Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 'Serangan balik' Indonesia setelah Brasil tolak Dubes

5 'Serangan balik' Indonesia setelah Brasil tolak Dubes Bendera Brasil-Indonesia. ©2015 Merdeka.com/Istimewa

Merdeka.com - Akhir pekan lalu Brasil memberi kejutan tidak menyenangkan, imbas dari ketegasan pemerintah Indonesia menghukum mati terpidana narkoba kelas berat, termasuk WNA. Duta Besar Toto Riyanto menceritakan pengalaman buruk itu kemarin (23/2) saat bertemu wartawan di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat.

Awalnya semua berjalan normal. Toto memperoleh undangan dari Kementerian Luar Negeri Brasil agar datang ke Istana Kepresidenan pada 20 Februari 2015 pukul 9.00 pagi waktu setempat (Jumat malam WIB).

Agendanya dia akan menyerahkan credentials (surat kepercayaan) dari Presiden Joko Widodo. Surat itu berisi bahwa dirinya merupakan dubes atau wakil dari Presiden RI di Brasil. Surat itu merupakan salah satu syarat seorang diplomat bisa bertugas di suatu negara.

"Pukul 8:15 pihak Brasil menjemput saya di wisma indonesia. Saya lakukan sesuai petunjuk waktu itu," kata Toto.

Di Istana Kepresidenan Brasil, Toto masih merasa semua baik-baik saja. Dia berbincang-bincang dengan dubes lain dari Venezuela, Panama, hingga El Salvador yang juga akan diberi credentials.

Mendadak, saat berjalan ke ruangan acara, Toto dipanggil oleh Menlu Brasil Luiz Alberto Figueiredo Machado ke ruangan terpisah. Machado mengatakan penyerahan surat kepercayaan untuk Indonesia itu ditunda.

"Saya menanyakan apa penyebabnya. Namun kita sudah tahu semua ini soal hukuman mati (WN Brasil). Di situlah saya merasa ini tidak wajar," urai Toto.

Belakangan Presiden Brasil Dilma Rousseff mengakui penundaan ini atas perintahnya. Dia melakukan tindakan tercela dalam tata krama diplomatik tersebut, sebagai wujud protes atas tindakan RI menghukum mati dua warganya.

"Yang kami lakukan adalah sedikit memperlambat penerimaan surat kepercayaan," tuturnya.

Michael Archer Cardoso, WN Brasil yang jadi kurir narkoba, telah ditembak mati di Cilacap pada 17 Januari lalu. Ada satu lagi warga Brasil yang hendak dieksekusi, yakni Rodrigo Gularte, sama-sama terlibat kasus narkoba. Dia kini masih ada di sel isolasi Lapas Batu, Nusakambangan.

Presiden Joko Widodo menilai 'protes' ala Brasil ini menghina Indonesia. Sebab diplomat Indonesia dipermalukan di hadapan tamu negara lainnya. "Itu menurut saya sebuah tata krama yang tidak lazim," kata presiden.

Hubungan bilateral kedua negara memburuk. Tapi pemerintah Indonesia tidak diam saja diperlakukan demikian oleh Brasil.

Merdeka.com berhasil merangkum lima respon balasan RI selepas Negeri Samba menolak dubes atas kebijakan hukuman mati bagi terpidana narkoba.

Apa saja balasan dari Indonesia? Berikut daftarnya:

Langsung pulangkan Dubes Toto

Penundaan penyerahan surat kepercayaan (credential) dari Presiden Brasil kepada Dubes Toto Riyanto membuat pemerintah pemerintah berang. Tindakan itu dibalas Indonesia dengan menarik kembali Toto ke Tanah Air.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan, penarikan dilakukan tak lama setelah Presiden Dilma Rousseff mempermalukan Toto di hadapan sejumlah delegasi asing lainnya. 

Perintah penarikan itu dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo melalui Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi.

"Malam itu juga, satu jam setelah peristiwa itu presiden memerintahkan tarik. Saya berkomunikasi dengan menlu, langsung tarik. Kan itu kejadian jam 9 pagi di Brasil, jam 9 malam di sini. Kita putuskan jam 10 (malam WIB)," kata JK di kantornya, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (23/2). 

