Empat sampul majalah paling kontroversial sepanjang sejarah
Merdeka.com - Penyerangan kantor tabloid satir Charlie Hebdo di Paris, Prancis, pekan lalu menjadi sorotan masyarakat internasional. Insiden yang menewaskan 12 orang itu ramai diberitakan berbagai media di seantero dunia.
Ahad lalu sejumlah pemimpin dunia bahkan datang ke Paris ikut berdemo bersama ribuan warga untuk mendukung Charlie Hebdo.
Peristiwa penyerangan itu sesungguhnya dipicu oleh kelakuan Charlie Hebdo yang menerbitkan gambar kartun Nabi Muhammad di sampul depan tabloid mereka. Bukan hanya sekali ini saja tapi sudah beberapa kali. Gambar kartun itu dinilai menghina sosok nabi umat Islam.
-
Dimana jurnalis paling banyak terbunuh? Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengatakan selama 12 bulan terakhir 128 jurnalis dan pekerja media telah tewas selama perang di Gaza.
-
Apa saja jenis-jenis makalah? Jenis Makalah 1. Makalah DeduktifMakalah deduktif adalah jenis makalah ilmiah yang menggunakan alasan dan logika untuk mendukung kesimpulan. Cara menulis makalah deduktif adalah dengan memulai dengan pernyataan umum atau teori.Lalu menggunakan alasan dan logika untuk menarik kesimpulan yang spesifik. 2. Makalah InduktifMakalah induktif adalah jenis makalah yang menggunakan pendekatan logika induktif untuk menyusun argumen dan membuktikan sebuah teori atau pernyataan. 3. Makalah CampuranMakalah Campuran adalah sebuah tulisan yang menggabungkan informasi dari berbagai sumber yang relevan.
-
Apa isi dari Majalah Al-Munir? Majalah ini berisikan rubrik tajuk rencana seputar Islam, forum tanya jawab yang berkaitan dengan ilmu-ilmu fikih, perkembangan Islam di dunia, serta kronik terjemahan dari bahasa Timur Tengah.
-
Kapan makalah sering dibuat? Makalah umumnya diberikan sebagai tugas dan mengulas suatu topik.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Dimana kasus ini menjadi perhatian luas? Kasus ini telah menarik perhatian luas di media sosial.
Akibatnya kantor Charlie Hebdo sudah beberapa kali pula diserang dan para redakturnya mendapat ancaman pembunuhan.
Puncaknya terjadi pekan lalu. Dua pria bersenjata membantai 12 orang di kantor Charlie Hebdo. Paris geger, Eropa gonjang-ganjing, akibat gambar sampul depan tabloid satir itu.
Bukan hanya Charlie Hebdo yang sempat menimbulkan kehebohan karena sampul depan tabloid mereka. Beberapa majalah juga pernah menimbulkan kontroversi di sejumlah negara.
Apa saja dan bagaimana gambar sampul depan majalah itu? Ikuti uraiannya berikut ini.
