka Mata-Mata Israel, Wartawan Indonesia Ditangkap Hizbullah lalu Ditahan di Penjara Teroris di Lebanon
Disangka Mata-Mata Israel, Wartawan Indonesia Ditangkap Hizbullah lalu Ditahan di Penjara Teroris di Lebanon

Jurnalis Bernama Faisal Assegaf itu ditangkap pada 24 September 2024 lalu karena disangka mata-mata Israel oleh anggota Hizbullah.

Baca Selengkapnya