65 Bayi dari pasangan gay Israel terjebak di Thailand
Merdeka.com - Praktik pinjam rahim di Thailand bagi pasangan menikah namun perempuannya tidak memungkinkan hamil, atau alasan lain, termasuk melahirkan bayi dari sejoli gay, sudah biasa dilakukan di Negeri Gajah Putih itu. Pemerintah pun mendukung dan mensahkan praktik ini.
Ini menjadi masalah saat banyak pasangan gay asal Israel meminjam rahim mereka demi mempunyai anak. Sekitar 65 bayi dilahirkan dari ibu berstatus warga Thailand tidak bisa membawa bayi itu ke Negeri Bintang Daud sebab kementerian dalam negeri tidak mengabulkan permohonan ganti warga negara, seperti dilansir surat kabar Times of Israel, Senin (20/1).
Ini menyebabkan protes banyak pasangan gay Israel sudah menitipkan spermanya di rahim perempuan Thailand dengan harapan punya anak. Mereka pun segera menggalang bantuan lewat pelbagai jejaring sosial Facebook maupun Twitter. "Bawa bayi kami pulang ke Israel," demikian bunyi pemintaan dukungan tersebut.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Apa yang dilakukan Israel kepada bayi Palestina? Ya, dijelaskan bahwa Sham dibunuh dengan cara dibakar hidup-hidup.
-
Siapa yang mentahnik bayi? Diriwayatkan dari Aisyah radiallahu anha bahwa Nabi sering didatangi para orang tua yang membawa bayinya untuk dimintakan berkah dan di tahnik.
-
Siapa yang baru melahirkan? Selamat, Valencia Tanoe dan Kevin Sanjaya Dikaruniai Anak Pertama
-
Apa yang terjadi pada bayi baru lahir di Gaza? Kesempatan bayi baru lahir di Jalur Gaza, Palestina, untuk bisa bertahan hidup sangat tipis. Di bangsal gizi buruk rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara, bayi-bayi yang baru beberapa hari lahir ke dunia dan kebanyakan prematur, bertarung untuk tetap hidup.
-
Bagaimana kondisi jasad bayi Palestina? Weird how meta doesn't blur out this pic. Because this baby in unrecognisable .... burnt beyond recognition.
Para pasangan sesama jenis itu mengaku telah melengkapi semua persyaratan diajukan pemerintahan Thailand. Mereka juga harus melewati birokrasi cukup rumit demi mendapat izin meminjam rahim. Padahal banyak negara lain juga melakukan hal sama namun hanya Israel mendapat perlakuan berbeda.
Otoritas Thailand membantah hal itu. Mereka mengklaim saat ini gejolak politik di negara mereka tidak menentu dan hukum dipakai yakni undang-undang dasar menuliskan bayi lahir di Thailand langsung mengikuti warga negara ibunya.
Sementara waktu Thailand mengabaikan pelbagai undang-undang lain lantaran demonstrasi besar-besaran di negara itu menuntut pemerintah bubar dan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mundur. Yingluck sendiri telah membubarkan parlemen dan berkonsentrasi menggelar pemilihan umum bulan depan. (mdk/din)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam praktik jual beli bayi ini, kedua tersangka ini modus memanfaatkan bayi yang berasal dari hubungan di luar nikah.
Baca SelengkapnyaDua bidan berinisial JE (44) dan DM (77) ditetapkan sebagai tersangka pelaku jual beli bayi melalui sebuah rumah bersalin di Kota Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaKelahiran kembar khususnya jantan-betina sangat jarang terjadi pada gajah.
Baca SelengkapnyaSaat menikah, pelaku ternyata tengah hamil empat bulan. Mereka malu hamil di luar nikah.
Baca SelengkapnyaBayi itu diketahui merupakan hubungan antara JR dengan NJ dan akhirnya mengamankan keduanya.
Baca SelengkapnyaKeduanya ditangkap di salah satu rumah bersalin di Demakan Baru, Tegalrejo, Kota Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaBermula dari pelaku membeli seorang bayi di Jakarta Barat seharga Rp4 juta
Baca SelengkapnyaAde Ary menerangkan, pihaknya akan mengambil sampel DNA dari bayi.
Baca SelengkapnyaEM dapat membeli kelima bayi itu setelah bergabung ke dalam sebuah grup WhatsApp adposi anak.
Baca SelengkapnyaHeboh seorang bayi laki-laki berusia 5 bulan di Sumatera Barat (Sumbar) memiliki janin di perutnya.
Baca SelengkapnyaJika ada yang mau menjual bayi maka akan diberikan sejumlah uang. Kisarannya antara Rp 10-15 juta yang dijual di Bali.
Baca SelengkapnyaPara pelaku terancam hukuman sepuluh tahun penjara lantaran praktik aborsinya.
Baca Selengkapnya