Abbott surati SBY setelah kasus penyadapan
Merdeka.com - Perdana Menteri Australia Tony Abbott berjanji akan meningkatkan hubungan dengan Indonesia dan menulis surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), setelah munculnya perselisihan tentang penyadapan telepon dilakukan Negeri Kangguru itu.
"Salah satu tugas dasar pemerintahan saya adalah untuk memastikan bahwa hubungan kami dengan Indonesia akan terus kuat dan lebih kuat," kata Abbott di Sydney pada hari ini, seperti dilansir situs bloomberg.com, Sabtu (23/11).
"Saya telah menulis surat kepada Presiden Yudhoyono dan surat itu sekarang dalam proses penyampaian," lanjut dia. Namun dia menolak untuk mengomentari apa isi surat itu.
-
Apa yang membuat Sarwendah enggan menjawab pertanyaan? Ketika arah pertanyaan mulai membahas kabar keretakan rumah tangganya dengan Ruben Onsu yang memunculkan framing negatif, Sarwendah terlihat enggan untuk memberikan jawaban.
-
Siapa yang menulis surat itu? Surat itu sebenarnya ditulis oleh fisikawan Hungaria, Leo Szilard dengan bantuan ilmuwan lain, namun ditandatangani Einstein untuk menarik perhatian presiden karena statusnya sebagai salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa.
-
Mengapa Anas Urbaningrum tidak ingin dipaksakan untuk bertemu SBY? “Begini, jadi silaturahim itu sesuatu yang baik, tetapi silaturahim itu juga tidak harus dipaksakan waktunya, tempatnya kan begitu,“
-
Kenapa Gibran enggan berkomentar? 'Belum selesai semua, ditunggu aja ya,' kilahnya. 'Halah, tanggal 20 kita tunggu. Saiki aku ngrampungke gawean wali kota sik (sekarang saya selesaikan tugas wali kota dulu),' tandasnya.
-
Siapa yang menulis surat? Dari siswi baru, Dewi Cahya
-
Kenapa Gibran enggan menanggapi pernyataan Hasto? Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi sejumlah pernyataan Sekjen PDI Perjuangan yang menyudutkan dirinya dan ayahnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Sambil tersenyum Gibran menyampaikan jawabannya. 'Pak Hasto lagi ya. Saya kira nggak perlu ditanggapi lah ya,' kata Gibran saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (3/4).
SBY sebelumnya menyerukan dihentikannya kerjasama dengan pemerintahan Abbott terkait pencari suaka, operasi militer, dan menarik duta besar Indonesia dari Canberra pada pekan lalu, setelah meningkatnya ketegangan di tingkat tertinggi dalam 14 tahun terakhir di tengah klaim penyadapan telepon terhadap SBY, istrinya, dan beberapa pejabat Indonesia pada 2009 silam.
Pada Selasa pekan lalu, Abbott mengatakan bahwa Australia tidak perlu meminta maaf kepada Indonesia atas langkah-langkah yang dia sebut sebagai tindakan untuk mempertahankan negara.
Meski Abbott mengatakan dirinya menyesal atas segala hal yang membuat malu Presiden SBY, namun dia tetap mempertahankan langkah-langkah keamanan dilaksanakan oleh pemerintahan sebelumnya itu.
"Australia sangat menghormati Indonesia, baik pemerintah maupun rakyatnya," ucap Abbott. "Saya menganggap Presiden SBY sebagai teman baik Australia, bahkan salah satu sahabat terbaik di dunia."
"Karena itulah saya dengan tulus menyesali segala hal yang telah membuat malu SBY di media-media." (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Omongan itu saya katakan enggak ada. Tapi Pak SBY meminta deklarasi tanggal 3 September itu benar."
Baca SelengkapnyaPolitikus NasDem Ahmad Sahroni batal melaporkan Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke polisi
Baca SelengkapnyaPanda yang penasaran akhirnya menemui Hendraman pada esok harinya tanpa memberi tahu kalau bertemu Sudi Silalahi sebelumnya.
Baca SelengkapnyaIsu reshuffle kabinet yang kembali berembus. Kabar itu makin santer setelah Presiden Jokowi bertemu dengan SBY pada Senin (2/10) malam kemarin.
Baca SelengkapnyaSYL meminta Airlangga menjadi saksi meringankan dalam persidangan.
Baca SelengkapnyaSahroni menjelaskan alasan niat awal melaporkan salah satu petinggi Partai Demokrat. Karena merasa jadi korban hoaks.
Baca SelengkapnyaSYL tak berkomentar saat keluar dari rumah ibunya di Makassar.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikannya dalam peresmian Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat Taruna Merah Putih (DPP TMP) di Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (28/10).
Baca SelengkapnyaSYL yang duduk di kursi terdakwa perkara dugaan pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Kementan, membantah keterangan saksi mahkota.
Baca SelengkapnyaSYL berkelih tidak mengetahui adanya urunan dana tersebut
Baca SelengkapnyaDia enggan menanggapi lebih lanjut polemik yang disampaikan oleh Agus. Terlebih, pada 2017 dirinya tidak mengetahui persoalan tersebut.
Baca SelengkapnyaSYL tidak tahu bagaimana proses pelaksanaannya karena sedang dinas di luar negeri.
Baca Selengkapnya