5 Kisah pengorbanan ayah demi anak ini bisa bikin mata berkaca-kaca
Merdeka.com - Setiap orangtua tentu menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Segala curahan perhatian dan kasih sayang orangtua tulus demi kebaikan sang buah hati. Kasih ibu sepanjang masa, kata orang. Tapi rasanya lebih tepat lagi, kasih orangtua sepanjang zaman. Itu artinya seorang ayah juga akan rela bekerja keras mencari nafkah, melakukan apa saja, demi keberlangsungan hidup keluarganya, untuk istri dan anak-anaknya.
Beragam kisah pengorbanan ibu sudah sering diulas di berbagai media dalam berbagai kesempatan. Kali ini kisah perjuangan dan pengorbanan sosok ayah juga layak diangkat untuk kembali mengingatkan betapa orangtua akan berusaha sekuat tenaga untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya.
Berikut kisah-kisah mereka.
-
Bagaimana orang tua menunjukkan perjuangan mereka untuk anak? Dalam setiap langkah yang orang tua ambil, baik itu dalam mencari nafkah, memberikan pendidikan, atau memberikan dukungan emosional, orang tua selalu berfokus pada kepentingan di atas diri mereka sendiri.
-
Apa yang diungkapkan oleh kata-kata berjuang demi anak? Kata-kata berjuang demi anak ini menggambarkan usaha yang terbaik dari orang tua untuk buah hati. Kata-kata berjuang demi anak ini menggambarkan usaha yang terbaik dari orang tua untuk buah hati.
-
Siapa yang biasanya disebut pejuang nafkah keluarga? Sungguh mulia orang yang tidak pernah mengeluh ketika berjuang mencari nafkah untuk keluarganya.
-
Kenapa ibu berjuang untuk membahagiakan anaknya? 'Seorang ibu akan berjuang membahagiakan anaknya, sekalipun dia harus mengorbankan kebahagiaannya.'
-
Bagaimana cara untuk menjadi pejuang nafkah keluarga yang baik? Bekerjalah dengan baik agar kamu juga dipertemukan dengan orang yang baik.
-
Bagaimana ayah bisa mendukung istri usai melahirkan? Anda dapat membantu dengan melakukan tugas-tugas rumah tangga.
Dilindas truk, ayah di China korbankan nyawa demi anaknya
Seorang ayah di China bernama Hsiung Kuo, 71 tahun, mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan putranya, Yong, 47 tahun, saat hampir dilindas truk di jalanan Kota Quanzhou. Dia mendorong anaknya sehingga dirinya yang terlindas truk itu.Polisi mengatakan bapak-anak itu sedang berjalan-jalan di tengah kota naik motor skuter ketika sebuah truk tiba-tiba melintas dan menabrak mereka berdua, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Senin (14/4/2014).Saat truk itu hampir melindas tubuh mereka setelah menghantam skuter, sang ayah dengan berani masih berusaha mendorong anaknya menjauh dari roda truk. Meski saat roda truk sudah menggilas kakinya, Hsiung masih berupaya mendorong anaknya supaya tidak celaka. Beberapa detik kemudian roda truk itu melindas tubuh Hsiung hingga dia tewas seketika.Kejadian berlangsung dalam hitungan detik itu terekam sebuah kamera pengawas (CCTV).Petugas medis segera tiba di lokasi kejadian namun Hsiung dinyatakan tewas di tempat dan anaknya segera dirawat.Sopir truk yang dilaporkan kabur setelah menabrak bapak-anak itu kemudian berhasil ditangkap dan sedang diselidiki polisi.
