Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Janji manis Israel supaya Indonesia buka hubungan diplomatik

5 Janji manis Israel supaya Indonesia buka hubungan diplomatik ilustrasi Indonesia vs Israel. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Indonesia-Israel memiliki relasi sangat rumit. Secara formal kedua negara tidak menjalin hubungan diplomatik resmi. Sejak Indonesia merdeka, pemerintah RI menolak berkomunikasi dengan Israel lantaran isu pendudukan wilayah sah Palestina di Tepi Barat, Yerusalem, maupun Jalur Gaza. Indonesia berkukuh menolak setiap bentuk penjajahan di muka bumi.

Kendati begitu lewat jalur-jalur tidak resmi, misalnya perniagaan perantara di Singapura, produk Israel masuk ke pasar Indonesia atau sebaliknya. Data 2011 menunjukkan, total perdagangan Indonesia-Israel mencapai USD 69,6 juta. Hingga pertengahan 2014, nominalnya meningkat hingga USD 79 juta.

Kerja sama perdagangan dua negara terjalin berkat peran salah satu perusahaan ekspor-impor bernama Indolink yang bermarkas di Tel Aviv, Israel. Angka-angka itu diakui oleh Kementerian Perdagangan RI, kendati sifatnya bukan hubungan niaga langsung.

WNI tak terhitung lagi jumlahnya yang telah memasuki wilayah dikuasai Israel. Perkiraan kasar, saban tahun ada 15 ribu warga Indonesia yang mengunjungi Yerusalem, Nazareth, atau Bethlehem untuk ziarah agama.

pm netanyahu bertemu wartawan indonesia

PM Netanyahu bertemu wartawan Indonesia ©2016 mfa.gov.li

Tak heran, Israel lambat laun berharap Indonesia memperlunak sikap bermusuhan. Dua tahun terakhir, Israel berusaha memperbaiki hubungan dengan negara-negara muslim. Selain beberapa kali mendatangkan tamu sipil seperti wartawan, pegiat LSM, maupun akademisi dari Indonesia, November 2015 Israel untuk pertama kalinya membuka konsulat di Ibu Kota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Israel berharap relasi antara negaranya dan dunia muslim bisa normal, terlepas dari masih berlarut-larutnya isu perdamaian dengan Palestina.

tembok ratapan

Ribuan WNI tiap tahun berziarah ke Tembok Ratapan di Yerusalem (c) Istimewa

Khusus untuk Indonesia, tak kurang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melontarkan seruan spesifik. Dia meyakini sudah saatnya sekarang RI-Israel menjalin hubungan diplomatik. Seruan serupa juga disampaikan oleh pejabat-pejabat tinggi Negeri Zionis itu.

Padahal beberapa pekan lalu kedua negara terlibat konflik akibat pelarangan Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi memasuki Kota Ramallah oleh tentara Israel.

Apa saja alasan Israel meminta Indonesia mencairkan hubungan? Berikut rangkumannya oleh merdeka.com:

Tawarkan kerja sama teknologi-alutsista

Pada kurun 1970 hingga 1990-an, Indonesia-Israel menjalin hubungan tanpa melalui jalur resmi. Pengamat militer Salim Said dalam buku 'Dari Gestapu ke Reformasi' menyatakan Kepala BAIS Jenderal Benny Moerdani pernah meminjam roket dari Israel. Fakta lain menunjukkan Benny Moerdani juga membeli dan melatih para pilot TNI AU di Israel. Operasi super rahasia itu dinamakan Operasi Alpha. Benny membeli pesawat A4 Skyhawk dari Israel.

Jangan lupa, senjata Kopassus saat membebaskan sandera pembajakan pesawat di Woyla, Thailand, adalah IMI Uzi atau bernama internasional MP-2. Ini senjata organik tentara Israel.

Selain itu, permintaan terhadap produk-produk IT maupun alutsista buatan Israel dari Indonesia masih belum surut sampai sekarang. Hal itu dinyatakan oleh Emanuel Shahaf, wakil ketua Kamar Dagang Israel-Indonesia yang sifatnya organisasi informal. 

Sekadar informasi, Negeri Bintang Daud itu adalah bangsa paling makmur dari sisi ekonomi di Timur Tengah saat ini, berbekal ekspor produk bidang teknologi informasi maupun sains terapan. Produk unggulan Israel misalnya pengeloahan limbah, panel surya, chip komputer, hingga drone buatan perusahaan IAI Harop.

Menyadari celah itu, PM Benjamin Netanyahu pada Senin (28/3) meminta Indonesia melunakkan sikap agar hubungan perdagangan itu berlangsung lebih lancar. "Kami memiliki peluang kerja sama di bidang teknologi dan pengairan," kata Netanyahu di kantornya, Yerusalem.

