63 Orang tewas terkena bom di pusat pendaftaran pemilih di Afghanistan
Merdeka.com - Pemboman di pusat pendaftaran pemilih di Kabul, Afghanistan, dan di provinsi Baghlan telah menewaskan sedikitnya 63 orang dan melukai lebih dari seratus lainnya.
Setidaknya 57 orang tewas di Kabul ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan bomnya di depan pintu pusat distribusi ID di kota itu pada hari Minggu, kata seorang pejabat, dikutip dari Al Jazeera, Senin (23/4).
Sehari kemudian enam orang tewas di kota Pul-e-Khumri Baghlan, ketika kendaraan mereka menabrak bom pinggir jalan di dekat pusat pemungutan suara. Ke enam orang tersebut berasal dari satu keluarga.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Bagaimana cara keluarga itu dibunuh? Terdapat 15 kerangka perempuan, anak-anak, dan pemuda yang tewas akibat pukulan kuat di kepala. Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
ISIS mengatakan bertanggung jawab atas ledakan di Kabul, tetapi tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan di Baghlan.
Pemboman di Kabul terjadi di daerah Dasht-e-Barchi, di mana banyak dari minoritas syiah Hazara itu berada.
"Setelah saya mendengar ledakan, saya bergegas ke tempat ledakan dan, ketika saya tiba di tempat kejadian, kami membantu banyak orang yang terluka dengan membawa mereka ke rumah sakit," kata Bashir Ahmad, seorang saksi mata.
"Kebanyakan korban adalah wanita dan anak-anak. Mereka di sini untuk mendaftar pada pemilihan," tambah Ahmad.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Umum, Wahid Majro mengatakan, lima anak kecil dan 21 wanita tewas dalam serangan itu. Korban kemungkinan masih bisa bertambah, katanya kepada kantor berita Associated Press.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan bom bunuh pada hari Minggu (30/7/2023) tersebut terjadi di tengah rapat umum politik.
Baca SelengkapnyaSedikitnya sekitar 30 orang tewas saat terjangan banjir bandang dahsyat menyapu beberapa wilayah Afghanistan pada akhir pekan lalu.
Baca SelengkapnyaSerangan tersebut menyasar umat Kristiani yang sedang merayakan Paskah.
Baca SelengkapnyaPasukan separatis bersenjata di Pakistan menyerang kantor polisi, jalur kereta api, dan jalan raya hingga menewaskan 73 orang.
Baca SelengkapnyaLebih dari 600 petugas pemadam kebakaran dan 100 kendaraan damkar terlibat dalam upaya pemadaman kobaran api.
Baca SelengkapnyaBus Seruduk Truk dan Deretan Rumah Warga di Malang, Satu Orang Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaDiplomat Indonesia bersama dengan sejumlah diplomat negara lainnya menjadi korban serangan teroris saat dalam perjalanan menuju sebuah acara di Pakistan.
Baca SelengkapnyaJumlah korban jiwa tersebut merupakan gabungan dari dua musibah kecelakaan bus yang terpisah.
Baca SelengkapnyaDi provinsi Baghlan terdapat 311 korban tewas, 2.011 rumah hancur dan hampir 3.000 rumah rusak parah.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi 5 korban tewas dalam kecelakaan bus di KM 41 ruas Tol Jakarta-Cikampek.
Baca SelengkapnyaSerangan tersebut dikonfirmasi menewaskan seorang polisi yang mengawal konvoi.
Baca SelengkapnyaApi dengan cepat menjalar ke seluruh kereta. Polisi mencurigai insiden mematikan itu sebagai tindakan sabotase untuk menciptakan kepanikan jelang pemilu.
Baca Selengkapnya