5 Juta lebih anak di Yaman berisiko terserang kelaparan akut
Merdeka.com - Lembaga pemerhati hak anak-anak Save the Children memperingatkan bahwa sekitar lima juta bocah di Yaman berisiko terserang kelaparan akut. Meningkatnya harga kebutuhan pokok dan turunnya nilai mata uang Yaman akibat dari konflik, disebut memperlebar risiko keluarga mengalami rawan pangan.
Tetapi ancaman kelaparan yang lebih riskan justru datang dari pertempuran di sekitar kota pelabuhan utama Hudaydah, yang merupakan titik masuk bagi sebagian besar bantuan ke daerah-daerah yang dikuasai pemberontak, demikian sebagaimana dikutip dari BBC pada Rabu (19/9).
Pasokan dasar yang tiba melalui pelabuhan tersebut diperlukan untuk mencegah kelaparan dan terulangnya epidemi kolera, yang mempengaruhi lebih dari satu juta orang di sana, pada tahun lalu.
-
Mengapa keamanan pangan penting untuk anak? 'Salah satu komponen nutrisi yang penting itu adalah faktor keamanannya. Jadi jangan sampai anak-anak kita diberi makan yang terkontaminasi kuman atau bakteri dari makanan yang tercemar,' ujar Piprim beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Kenapa keamanan pangan penting bagi anak? Keamanan pangan merupakan aspek krusial dalam upaya mencegah penyakit pada anak-anak.
-
Bagaimana cara menjaga keamanan pangan untuk anak? Keamanan pangan tidak hanya dari makanan yang sudah jadi tetapi juga meliputi bagaimana penyiapannya, penyimpanan, dan penyajiannya.
-
Apa dampak malnutrisi pada anak? Malnutrisi, khususnya stunting, berdampak langsung pada pertumbuhan dan perkembangan anak, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk mencapai potensi optimal.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas keamanan pangan anak? IDAI mencatat bahwa jutaan anak di seluruh dunia meninggal setiap tahun akibat penyakit diare yang erat kaitannya dengan makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit seperti daging, ayam, ikan, hingga susu.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
Yaman telah hancur oleh konflik yang terus terjadi sejak awal 2015, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar wilayah barat negara itu, dan membuat Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi melarikan diri ke luar negeri.
Belum selesai konflik mendera, Arab Saudi berserta beberapa negara Timur Tengah lainnya yang mendukung, melakukan invasi terhadap kelompok-kelompok yang diduga sebagai perwakilan Iran di Yaman.
Dengan dalih membantu memulihkan pemerintahan Yaman, kehadiran Arab Saudi dan sekutunya justru memberi beban lebih terhadap kekacauan yang telah terjadi di sana, tulis salah satu bagian dari laporan Save the Children.
Ekonomi Yaman Terpuruk
Sementara itu, laporan Save the Children juga menyebut perang telah menyebabkan keterlambatan dalam membayar gaji guru dan pegawai negeri. Bahkan, beberapa dari mereka tidak menerima upah selama hampir dua tahun.
Bersamaan dengannya, nilai mata uang riyal Yaman dilaporkan mengalami kemerosotan hingga mendekati 180 persen dari nilainya selama periode yang sama.
Awal bulan ini, mata uang tersebut mencapai nilai terendah dalam sejarah, sehingga menempatkan beban lebih lanjut pada ekonomi rakyat setempat.
"Perang ini berisiko membunuh seluruh generasi, orang tua dan anak-anak Yaman, yang menghadapi berbagai ancaman, mulai dari bom, kelaparan, hingga penyakit yang seharusnya dapat dicegah seperti kolera," kata kepala eksekutif Save the Children International, Helle Thorning-Schmidt.
Hingga Agustus 2018, Save the Children mengatakan telah merawat hampir 400.000 anak di bawah usia lima tahun karena kekurangan gizi.
Selain itu, lembaga tersebut mencatat sejauh 2018 ini, diperkirakan ada lebih dari 36.000 anak berisiko meninggal sebelum akhir tahun.
Menambahkan data dari laporan PBB, hampir 10.000 orang --dua pertiga dari mereka warga sipil-- telah tewas dan 55.000 lainnya terluka dalam pertempuran di Yaman.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perang genosida Israel di Jalur Gaza telah berlangsung selama delapan bulan.
Baca SelengkapnyaBerikut data mencengangkan soal balita di Gaza yang diungkapkan oleh WHO.
Baca SelengkapnyaBencana kelaparan yang semakin parah membuat anak-anak Jalur Gaza harus ikut berjuang untuk mendapatkan makanan.
Baca SelengkapnyaAgresi brutal Israel di Gaza telah membunuh lebih dari 38.000 orang, termasuk 15.000 anak-anak, serta melukai 87.000 lainnya.
Baca SelengkapnyaBulan Ramadan, kondisi para pengungsi Palestina di kamp pengungsian di Rafah, selatan Gaza semakin memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaSekitar 7 persen anak-anak di Jalur Gaza menderita kekurangan gizi akut sejak konflik Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaApakah Indonesia termasuk yang dilanda kerawanan pangan?
Baca SelengkapnyaSerangan tanpa henti Israel membawa Jalur Gaza jatuh ke dalam krisis yang kian parah. Selain kehilangan tempat aman, ribuan orang juga dilanda kelaparan.
Baca SelengkapnyaIsrael disebut sengaja membuat warga Gaza kelaparan dengan membatasi masuknya bantuan kemanusiaan sebagai metode perang.
Baca SelengkapnyaPBB memperingatkan bencana kelaparan akan segera melanda warga Gaza.
Baca SelengkapnyaNasib anak-anak Palestina yang tinggal di Rafah, Gaza Selatan kian memprihatinkan. Mereka terancam menderita gizi buruk.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita pilu Ibu di Gaza terpaksa beri tepung ke anaknya agar kenyang.
Baca Selengkapnya