Charlie Hebdo terbitkan kartun biografi Nabi Muhammad
Tabloid Prancis Charlie Hebdo hari ini menerbitkan edisi khusus 64 halaman kartun biografi Nabi Muhammad berjudul The Life of Muhammad. Stasiun televisi Aljazeera melaporkan, Rabu (2/1/2013), Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo sekaligus ilustrator kartun itu Stephane Charbonnier, akrab disapa Charb, berkukuh isi penerbitan itu dibuat secara pantas oleh sosiolog Prancis-Tunisia.Sebelum terbit, Charb mengatakan dia yakin kaum muslim berpendidikan tidak akan menemukan hal tidak pantas dalam edisi itu.Pekan lalu dia juga menyampaikan biografi itu sepenuhnya halal karena merupakan gabungan dari sejumlah kisah yang pernah ditulis para penulis muslim dan dituangkan dalam bentuk gambar.Ibrahim Kalin, penasihat politikus senior asal Turki untuk Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan menyebut karya itu memicu provokasi. "Menggambarkan kehidupan Nabi dalam bentuk kartun merupakan pelanggaran. Apa pun yang dikatakan Charlie Hebdo, penerbitan itu tetap sebuah provokasi."Juru bicara pemerintah Prancis Najat Vallaud-Belkacem menyatakan tindakan majalah itu bisa menimbulkan kerusuhan. "Rasanya tak perlu menuangkan minyak pada api," ujarnya pada stasiun televisi France 2.Majalah anti kemapanan yang mengaku para kartunisnya ateis itu menyatakan mereka menerbitkan kartun itu dengan alasan ingin mengetahui lebih dalam tentang kehidupan Nabi Muhammad. "Sebelum Anda menertawakan karakter dalam kartun ini, lebih baik mengenal sosoknya lebih dulu," kata Charb pekan lalu.Majalah mingguan Prancis itu selama ini mampu menjual 30 ribu eksemplar dari kios-kios majalah dan bahkan penjualannya bisa dua kali lipat hingga ludes jika memuat isu kontroversial kartun Nabi.Pada September lalu pemerintah Prancis mengkritik majalah itu lantaran menerbitkan kartun Nabi Muhammad telanjang. Saat itu situasi dunia tengah memanas karena munculnya film menghina Nabi the Innocence of Muslims. Ketika itu edisi majalah itu ludes hanya dalam beberapa jam.Pada 2006 Charlie Hebdo juga menerbitkan kartun Nabi yang menimbulkan unjuk rasa di berbagai belahan dunia muslim. Sebelum edisi itu terbit, kantor majalah itu sempat dibom.
Majalah TIME beberkan kekayaan Soeharto
Setahun setelah kerusuhan Mei 1998 yang kemudian berimbas pada pengunduran diri Soeharto sebagai Presiden, TIME memuat ulasan kekayaan Soeharto dengan wajahnya sebagai sampul. Sampul majalah tersebut menuliskan headline 'SUHARTO INC. How Indonesia's longtime boss built a family fortune'.Dalam artikelnya, TIME menuliskan kekayaan presiden kedua Indonesia itu senilai USD 15 miliar yang terdiri dari uang tunai, properti, karya seni, perhiasan dan pesawat jet. Dalam mengumpulkan kekayaannya, tidak satu pun perusahaan-perusahaan Soeharto yang membayar 10 persen kewajiban pajak.Sebelumnya, TIME pernah menampilkan Soeharto sebagai cover majalah edisi Juli 1966. Saat itu, kondisi Indonesia sedang genting usai peristiwa G 30 S PKI. Cover majalah itu menampilkan Soeharto yang mengenakan seragam militer lengkap dengan topi bintang satu.TIME memuat artikel berjudul 'Vengeance with a Smile' yang berisi ulasan kejadian paska G 30 S PKI. Artikel tersebut juga menuliskan sang Jenderal yang berhasil melucuti kekuasaan Soekarno
Myanmar larang edar majalah TIME edisi Juli 2013
Kantor Kepresidenan Myanmar kemarin mengeluarkan siaran pers yang isinya mengecam majalah TIME lantaran telah menampilkan seorang biksu sebagai Teroris Buddha pada sampul majalah mereka untuk edisi Juli mendatang.
Situs asiaone.com melaporkan, Senin (24/6/2013), siaran pers itu menyatakan pemerintah Myanmar menentang sampul majalah TIME yang berjudul 'Inilah wajah terorisme Buddha' lantaran dapat merusak kepercayaan yang dibangun antar agama di Myanmar dan merusak gambaran umat Buddha, yang menjadi agama mayoritas di Myanmar selama ribuan tahun.
Dikatakan juga, biksu Buddha, U Wirathu, digambarkan sebagai 'Teroris Buddha' di sampul majalah TIME Vol 182, No. 1, sebagai Sangha atau anak Buddha.
Biksu Buddha, yang juga dikenal sebagai Sangha, adalah orang yang dianggap mulia dan memelihara 277 ajaran atau aturan moral, dan berusaha mencapai kedamaian di dalam Buddhisme.
Pemerintah Myanmar mengatakan pihaknya tidak pernah mendiskriminasikan agama lain dan mengekang kebebasan beragama.