Sejak Minggu malam, Dubes Toto telah tiba di Jakarta. Kemarin, dia segera berkoordinasi dengan Menlu dan akan melapor pada Presiden Jokowi untuk menjelaskan kronologi insiden akhir pekan lalu.

Menlu semprot Dubes Brasil di Jakarta

Setelah menyadari dirinya dipermalukan, Toto langsung menghubungi Jakarta.  Mendengar kabar itu, Menlu Retno Marsudi marah besar. 

Dalam hitungan jam Kemenlu langsung memanggil dubes Brasil untuk Indonesia, Jumat (20/2) malam pukul 22.15 WIB ke Pejambon, Jakarta Pusat.

"Kami langsung memberikan nota protes keras kepada Dubes Brasil," kata Menlu.

Sumber di internal Kemlu mengatakan Retno melontarkan kalimat pedas kepada sang dubes di depan Gedung Pancasila. "Dubesnya seperti dimarahi," tuturnya.

Juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir mengatakan pemerintah marah karena cara Brasil tidak patut.

"Cara penundaan penyerahan credentials yang dilakukan oleh Menlu Brasil secara tiba-tiba pada saat Dubes designate RI untuk Brasillia telah berada di Istana Presiden Brasil, merupakan suatu tindakan yang tidak dapat diterima oleh Indonesia," ujarnya melalui keterangan tertulis.

Tunda pembelian alutsista dari Brasil

Tak cuma menyampaikan protes keras, RI pun mengkaji pembatalan rencana pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista) dari Brasil.

Untuk diketahui, Kementerian Pertahanan berencana membeli sistem peluncur roket dari BUMN Brasil, Avibras Aerospasial. Jenis yang akan dibeli TNI adalah roket MLRS Astros II, penting untuk pertahanan darat. Kontrak pembelian sudah dijajaki sejak 2012.

Sebelumnya, Indonesia sudah membeli 16 pesawat Super Tucano EMB-314 yang juga bikinan Embraer asal Brasil. Nilai pembelian mencapai USD 295 juta.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, dengan situasi renggang begini, maka paket pembelian roket sebaiknya ditunda. "(Pembatalan) lagi dipertimbangkan," imbuh JK.

Tak lagi kirim dubes ke Negeri Samba

Di samping menarik Dubes Toto dan mengirim nota protes, Indonesia akan mendiamkan Brasil. Sampai Brasil punya inisiatif memperbaiki hubungan diplomatik yang kini memburuk, Kemlu tidak akan mengirim utusan ke Negeri Samba.

"Kami minta dubes Indonesia untuk Brasil kembali ke Jakarta hingga waktu yang tidak ditentukan," kata Menlu Retno di kesempatan terpisah.

 Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung langkah Kemlu. Dalam situasi 'panas' seperti sekarang, lebih baik masing-masing pihak saling mendiamkan. 

"Ya namanya begitu, sementara ini tentu dingin," kata JK.

Kaji pemutusan hubungan diplomatik

Seusai melapor Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi, kemarin, Dubes Toto mengaku akan segera menemui Presiden Joko Widodo.

Dia mengaku siap membeberkan proses penolakan kontroversial itu kepada RI-1 untuk menentukan respon balik yang tepat kepada Negeri Samba.

"Langkah yang akan datang saya akan menghadap presiden dahulu," ujarnya.

Lalu apakah sikap Brazil tersebut akan jadi alasan bagi Pemerintah Indonesia memutus hubungan bilateral kedua negara?

Dirjen Amerika dan Eropa Kemenlu Dian Triansyah Djani mengatakan, nasib hubungan diplomasi kedua negara akan ditentukan dalam waktu dekat. Sebab, sikap pemerintah Brazil tersebut dinilai sangat mengecewakan Indonesia.

"Kita lihat ke depan. Yang jelas kita sampaikan kekecewaan kita. Kita selalu tekankan selalu jaga hubungan baik dengan seluruh negara," kata Dian

Ditemui terpisah, presiden Jokowi membenarkan sedang mengkaji pembekuan hubungan diplomatik dengan Brazil. "Ya itu kita lihat nanti," ujarnya.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Timnas Indonesia Pernah Kena Sanksi FIFA Gara-Gara Berseteru dengan Israel
Timnas Indonesia Pernah Kena Sanksi FIFA Gara-Gara Berseteru dengan Israel

Pandangan politik Indonesia yang menentang Israel bahkan merambah ke bidang olahraga, khususnya sepak bola.