Kisah ayah di China jadi sasak tinju manusia demi obati anak
Xia jun asal Provinsi Sichuan memiliki putra bernama Guo Guo masih usia dua tahun namun divonis menderita leukemia. Dia akhirnya dirujuk ke rumah sakit lebih besar dan lengkap di Ibu Kota Beijing. Tiga dokter mereka temui sama-sama menyarankan agar si bocah operasi transplantasi sumsum tulang belakang dan biayanya mencapai 1,4 miliar, demikian dilansir situs shanghaiist.com beberapa waktu lalu.Jun menjual seluruh harta bendanya, dia juga meminjam sejumlah uang hingga akhirnya cukup bagi Guo melakukan operasi. Namun ada masalah lain. Dokter mengatakan setelah dilakukan transplantasi tubuh bocah cilik itu bakal mengalami penolakan, infeksi, dan kambuh penyakit. Masa kritis ini bakal dilalui hingga 2,5 tahun."Tahun pertama amat menentukan. Pengobatan selanjutnya sekitar Rp 800 juta," ujar dokter Wang Jingbo yang merawat Guo.Bingung cari uang akhirnya Jun nekat jadi karung tinju di sebuah jalan Beijing sambil menaruh kotak sumbangan. Dia memakai busana putih bertuliskan 'Sasak manusia, satu pukulan Rp 20 ribu'. Dia mempersilakan tiap orang menghajarnya.Cara Jun ini justru menyentuh hati warga Beijing. Banyak orang memberi sumbangan padanya bahkan menengok Guo di rumah sakit. Beberapa dari mereka malah bersedia membiayai pelbagai kebutuhan Guo hingga dewasa."Masih banyak orang baik," ujar Jun.
Tiga anaknya doyan makan, ayah miskin hendak jual ginjal
Sebuah keluarga miskin di India mempunyai tiga orang anak kecil dengan tingkat obesitas yang sangat mengerikan. Anak termuda Harsh (1) berbobot 15 kilogram, Yogita Rameshbai (5) dengan berat 48 kilogram, dan Anisha (3 tahun) seberat 34 kilogram.
Konsumsi yang mereka makan seminggu setara dengan porsi makan dua keluarga dalam satu bulan. Sang ayah, Rameshbai (34) kalang kabut memenuhi porsi makanan monster-monster kecilnya, dia berencana menjual ginjalnya demi mendapatkan uang agar porsi makan anak-anaknya tetap tercukupi.
"Sebenarnya saya cemas akan kondisi anak-anak, pertumbuhan abnormalnya membuat mereka rentan terkena penyakit dan berujung pada kematian," ungkapnya seperti dilansir surat kabar Daily Mail (15/4).
Diketahui, Yogita dan Anisha memakan 18 kue gandum pancake, 1,4 kilogram nasi, 2 mangkuk sup kaldu, 6 bungkus krupuk, 5 bungkus biskuit, 12 pisang dan satu liter susu perharinya. Kondisi seperti ini membuat sang ibu, Pragna Ben (30), menghabiskan seluruh waktunya hanya demi memenuhi rasa lapar anak-anaknya.
"Setiap pagi dimulai dengan membuat 30 kue gandum, menyiapkan 1 kilogram sayur kari pada pagi hari, dan setelahnya melanjutkan memasak di daput untuk menu siang dan malam mereka," ungkapnya.
Mereka mulai marah, berontak, dan tidak terkendali jika merasa kelaparan, atau porsi makan mereka kurang. Sebenarnya mereka mempunyai satu kakak perempuan, Rhavika (6) dengan kondisi normal berbobot 16 kilogram, ia sendiri heran mengapa adik-adiknya mempunyai bobot bak monster.
Pada awal kelahiran Yogita sang ayah mengaku kondisinya sangat lemah dan bobotnya hanya 1,5 kilogram, maka dari itu mereka memberinya makan secara berlebih, dan pada ulang tahunnya yang pertama beratnya meledak hingga 12 kilogram.
Anak leukimia, ayah ini rela jadi kuda-kudaan dibayar Rp 12 ribu
Seorang ayah (38 tahun) di Kota Heifei, Cina, rela menjadi 'kuda-kudaan' di emperan jalan demi mengumpulkan kepingan receh untuk pengobatan sang anak tercintanya, yang menderita penyakit kanker sel darah putih atau Leukimia.
Cara tak biasa yang dia lakukan ini dengan memakai topeng kuda dan menawarkan para pejalan kaki menaiki badannya layaknya kuda. Dia memasang tarif sebesar lima kuai atau setara dengan 12 ribu rupiah untuk sekali ditunggangi.
Setelah putranya terdiagnosa Leukimia pada 2011, sang ayah membutuhkan biaya sebesar USD 32.000 atau setara dengan Rp 384 juta untuk membayar biaya pengobatan Kemoterapi sang anak. Tidak hanya itu dia pun masih harus membayar utangnya yang mencapai USD 26.000 atau setara dengan Rp 312 juta.