Hubungan sipil Israel-Indonesia sangat baik

Enam warga Indonesia yang memiliki latar belakang keahlian penanganan bencana melawat ke Israel pada pertengahan Januari 2016. Rombongan ini sempat bertandang ke Kantor Dewan Regional Eshkol, Distrik Negev, Barat Laut Israel.

Kunjungan WNI ini difasilitasi oleh Project Interchange, lembaga nirlaba Komite Yahudi Amerika Serikat (AJC).

Victor Rembeth, pemimpin kontingen Indonesia, merupakan salah satu inisiator lawatan ini. Dua meyakini hubungan orang per orang seperti ini yang akan menjadi jembatan antara masyarakat Israel dan Indonesia.

Kunjungan delegasi Indonesia diapresiasi oleh Wakil Direktur AJC Cabang Asia-Pasifik, Nissim Reuben. Dia menganggap kehadiran para pakar kebencanaan ini adalah masa depan hubungan negara muslim dan Israel.

"Warga Indonesia yang datang ini tak memiliki pandangan antisemit yang masih dipelihara di banyak negara," ujarnya seperti dilansir surat kabar the Jerusalem Post Rabu (13/1).

Kendati begitu, survei membuktikkan sebaliknya. Seandainya pemerintah Indonesia membuka peluang memulai hubungan diplomatik, penolakan masyarakat terutama yang beragama Islam, sangat tinggi. Survei BBC World Service pada 2014 menunjukkan persepsi rakyat RI terhadap Israel sangat negatif. Hanya 7 persen responden mengatakan kedua negara perlu memiliki hubungan diplomatik.

Israel butuh mitra melawan terorisme

PM Benjamin Netanyahu membandingkan hubungan baik negaranya dengan bangsa Asia lainnya. Semisal Jepang, China, ataupun Vietnam. Dia berharap relasi Israel dan Indonesia bisa mencapai tahap yang serupa di masa mendatang.

Lebih lanjut, Negeri Bintang Daud itu merasa perlu mempererat hubungan dengan Indonesia karena kesamaan agenda melawan Islam Radikal yang kerap melancarkan aksi terorisme. Ibu Kota Jakarta awal tahun ini diserang oleh sel-sel ISIS. Israel juga memperoleh ancaman serupa dari militan Daulah Khilafah.

Tujuan bersama menghadapi terorisme ini yang diyakini Netanyahu bisa mengubah posisi Indonesia terhadap Israel.

"Kita adalah sekutu," kata Netanyahu. "Sudah saatnya mengubah hubungan kita karena alasan yang menghalanginya tak lagi relevan.”

Surat kabar Times of Israel mencatat, seandainya rezim Netanyahu berhasil memperlunak sikap Indonesia, maka Negeri Zionis itu memiliki akses ke negara-negara mayoritas muslim yang moderat lainnya. Semisal Malaysia.

Netanyahu banyak teman FB dari Indonesia

Secara khusus, Netanyahu mengaku punya cukup banyak teman di jejaring sosial Facebook yang berasal dari Indonesia. Hal itu dia sampaikan saat menerima rombongan wartawan senior asal Tanah Air di kantornya awal pekan ini.

Lima wartawan itu datang atas prakarsa Kementerian Luar Negeri Israel. Mereka berasal dari media cetak maupun televisi nasional Indonesia.

"Itulah beberapa alasan kenapa hubungan kedua negara harus lebih terbuka sekarang. Saya harap kehadiran para wartawan dari Indonesia bisa membantu membuka peluang tersebut," ujarnya.

Pernyataan tak jauh berbeda disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotovely. Negaranya beranggapan Indonesia adalah mitra, walau tak ada pengakuan resmi dari Jakarta. Karenanya hubungan di tingkat akar rumput, termasuk akun Facebook yang mendukung Israel dari Indonesia, disambut hangat.

"Meski Indonesia tidak punya hubungan diplomatik dengan kita, Israel tetap menghormati rakyat Indonesia dan para pemimpinnya. Kami terus menjaga hubungan dengan Indonesia dalam berbagai masalah dan berusaha meningkatkan hubungan terus-menerus," kata Hotolevy.

Akui Israel lebih konkret bantu Palestina merdeka

Inilah isu paling sensitif bagi kedua negara, yakni pengembalian wilayah Palestina yang diduduki paksa oleh pemukim Yahudi. Israel menolak klaim Indonesia sebagai negara yang sah menjadi mediator solusi dua negara.

Situasi semakin tegang, setelah Indonesia memotori KTT Luar biasa OKI di Jakarta awal Maret lalu, yang salah satu rekomendasinya adalah memboikot produk Israel. 

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon, menyatakan Indonesia sejatinya memiliki posisi tawar mendamaikan Israel dan Palestina. Asal, Indonesia mau mengakui keberadaan Israel.