Baca Selengkapnya
5 Kader NU Mau Menormalisasi RI dengan Israel, Ini Tindakan yang Dilakukan Soekarno-Hatta Mati-matian Menentang Israel
5 Kader NU Mau Menormalisasi RI dengan Israel, Ini Tindakan yang Dilakukan Soekarno-Hatta Mati-matian Menentang Israel

Bagi Bung Karno dan Bung Hatta, kemerdekaan Palestina adalah harga mati!

Baca Selengkapnya
Menlu Retno Sebut Veto AS Tak Hentikan Dukungan Indonesia bagi Palestina
Menlu Retno Sebut Veto AS Tak Hentikan Dukungan Indonesia bagi Palestina

Retno menegaskan, sejak awal sikap RI sudah jelas adalah menjadi salah satu yang mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya
Ketakutan Main di Jakarta, Bahrain Pernah Dibuat Tak Berkutik saat Bertanding Lawan Timnas Indonesia di GBK
Ketakutan Main di Jakarta, Bahrain Pernah Dibuat Tak Berkutik saat Bertanding Lawan Timnas Indonesia di GBK

Timnas Bahrain merasa cemas menjelang pertandingan melawan Timnas Indonesia di Stadion GBK, Jakarta, akibat ancaman dari para suporter.

Baca Selengkapnya
Misi Rahasia TNI AU Mau Mengebom Pangkalan Inggris di Singapura
Misi Rahasia TNI AU Mau Mengebom Pangkalan Inggris di Singapura

Tengah Air Base jadi markas pesawat jet tempur Inggris. Dijaga kuat dengan rudal antipesawat udara.

Baca Selengkapnya
Sederet Kasus yang Menghantui Timnas Indonesia Akibat Perilaku Suporter
Sederet Kasus yang Menghantui Timnas Indonesia Akibat Perilaku Suporter

Timnas Indonesia telah menghadapi berbagai masalah akibat tindakan suporter dan komentar netizen dalam beberapa tahun belakangan ini.

Baca Selengkapnya
Sindiran Menohok Menpora ke Bahrain yang Menolak Bermain di Kandang Timnas Indonesia: Kami Bisa Menang WO
Sindiran Menohok Menpora ke Bahrain yang Menolak Bermain di Kandang Timnas Indonesia: Kami Bisa Menang WO

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo, memberikan tanggapan mengenai kekhawatiran Timnas Bahrain saat akan menghadapi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Media Asing Ikut Soroti Bahrain yang Menolak Main di Jakarta, jadi Preseden Buruk jika Dikabulkan FIFA
Media Asing Ikut Soroti Bahrain yang Menolak Main di Jakarta, jadi Preseden Buruk jika Dikabulkan FIFA

Media internasional menganggap bahwa akan ada preseden negatif jika FIFA mengabulkan permohonan Bahrain untuk menolak bermain di kandang Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya
Peristiwa 21 Juli 1947: Agresi Militer Belanda I, Berikut Sejarahnya
Peristiwa 21 Juli 1947: Agresi Militer Belanda I, Berikut Sejarahnya

Tepat hari ini, 21 Juli pada tahun 1947 silam, Belanda melancarkan Agresi Militer I di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Analisis Peta Kekuatan Arab Saudi, 3 Kelemahan Ini Bisa Bawa Garuda Menang
Analisis Peta Kekuatan Arab Saudi, 3 Kelemahan Ini Bisa Bawa Garuda Menang

Kelemahan Arab Saudi bisa dimanfaatkan Timnas Indonesia untuk raih kemenangan perdana.

Baca Selengkapnya
Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes Amerika Berakhir, Ini Tuntutan Massa
Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes Amerika Berakhir, Ini Tuntutan Massa

Aksi berakhir pada pukul 10.00 WIB. Arus lalu lintas di sekitar lokasi berangsur normal.

Baca Selengkapnya