66 Anak Meninggal Setelah Minum Obat Batuk Buatan India
Merdeka.com - Sirup obat batuk dari India dikaitkan dengan kematian 66 anak di Gambia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, kemungkinan sirup ini juga telah didistribusikan ke sejumlah negara lain.
Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, sirup obat batuk dan demam ini diproduksi perusahaan farmasi asal India, Maiden Pharmaceuticals Ltd. Obat ini juga dikaitkan dengan cedera ginjal akut.
Empat produk obat Maiden yang terkontaminasi ditemukan setelah analisis laboratorium dan hasilnya mengandung "dietilen glikol dan etilen glikol dalam kadar yang tidak dapat diterima", dikutip dari laman Al Arabiya, Kamis (6/10).
-
Apa yang diumumkan WHO tentang bedak talkum? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Badan Penelitian Kanker Internasional (IARC) telah resmi menggolongkan bedak talkum sebagai 'mungkin bersifat karsinogenik' bagi manusia.
-
Apa rasa obat sirup yang paling umum? Ceri, yang sama sekali tidak memiliki rasa seperti buah yang manis dan lezat, sering kali menjadi pilihan rasa penyamar dalam obat.
-
Apa yang dihapus WHO dari daftar obat terlarang? Pada 2 Desember 2020, UN Commission on Narcotic Drugs (CND) menyetujui rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Rabu untuk menghapus ganja dan resin ganja dari klasifikasi Golongan IV berdasarkan Konvensi Tunggal Narkotika tahun 1961.
-
Informasi apa yang disebarluaskan? Diseminasi adalah proses penyebaran informasi, temuan, atau inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola agar dapat dimanfaatkan oleh kelompok target atau individu.
-
Apa yang ditemukan WHO tentang smartphone? Sebuah penelitian sistematis terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Environment International mengungkapkan bahwa penggunaan smartphone tidak terkait dengan risiko kanker otak.
-
Siapa yang mendesak BPOM untuk sosialisasi? Ia mendesak BPOM segera meningkatkan sosialisasi masif atas kebijakan anyar tersebut.
Tedros mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut bersama perusahaan farmasi tersebut dan regulator kesehatan di India. Dia juga memperingatkan negara lain menarik obat tersebut dari pasaran.
Maiden Pharmaceuticals Ltd dan juga Badan Pengawasan Standar Obat-Obatan Pusat India belum menanggapi berita ini.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak-anak penderita gagal ginjal akut karena cemaran obat sirup beracun sedang berjuang untuk hidup.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah menyebabkan dua orang meninggal dunia di India.
Baca SelengkapnyaMakan Keripik Super Pedas, 14 Siswa Jepang Masuk Rumah Sakit, Elon Musk Sampai Berkomentar
Baca SelengkapnyaPermen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kandungan di dalam minuman, Disdik membentuk tim khusus dan menggandeng BPOM.
Baca SelengkapnyaKonsumsi terus-menerus minuman berpemanis dapat meningkatkan risiko diabetes
Baca SelengkapnyaMenurut Menkes, potensi ini bisa semakin parah bila tidak ditangani secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaAnak-anak ini mengalami muntah dan halusinasi. Penjual permen belum ditangkap.
Baca SelengkapnyaApakah benar ada miras kemasan sachet yang menghebohkan publik?
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaData itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng.
Baca SelengkapnyaDua dari tiga orang korban meninggal tersebut diketahui merupakan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK).
Baca Selengkapnya