5 Kasus peloncoan tersadis di dunia
Merdeka.com - Pelonco alias ospek atau orientasi pengenalan kampus tentunya menjadi ajang penting mahasiswa baru mengetahui tempat dia menuntut ilmu dan bagaimana lingkungan di sana. Namun dewasa ini makna ospek bergeser menjadi sebuah ajang balas dendam senior atau mahasiswa lama pada mahasiswa baru.
Bagai lingkaran setan, ospek dari tahun ke tahun sengaja dipelihara sebagai ritual penyiksaan anak baru masuk kuliah. Mereka harus mengalami serangkaian penyiksaan fisik maupun psikis. Kasus tewasnya mahasiswa ITN, Malang, Jawa Timur itu membuktikan ajang ini masih tetap ada malah tidak akan pernah hilang.
Tak hanya di Indonesia, ospek pun juga dilakukan di pelbagai belahan negara. Ritual ngerjain mahasiswa baru ini pun bermacam-macam. Ada yang biasa saja hingga ekstrem dan menimbulkan korban jiwa.
-
Bagaimana tekanan teman sebaya memicu perkelahian? Tekanan teman memainkan peran penting dalam kekerasan remaja sebagai penyebab tawuran, terutama karena anak-anak lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko atau kekerasan ketika mereka bertindak sebagai sebuah kelompok. Remaja yang biasanya tidak agresif atau melakukan kekerasan sendiri sering merasa diberdayakan saat berada dalam kelompok.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
Seperti apa ritual perpeloncoan di banyak negara? Dilansir dari situs supermud.com, berikut ulasannya.
Coret bokong dengan spidol permanen
Pada 2002, seorang mahasiswa dalam satu organisasi Rugby alias permainan bola suatu perguruan tinggi di Negara Bagian Carolina Utara asal Amerika Serikat bernama Antonio Wilkerson ditangkap sebab membuat ritual ospek tidak wajar.Ritual itu mengharuskan beberapa calon anggota baru menulis nama lengkap serta posisi mereka di olahraga Rugby. Mungkin ini wajar jika dicoretkan pada baju atau celana. Namun penulisan itu harus dilakukan di bokong. Meski demikian tidak satu pun melawan sebab ini sudah lazim dilakukan di kampus itu sebagai syarat tidak bisa ditawar. Mereka yang melakukan bakal diterima. Pada 2002 kegiatan ini tidak lagi dilakukan seiring dengan ditangkapnya Wilkerson, otak di balik ritual itu.
Celup tangan ke air mendidih
Sebuah perpeloncoan paling menakutkan terjadi di Universitas Tulane di Kota New Orleans, Amerika Serikat. Di sana pernah ada sebuah kelompok penguasa kampus. Para calon mahasiswa mendapat ritual ospek harus mencelupkan tangannya ke dalam air mendidih.Dalam air rebusan itu sudah ada kepiting dan perasan air lemon. Jika mereka melakukan ini kelompok itu berjanji tidak akan melakukan kekerasan selama mereka menjadi mahasiswa di kampus itu.Semakin banyak mendapat luka rebusan mereka akan semakin aman, bahkan dianggap saudara oleh kelompok itu. Sebaliknya, mereka yang ogah melakukan ritual ini mendapat penyiksaan selama menjadi mahasiswa baik fisik maupun psikis.
Minum air hingga empat galon
Sebuah ritual perpeloncoan di salah satu perguruan tinggi di Negara Bagian New York, Amerika Serikat pernah berujung maut. Salah seorang calon mahasiswa meninggal sebab dipaksa meminum banyak air putih. Bahkan hingga empat galon.Walter Dean Jennings III dipaksa minum banyak air hingga muntah-muntah. Hukuman untuknya pun dihentikan namun Jennings tak berhenti mengeluarkan isi perutnya. Dia segera dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan koma. Terlambat tiba, dia dinyatakan meninggal dalam perjalanan. Setelah tubuhnya diotopsi betapa kaget para medis melihat kondisi organ jenazah Jennings. Otaknya bengkak dan hampir pecah sebab penuh air. Sebab ospek ini sekitar 21 mahasiswa senior dihukum dan 13 di antaranya dijatuhi pasal pembunuhan terorganisir dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup.
Perkosaan massal
Sebuah universitas di Ibu Kota Tokyo, Jepang pada 2003 diketahui membuat ritual perpeloncoan memalukan nama perguruan tingginya. Para calon mahasiswa dicabuli dan diperkosa secara massal oleh mahasiswa senior.Awalnya para junior ini disuruh bugil dan berlarian di tengah lapangan. Lalu di tempat itu mereka mendapat kekerasan seksual bahkan direkam.Rekaman ini bocor dan dilihat seantero Jepang menyebabkan pemerintah turun tangan. Disinyalir kejadian ini di Universitas Tokyo namun hingga kini identitas kampus itu masih dirahasiakan.
Jalan ala gajah
Sebuah ritual perpeloncoan paling menjijikkan dan tidak manusiawi pernah terjadi di Universitas Vermont, di Negara Bagian Vermont, Amerika Serikat. Para calon mahasiswa diharuskan minum bir sampai mabuk dan melakukan jalan ala gajah.Pada 1999 calon mahasiswa ini dipaksa oleh mahasiswa senior tim hoki menenggak minuman keras hingga muntah-muntah. Lalu para lelakinya harus bisa berjalan lurus. Kemudian setiap orang akan meletakkan jempol dari salah satu kaki di mulut mereka dan jempol lainnya ke dalam anus laki-laki di depan mereka.
Kegiatan lainnya adalah masih berada dalam garis lurus, namun kali ini mereka saling memegang penis dari mahasiswa yang berada di belakang dan di depan mereka. Sangat mengerikan saat dua kegiatan itu dilakukan bersamaan. Jorok dan jijik. Banyak calon mahasiswa terserang diare esok harinya lantaran mengisap jempol kaki dimasukkan ke anus orang lain.
Baca juga:Kisah Fikri, korban terbaru ospek di Malang4 Hukuman unik Ospek di IndonesiaSTPDN kini, setelah populer karena perpeloncoan kejamMengubah tradisi ospek lebih humanisEvolusi perpeloncoan, kezaliman yang terlembaga (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi telah memeriksa 10 saksi untuk menyelidiki kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaKorban tidak bisa melawan dan terlihat hanya berusaha menutupi wajah dan kepalanya dengan tangan.
Baca SelengkapnyaDeretan kasus di atas hanya segelintir. Tentu kondisi tersebut sungguh miris. Pelajar seorang tak lagi menunjukkan sikap sebagai seorang anak terpelajar.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum keluarga korban, Tumbur Aritonang membenarkan kabar bahwa P pernah menceritakan penganiayaan dialaminya kepada sang pacar.
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaTiga pelaku pembacokan yang menewaskan satu orang pelajar di Jalan Pasar Lama Ciampea ditangkap.
Baca SelengkapnyaBiasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan penyidikan terhadap kasus tersebut. Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPihak SMA Negeri 70 melakukan langkah-langkah antisipatif agar kejadian serupa tak terulang di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban sebelumnya mengancam menuntut kampus dan mendesak pelaku penganiayaan dihukum berat.
Baca SelengkapnyaPhaknya langsung memanggil seluruh siswa yang terlibat untuk mendamaikan.
Baca Selengkapnya