60 Militan diduga menyusup gabung militer Jerman
Merdeka.com - Badan Intelijen Jerman mengatakan lebih dari 60 orang jihadis diduga menyusup ke dalam militer untuk mengikuti pelatihan dan nantinya akan melancarkan serangan di Negeri Bavaria itu.
Dikutip dari koran Welt am Sonntag dan dilansir the Daily Mail, Selasa (30/8), pihak intelijen kini tengah menyelidiki 64 orang diduga Islamis, 268 ekstremis sayap kanan dan enam ekstremis sayap kiri yang bergabung ke dalam militer.
Militer Jerman mulai Juli 2017 nanti meminta para peserta baru menjalani pemeriksaan keamanan supaya mereka bisa menemukan anggota ekstremis, teroris, dan kriminal.
-
Apa tujuan serangan? Setelah pelaku kejahatan mengubah ID Apple dan kata sandi Anda, mereka dapat mengunci Anda dari iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset Anda dalam sekejap mata.
-
Siapa yang melakukan serangan? Pada Sabtu (19/10), wilayah Beit Lahiya yang terletak di utara Gaza menjadi sasaran serangan oleh Israel.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan? Seorang juru bicara Qualcomm menyatakan bahwa patch telah dikirimkan, namun kini tanggung jawab ada di tangan pengguna.
Dengan seleksi itu maka harus ada undang-undang baru di tubuh militer. Dalam sebuah dokumen yang membahas soal penggodokan undang-undang baru tersebut terungkap ada indikasi kelompok militan Islam ingin mengikuti pelatihan militer jangka pendek.
Sejumlah serangan terjadi di Jerman bulan lalu dua di antaranya diklaim oleh ISIS. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen para sniper Indonesia dan Jerman latihan bersama di hutan selama 10 hari.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPelatihan ini dipimpin oleh perwira dari Pasukan Quds, cabang luar negeri dari Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC)
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaBerikut potret 55 prajurit digembleng oleh anggota Kostrad di Markas Pasukan Elite Tengkorak.
Baca SelengkapnyaPuluhan tersangka teroris ditangkap Densus 88 itu merupakan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Anshor Daulah (JAD).
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaWarga Israel diperbolehkan untuk membawa senjata di tengah ketegangan negaranya melawan Hamas.
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaBerencana akan beroperasi untuk menggagalkan Pemilu 2024 yang akan datang.
Baca Selengkapnya