5 Polisi India Dipecat karena Tak Becus Tangani Kasus Pemerkosaan Gadis Kasta Dalit
Merdeka.com - Lima anggota polisi senior diberhentikan terkait penanganan penyelidikan pemerkosaan massal dan pembunuhan gadis Dalit berusia 19 tahun di India. Kasus pemerkosaan ini menuai kemarahan di India dan memicu unjuk rasa selama berhari-hari.
Kepala Menteri Uttar Pradesh, Yogi Adityanath pada Jumat mengumumkan pemberhentian kepala kepolisian distrik Hathras dan empat anggota lainnya.
Biarawan Hindu dan sekutu dekat Perdana Menteri Narendra Modi ini juga mengumumkan keluarga korban, tersangka, dan polisi yang diberhentikan ini akan menjalani pemeriksaan dengan alat pendeteksi kebohongan dan tes narkoba.
-
Siapa yang memberhentikan Ketua KPU? 'Menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap kepada teradu Hasyim Asy'ari selaku ketua merangkap anggota Komisi Pemilihan Umum RI terhitung putusan ini dibacakan,' kata Ketua DKPP RI Heddy Lugito dalam sidang pembacaan putusan di kantor DKPP RI, Jakarta Pusat.
-
Kenapa 2 polisi dipecat? 'Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan,' tuturnya.
-
Siapa yang pamit dari jabatannya? Momen perpisahan usai menjabat selama lima tahun dibagikan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.Pria yang kerap disapa Kang Uu ini terlihat melakukan kegiatan botram bareng warga di pedesaan Sukabumi, Jawa Barat.
-
Siapa yang dipecat dari pekerjaannya? Pada 19 September, bank tersebut mengumumkan pemutusan hubungan kerja Shi dan pengeluaran dirinya dari Partai Komunis China setelah dilakukan penyelidikan terkait masalah tersebut, menurut laporan dari media China, Securities Times.
-
Siapa yang dipecat? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
Pada Jumat malam dalam unjuk rasa terbaru, sekitar 500 orang termasuk kepala menteri ibu kota dan politikus Dalit ternama berkumpul di pusat New Delhi menuntut keadilan.
Gadis korban pemerkosaan ini ditemukan pada pertengahan September di luar desanya di negara bagian Uttar Pradesh dan meninggal pekan kemarin di rumah sakit di New Delhi.
Polisi telah menangkap empat pria dari kasta lebih tinggi atas dakwaan pemerkosaan massal dan pembunuhan. Pada Sabtu, pemerintah Uttar Pradesh mengumumkan kepolisian federal India, Biro Investigasi Pusat (CBI), akan menyelidiki kejahatan ini.
Tapi kepolisian mendapat kritik karena berusaha merusak bukti dengan mengkremasi jenazah korban saat tengah malam - dilaporkan menggunakan bensin - tak sesuai dengan permintaan keluarga dan ajaran agama.
Jasad gadis itu dikremasi di sebuah lahan terbuka pada Rabu di Hathras, sekitar 200 kilometer dari ibu kota India, di depan polisi dan pejabat lain.
"Kami telah menyampaikan kepada pemerintah kami ingin mengkremasinya pada pagi hari seperti ritual Hindu, tapi mereka tak mendengarkan kami. Mereka mengunci kami di rumah kami dan membakar mayatnya," kata kakak laki-laki korban kepada Aljazeera, dikutip Senin (5/10).
"Kami terus berteriak dari dalam rumah tapi mereka tak mendengarkan kami dan membakarnya dengan bensin. Bensin tak pernah dipakai untuk upacara pemakaman terakhir tapi mengapa mereka melakukannya?"
Keluarga ingin melihat wajah gadis itu sekali lagi sebelum dikremasi, tapi pihak berwenang menolak.
“Terakhir kali kami melihat wajahnya setelah bedah mayat (otopsi) dilakukan," kata kakak korban.
Seorang polisi senior pada Kamis memicu kemarahan setelah mengklaim laporan forensik dan otopsi menunjukkan gadis itu tidak diperkosa.
Ini bertentangan dengan pernyataan korban dan ibunya dan temuan rumah sakit yang dilaporkan, sementara para ahli mengatakan tes forensik dilakukan terlalu lama setelah serangan itu.
Ratusan polisi juga membarikade desa, mencegah keluarga perempuan itu keluar dan wartawan serta politikus oposisi berbicara dengan mereka.
Ponsel keluarga juga dilaporkan telah disita.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiganya ada yang terjerat narkoba dan bolos dinas
Baca SelengkapnyaTercatat, sebanyak 6 anggota polisi yang bertugas di wilayah hukum Polres Metro Jaksel diberi sanksi pemecatan.
Baca Selengkapnya"Sanksi kepada 6 personel berupa pemberhentian tidak hormat karena telah mencoreng nama baik Polri,"
Baca SelengkapnyaKapolres Salatiga secara simbolis mencoret foto sebagai tanda pemberhentian polisi yang bertugas.
Baca SelengkapnyaMenurut Poengky, pemeriksaan terhadap para atasan dari kelima anggota polisi yang diduga terlibat dalam kasus narkoba harus dilakukan.
Baca SelengkapnyaSeorang perempuan di India diperkosa massal di kantor polisi saat dia hendak melaporkan kasus p
Baca SelengkapnyaTiga Anggota Polres Metro Tangerang Dipecat dengan Tidak Hormat
Baca SelengkapnyaPengecekan tes urine tersebut merupakan bentuk antisipasi dari Polres Metro Jaksel.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar memberhentikan secara tidak dengan hormat (PTDH) terhadap 28 personel Polri karena dinilai melakukan pelanggaran kode etik
Baca SelengkapnyaKetujuh polisi tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka sejak 2 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa delapan orang saksiuntuk mengusut laporan dugaan pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaRuruh menyampaikan segala usaha perbaikan perilaku akhirnya gagal. Justru malah melakukan pelanggaran sidang disiplin sampai lima kali.
Baca Selengkapnya