Parahnya ketika Maret lalu kondisi sang anak makin kritis, sang ayah memohon pihak rumah sakit agar bisa merawat kondisi putra tercintanya lebih intens.
Dalam foto yang sekarang viral di jejaring sosial ini, sang ayah rela berlutut membungkuk seperti kuda, dengan memasang poster besar bergambar sang anak yang terbaring lemah di rumah sakit, dan nomer rekeningnya bila ada donatur yang ingin menyumbang. Dalam poster itu juga bertuliskan 'sekali naik 5 Kuai, orang baik pasti akan naik'.
Sang ayah mengaku aksinya mendapat simpati publik yang luar biasa, setiap hari ada saja donatur yang mengirimnya sejumlah uang bahkan ada yang sampai mendatanginya secara langsung dan menwarkan jumlah sumbangan yang tidak sedikit.
Setelah kasus ini ramai, pihak Rumah Sakit mengklaim sudah berusaha membantu keluarga pria tak disebut namanya itu. Pemerintah kota setempat juga mengaku menyediakan program asuransi kesehatan yang menutup 95 persen dari total biaya perawatan putranya.
Tak punya biaya berobat, ayah di China bakar anaknya
Seorang pria malang di Yunshan, Provinsi Yunnan, China, bernama Wei Shufu, berusaha menyelamatkan hidup anaknya.Dia mengumpulkan kayu kering, seikat tanaman obat, dan sebuah buku tentang obat-obatan. Wei Shufu rupanya membuat sebuah tempat tidur dari tanaman obat. Semua itu dia lakukan demi menyelamatkan anaknya perempuannya berusia enam tahun yang sakit anemia.CCTVNews melaporkan, Rabu (26/11/2014), Wei tidak mampu mengeluarkan biaya berobat seharga Rp 595 juta untuk menyembuhkan anaknya dengan cara transplantasi sumsum tulang.Meski tidak yakin dengan metode pengobatan tradisional, Wei tetpa mencoba menjalankan pengobatan dengan cara mengasapi anaknya.Anaknya selama ini menderita penyakit anemia yang bisa menyebabkan kematian jika tidak diobati.Foto memperlihatkan Wei tengah mengasapi anaknya kemudian beredar luas di Internet dan mengundang simpati dari pengguna dunia maya. Sebuah yayasan amal di Beijing kemudian menggelar penggalangan dana buat membantu pengobatan anak Wei. Saat ini dana sudah terkumpul sebanyak Rp 19,8 juta.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum kumpulan 50 kata-kata perjuangan seorang ayah sebagai sang tulang punggung keluarga.
Baca SelengkapnyaAyah ini begitu antusias saat mengetahui putrinya hendak dilamar oleh pria sang pujaan hati.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mengajarkan pesan kehidupan kepada anak.
Baca SelengkapnyaKenangan orang tua adalah kenangan yang akan selalu melekat dalam hati. Kata-kata ini adalah media untuk mencurahkan isi hati tersebut.
Baca SelengkapnyaKata-kata berjuang demi anak ini menggambarkan usaha yang terbaik dari orang tua untuk buah hati.
Baca SelengkapnyaDitinggal istri wafat, pria ini harus mengurus tiga balita seorang diri.
Baca SelengkapnyaKata-kata bijak pejuang nafkah keluarga dapat berisi syukur sekaligus penuh pengharapan.
Baca SelengkapnyaAyah mereka meninggal pada tahun 2008. Dan sang ibu harus membesarkan mereka sendiri.
Baca SelengkapnyaPerjuangan dan pengorbanannya ini tak hanya menyentuh hati banyak orang, tetapi juga menuai simpati luas dari warganet.
Baca SelengkapnyaVideo sosok ayah tuna netra mengajak anak ke pasar malam ini viral di media sosial.
Baca Selengkapnya"Kemarin habis kecelakaan, tangan belum begitu kuat buat bawa motor, bapak selalu jemput aku bahkan 1 jam sebelum pulang kantor."
Baca SelengkapnyaKata-kata kangen ayah mewakili perasaan yang sulit diungkapkan.
Baca Selengkapnya