Meskipun mayoritas warga Myanmar beragama Buddha, namun pemerintah telah mengakui di dalam bagian Konstitusional 362 bahwa Kristen, Islam, Hindu, dan Animisme sebagai agama yang ada diakui di negara itu.
Agama Buddha juga dijelaskan sebagai agama damai yang didasarkan pada pengetahuan untuk mencapai pencerahan.
Wajah pelaku Bom Boston jadi sampul depan majalah Rolling Stone
Dzhohkar Tsarnaev, tersangka pengeboman saat lomba lari maraton di Kota Boston, Negara Bagian Massachusetts, Amerika Serikat, muncul di sampul depan edisi terbaru majalah Rolling Stone, bersama dengan profil mahasiswa Universitas Mass Dartmouth.
Laporan utama dengan judul 'Dunia Jahar' mengungkapkan saat Dzhokhar masih SMA dia pernah mengatakan kepada seorang temannya bahwa serangan teroris dapat dibenarkan, seperti dilansir situs boston.com, Rabu (17/7/2013).
Dzhokhar, yang bersekolah di SMA Cambridge Rindge dan Latin, dituduh bekerja sama dengan abangnya, Tamerlan Tsarnaev, dalam peledakan dua bom di dekat garis akhir lomba lari maraton Boston di Jalan Boylston pada 15 April lalu.
Namun, Tamerlan meninggal setelah terlibat baku tembak dengan polisi di Cambridge pada 18 April 2013. Stasiun televisi Fox News melaporkan warga Boston marah dan menyerukan pemboikotan terhadap majalah Rolling Stone.Sementara di media sosial Twitter, munculnya Dzhokhar di majalah musik asal Negeri Adidaya itu juga menimbulkan beberapa kecaman.
Â
"Pengagungan pelaku terorisme harus dihentikan," tulis salah satu pengguna Twitter.
Â
"Ini seakan-akan kita telah memberikan para teroris dan pelaku kejahatan tumpangan gratis menuju popularitas, tepat di samping para selebriti," kicau pengguna Twitter lainnya.
Â
Dzhokhar menjalani sidang pertamanya pada pekan lalu. Dia diajukan 30 pertanyaan seputar kasus peledakan bom yang menewaskan tiga orang dan melukai 264 orang lainnya.
Sebelum sidang digelar pemuda 19 tahun itu ditahan dan dirawat di penjara rumah sakit di Boston. Dia mengalami luka di bagian telinga hingga membuat pendengarannya sedikit terganggu.
Baca juga:Kini lebih banyak mana di Eropa, dukung atau anti-Islam?Anggota parlemen Amerika bandingkan Obama dengan HitlerCharlie Hebdo terbit lagi, 5 juta kopi ludes dalam satu jam sajaErdogan: Barat ada di balik pembantaian Charlie HebdoWalkot Rotterdam: Muslim tak suka kebebasan ekspresi sila minggat!Koran Yahudi hapus wajah pemimpin dunia wanita ikut aksi di PrancisIni klaim keunggulan pemerintah orde baruPKS desak Prancis setop Charlie Hebdo muat kartun Nabi Muhammad (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
30 Berita terpopuler yang dirangkum merdeka.com mulai dari sains, artis hingga politik
Baca SelengkapnyaSejumlah pers diberedel pada masa Orde Baru karena mengkritik pemerintah.
Baca SelengkapnyaAda begitu banyak jenis ideologi yang menjadi landasan negara-negara di dunia. Apa saja?
Baca SelengkapnyaUntuk lebih memahaminya, Anda dapat membaca contoh teks editorial pendek dan singkat berikut ini.
Baca SelengkapnyaTradisi surat kabar masuk ke Yogyakarta bersamaan dengan mulai stabilnya kondisi perpolitikan saat itu.
Baca SelengkapnyaKonflik adalah suatu keadaan di mana terjadi ketegangan, pertentangan, atau perselisihan antara dua pihak atau lebih yang memiliki kepentingan berbeda.
Baca SelengkapnyaIdeologi adalah sebuah sistem keyakinan yang akan memandu perilaku dan tindakan sosial.
Baca Selengkapnya