53 Spesies Hewan yang Tadinya Dikira Bisu, Ternyata Bisa Bersuara
Merdeka.com - Penelitian baru yang dipublikasi dalam Nature Communications berhasil mengidentifikasi 53 spesies hewan yang awalnya dikira tidak dapat bersuara namun nyatanya bersuara.
Lima puluh spesies yang diidentifikasi itu mulai dari kura-kura, tuatara (binatang reptil di Selandia Baru), caecilian (amfibi tanpa kaki) hingga ikan paru Amerika Selatan.
Penelitian yang dipimpin Gabriel Jorgewich-Cohen, seorang mahasiswa S3 dari Universitas Zurich menyatakan dia terinspirasi melakukan penelitian ketika membaca mengenai proyek penelitian di Hutan Hujan Amazon, Brazil.
-
Siapa yang melakukan penelitian? Para peneliti dari Universitas Cincinnati menangkap tiga ekor piton Burma di sekitar Taman Nasional Everglades, lalu mengukur ukuran rahang mereka. Salah satu dari ular tersebut memiliki panjang tubuh mencapai 5,8 meter, menjadikannya piton terpanjang yang pernah tertangkap di Florida, meskipun bukan yang terberat.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti? Para peneliti yang dipimpin oleh Shuhai Xiao di Virginia Tech menemukan fosil spons laut berusia 550 juta tahun, menjelaskan kesenjangan 160 juta tahun dalam catatan fosil.
-
Siapa peneliti yang melakukan penelitian ini? Para peneliti mencatat bahwa bias visual mereka ini bahkan mampu memprediksi persentase suara yang akan diterima oleh masing-masing kandidat.
-
Siapa yang memimpin penelitian? Tim arkeolog yang melakukan penelitian di daerah tersebut dipimpin oleh Serres Antiquities Ephorate, yang bekerja sama dengan Sekolah Prancis di Athena.
Dalam penelitian itu, Gabriel menemukan kura-kura di Hutan Amazon menggunakan komunikasi vokal untuk berbicara dengan kura-kura lain, termasuk anak-anak mereka.
Gabriel tertarik setelah mengetahui kura-kura dapat bersuara. Dia pun yakin kura-kura lain mungkin juga dapat bersuara.
Bersama dengan profesor lain, Gabriel segera meneliti kura-kura. Penelitian awalnya dilakukan pada kura-kura peliharaan yang dimilikinya. Kala itu Gabriel beranggapan dia tidak akan mendapatkan apa pun.
Namun saat meneliti, Gabriel mendengar kura-kura mengeluarkan berbagai suara. Akhirnya temuan itu mendorong Gabriel untuk meneliti hewan-hewan lain yang dianggap tidak mengeluarkan suara.
“Saya ingin lebih dalam melaporkan hewan-hewan yang tidak diketahui bersuara ini, dan mencoba memahaminya dalam gambaran besar,” jelasnya, dikutip dari CNN, Senin (14/11).
Gabriel akhirnya merekam hewan-hewan yang lama dianggap tidak bersuara. Dia merekam hewan-hewan itu selama 24 jam. Berbagai suara pun terdengar dalam rekaman itu, mulai dari ketukan, kicau, desis, dan dengkuran.
Suara-suara yang dikeluarkan hewan-hewan itu berbeda-beda dan aneh, seperti cuara caecilian.
“Saya sangat terkejut mengetahui mereka sering menghasilkan suara, dan dengan cara yang sangat lucu,” jelas Gabriel. Dia menjelaskan suara caecilian terdengar seperti mendengkur dan seperti sendawa keras.
Penelitian Gabriel diyakini dapat memberikan pandangan baru dalam ilmu biologi. Dalam biologi, hewan diyakini berevolusi. Fenomena bernama convergent evolution itu terjadi ketika spesies beradaptasi meski mereka memiliki asal yang berbeda-beda.
Namun penelitian Gabriel menunjukkan jika kemampuan hewan memproduksi suara berasal dari satu asal tunggal. Penelitian pun menjawab jika komunikasi vokal setidaknya berusia setua nenek moyang terakhir vertebrata choanate atau vertebrata dengan paru-paru, sekitar 407 juta tahun.
Meski Gabriel telah melakukan penelitian, namun profesor John Wiens dan Zhuo Chen dari Universitas Arizona menyatakan Gabriel harus melakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui asal tunggal komunikasi vokal.
Penelitian yang menyatakan “kehadiran repertoar kompleks (kehadiran sejumlah suara yang berbeda dan / atau panggilan harmonik) menunjukkan makna komunikatif” itu harus diteliti ulang. Bagi Wiens penelitian sebelumnya yang menunjukkan komunikasi antar katak lebih bermakna jika suara digunakan untuk berkomunikasi. Wiens juga mengungkap suara yang direkam Gabriel juga sulit untuk dipahami.
Meski mendapat kritik, namun Wiens menyatakan penelitian Gabriel tetap membantu penelitian lain pada ilmu biologi.
Dalam penelitian ke depan, Gabriel menyatakan dia ingin mengetahui arti suara yang dikeluarkan kura-kura.
“Dalam kebanyakan kasus, kita hanya tahu mereka mengeluarkan suara. Kami tidak tahu apa yang mereka maksud. Selain itu, saya ingin memahami sedikit tentang kemampuan kognisi mereka – bagaimana mereka berpikir, lebih dari arti sebenarnya dari suara,” jelasnya.
Baginya, memahami suara kura-kura dapat membantu langkah konservasi hewan itu.
“Ketika kita berpikir tentang konservasi mereka, kita tidak pernah menganggap kebisingan manusia sebagai sumber masalah, dan saya pikir mungkin sekarang kita harus mulai mempertimbangkannya, memikirkan kembali bagaimana kita melakukan konservasi,” jelasnya.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut ini adalah beberapa hewan yang masih jarang diketahui oleh ilmuwan dan masih jadi misteri.
Baca SelengkapnyaIlmuwan akhirnya bisa mengindentifikasi suara misterius di Palung Mariana yang terdengar pertama kali pada 2014.
Baca SelengkapnyaPenelitian ini benar-benar mengejutkan banyak kalangan.
Baca SelengkapnyaIlmuwan mengungkap hal ini melalui kumpulan fosil yang ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, ilmuwan dikejutkan dengan penemuan 13 sisa-sisa mumi tikus di lokasi yang sangat tidak terduga.
Baca SelengkapnyaPeneliti menemukan kicauan burung beo Amazon sudah tidak terdengar seperti dulu lagi.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan takjub dan percaya memang ras kera besar ini bukanlah primata yang sederhana.
Baca SelengkapnyaPenelitian menunjukkan bahwa monyet marmoset menggunakan panggilan vokal unik untuk menamai satu sama lain, menambah wawasan tentang evolusi bahasa.
Baca SelengkapnyaAda reaksi yang tak biasa pada hewan saat terjadi gerhana matahari total.
Baca SelengkapnyaSpesies kodok baru ini hidup di kanopi pohon yang sangat tinggi dan hanya ditemukan di Papua Barat.
Baca SelengkapnyaTemuan ini adalah jenis kupu-kupu jantan yang biasanya beristirahat di dahan pohon.
Baca SelengkapnyaFakta tentang burung Kuau Raja yang sempat dinyatakan punah namun kini ditemukan kembali.
Baca Selengkapnya