Abu Sayyaf berniat menculik petinju Manny Pacquiao

Merdeka.com - Militan Abu Sayyaf ternyata tak cuma berniat menculik warga asing di perairan selatan Filipina. Laporan intelijen menyatakan teroris berafiliasi dengan ISIS itu merencanakan penculikan petinju kondang Manny Pacquiao.

Informasi itu disampaikan Presiden Benigno Aquino dalam jumpa pers di Manila, Rabu (27/4). Dia mengaku mendapat daftar nama-nama tokoh populer Filipina yang akan diculik.

Selain petinju berjuluk ‘Pacman’ itu, Abu Sayyaf menargetkan menculik adik kandung presiden. "Mereka ingin menculik nama-nama itu, dengan harapan pemerintah Filipina menukarnya dengan pembebasan rekan mereka dari penjara," kata Presiden Aquino seperti dilansir International Business Times.

Dalam pidato tersebut, Aquino mencoba menenangkan publik dalam negeri maupun internasional yang menyangsikan kemampuan militer Filipina menumpas Abu Sayyaf. Dia mengatakan tim intelijen sudah bekerja keras memetakan lokasi para sandera. Rencana teror Abu Sayyaf juga sudah diperoleh.

"Aparat keamanan kita sanggup meredam ancaman ini. Kami harap rakyat Filipina bisa menjalankan aktivitas seperti biasa tanpa harus khawatir," imbuhnya.

rekaman video ancaman Abu Sayyaf (c) 2016 youtube.com

Presiden berusia 56 tahun yang akan segera langser itu memberi lampu hijau bagi militer untuk melancarkan operasi besar-besaran di selatan Filipina. Setiap pulau di kawasan Jolo akan disisir oleh pasukan khusus demi pembebasan sandera asing maupun lokal.

"Abu Sayyaf berpikir tindakan mereka akan membuat bangsa kita ketakutan. Sebaliknya, dengan begini kita semakin yakin menegakkan keadilan," kata Aquino.

Aquino, akrab disapa Ninoy, menyatakan perang melawan Abu Sayyaf kemungkinan tidak akan berjalan mulus. "Kita harus bersiap jatuh korban. Tapi yang paling penting kita wajib menetralisir semua aktivitas kriminal Abu Sayyaf."

Abu Sayyaf baru saja memenggal satu orang sandera asal Kanada. Tiga sandera lain akan segera menyusul meregang nyawa bila tebusan seniai 300 juta peso (setara Rp 84 miliar) per orang tak dibayar.

Selain tiga tawanan lain yang hendak dibunuh, Abu Sayyaf masih menyandera beberapa orang asing. Di antaranya ada satu warga Belanda, satu asal Jepang, empat pelaut Malaysia, serta 14 awak kapal dari Indonesia.