"Bagaimana bisa kamu bicara perdamaian antara Israel dan Palestina tanpa mengundang Israel," ujanyar saat diwawancarai khusus oleh merdeka.com, Jumat (4/3).

"Negara manapun yang mendukung proses perdamaian terlebih dahulu hendaknya mengakui Israel," imbuhnya.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Ada Hubungan Diplomatik, Begini Cara Pengusaha Indonesia Kerja Sama dengan Israel
Tak Ada Hubungan Diplomatik, Begini Cara Pengusaha Indonesia Kerja Sama dengan Israel

Saat ini tidak ada hubungan diplomasi antara Indonesia dengan Israel, relasi bisnis antara kedua negara ini tetap bisa berjalan.

Baca Selengkapnya
Usai Lebaran, Indonesia Dilaporkan Sepakat Normalisasi dengan Israel
Usai Lebaran, Indonesia Dilaporkan Sepakat Normalisasi dengan Israel

Indonesia, salah satu negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, sangat mengecam keras agresi Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya
VIDEO Pidato Bahasa Arab, Wamenlu Anis Matta Keras Bela Palestina dan Kecam Netanyahu di KTT Arab-Islam Riyadh
VIDEO Pidato Bahasa Arab, Wamenlu Anis Matta Keras Bela Palestina dan Kecam Netanyahu di KTT Arab-Islam Riyadh

Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta kemarin menghadiri KTT Luar Biasa Arab-Islam di Riyadh Arab Saudi.

Baca Selengkapnya
Bukan Cuma Impor, Indonesia Juga Ekspor Komoditas ke Israel
Bukan Cuma Impor, Indonesia Juga Ekspor Komoditas ke Israel

Meski tak ada hubungan diplomatik, Indonesia tetap memiliki transaksi perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya
Ternyata Pengusaha Indonesia Bisa Jalin Bisnis dengan Israel, Begini Caranya
Ternyata Pengusaha Indonesia Bisa Jalin Bisnis dengan Israel, Begini Caranya

"Kebanyakan dilakukan oleh perusahaan swasta bukan pemerintah, pemerintah Indonesia sangat menolak."

Baca Selengkapnya
5 Kader NU Mau Menormalisasi RI dengan Israel, Ini Tindakan yang Dilakukan Soekarno-Hatta Mati-matian Menentang Israel
5 Kader NU Mau Menormalisasi RI dengan Israel, Ini Tindakan yang Dilakukan Soekarno-Hatta Mati-matian Menentang Israel

Bagi Bung Karno dan Bung Hatta, kemerdekaan Palestina adalah harga mati!

Baca Selengkapnya
Yahya Sinwar jadi Pemimpin Baru Hamas, Menlu Retno: Kita Fokus pada Perdamaian Palestina
Yahya Sinwar jadi Pemimpin Baru Hamas, Menlu Retno: Kita Fokus pada Perdamaian Palestina

Menteri Retno mengatakan, bahwa Indonesia tetap fokus terhadap perdamaian di Palestina

Baca Selengkapnya
Ditunggu Dunia, Aksi Nyata Indonesia Selesaikan Perang Israel-Palestina
Ditunggu Dunia, Aksi Nyata Indonesia Selesaikan Perang Israel-Palestina

Mantan Dubes RI untuk Ukraina Yuddy Chrisnandi menyatakan, aksi nyata Indonesia dalam menyelesaikan perang Israel dan Palestina sedang ditunggu dunia.

Baca Selengkapnya
Delegasi Indonesia Walk-Out Saat Netanyahu Pidato di Majelis Umum PBB
Delegasi Indonesia Walk-Out Saat Netanyahu Pidato di Majelis Umum PBB

Netanyahu berpidato di tengah ruangan yang hampir kosong karena ditinggalkan para delegasi.

Baca Selengkapnya
Bicara di KTT untuk Gaza, Prabowo Tegaskan Dukungan Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina
Bicara di KTT untuk Gaza, Prabowo Tegaskan Dukungan Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina

Prabowo mengapresiasi langkah Yordania, Mesir, dan PBB yang telah menginisiasi terselenggaranya Konferensi Tingkat Tinggi untuk Gaza.

Baca Selengkapnya
Prabowo Bertemu Menlu AS di Yordania, Bahas Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Prabowo Bertemu Menlu AS di Yordania, Bahas Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Indonesia menyambut baik diadopsinya Resolusi DK PBB 2735 yang diusulkan Presiden AS Biden dengan proposal tiga fase untuk gencatan senjata permanen di Gaza.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ada Syarat Indonesia Harus Akui Israel Jika Ingin Jadi Anggota OECD
Ternyata Ada Syarat Indonesia Harus Akui Israel Jika Ingin Jadi Anggota OECD

Pemerintah Indonesia sudah sangat jelas menolak pengakuan tersebut.

Baca Selengkapnya