Ada yang berubah dari tradisi Imlek di China, pemudik tak bisa kembali mengais rezeki
Merdeka.com - Jutaan rakyat China sudah mulai mudik untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Namun tahun ini kebanyakan dari mereka tidak akan kembali ke Beijing karena ibu kota Negeri Tirai Bambu itu kini sudah makin tidak ramah kepada para pendatang dari berbagai provinsi.
Sabtu kemarin jutaan warga membawa bingkisan dan tas koper serta mi instan berkerumun di Stasiun Beijing Barat menunggu kereta yang akan mengangkut mereka mudik ke kampung halaman. Ratusan juta orang akan pulang dan peristiwa ini disebut sebagai pergerakan manusia terbesar di muka bumi.
Li Wen, 47 tahun, termasuk salah satu orang yang mudik ke kampung halamannya. Pria pekerja restoran itu seperti banyak pemudik lain, hanya membeli tiket pulang sekali jalan. Pekerja migran seperti dirinya makin sulit bertahan hidup di Beijing.
-
Kenapa libur Tahun Baru Imlek? Penetapan ini memberikan kesempatan lebih bagi masyarakat Tionghoa dan umat Khonghucu untuk merayakan Imlek bersama keluarga mereka.
-
Apa yang dirayakan di Tahun Baru Imlek? Memberikan ucapan selamat Imlek 2024 memiliki makna penting karena itu merupakan bentuk penghargaan dan kebersamaan dalam merayakan perayaan Tahun Baru Imlek.
-
Siapa yang merayakan Imlek? Khususnya bagi mereka yang merayakan.
-
Apa Imlek itu? Imlek adalah perayaan tahun baru tradisional yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.
-
Bagaimana cara merayakan Tahun Baru Imlek? Dengan memberikan ucapan selamat, kita turut merayakan kebahagiaan dan harapan baru bersama teman, keluarga, dan rekan kerja yang merayakan Imlek.
-
Bagaimana Imlek dirayakan? Selama perayaan Imlek, keluarga berkumpul untuk merayakan bersama, menyelenggarakan upacara persembahan kepada leluhur, dan menyantap hidangan khas yang dianggap membawa keberuntungan, seperti mi panjang yang melambangkan umur panjang.
Li Wen pindah ke Beijing 10 tahun lalu untuk menafkahi putrinya yang kini sudah berkuliah di Universitas Chengdu.
Banyak pekerja migran sekarang merasa Beijing sudah sedemikian padat. Pada 2020 nanti populasi ibu kota diperkirakan mencapai 23 juta jiwa dan sebanyak 40 juta meter persegi tempat tinggal warga ilegal akan dimusnahkan, termasuk toko dan rumah-rumah dari penduduk berpenghasilan rendah.
"Saya ke Beijing karena gaji di ibu kota lebih baik dibanding di tempat lain. Tapi di lingkungan saya sudah banyak hutong (bangunan dengan gang sempit) yang dihancurkan," ujar Li kepada kantor berita AFP, seperti dilansir laman France24, Senin (12/2).
"Saya tidak akan bisa bertahan lagi kalau harus membayar tiga kali lebih mahal untuk menyewa sebuah gedung apartemen," kata dia.
Arus mudik di China ©REUTERS/Aly Song
Para pemudik berharap mereka tiba di kampung halaman pada Kamis supaya bisa merayakan Imlek keesokan harinya. Namun untuk mudik pun butuh perjuangan.
Dalam kereta dari Beijing menuju Chengdu di sebelah barat daya China, perjalanan ditempuh selama 28 jam dan hanya mereka yang beruntung yang dapat tempat duduk.
Untuk mendapat tempat agak leluasa di dalam kereta yang panas dan penuh barang, para penumpang sebagian harus berdiri di atas bangku. Tapi meski kondisi separah itu hanya sedikit orang yang mengeluh. Penumpang rata-rata menghabiskan waktu dengan ponsel mereka, berbagi makanan, atau sekadar ngobrol dengan sesama penumpang. Bahkan anak-anak pun lebih banyak diam.
Imlek biasanya identik dengan keceriaan yang dipenuhi warna merah dan emas namun di dalam kereta yang ada hanya suasana murung. Seperti Li, mereka yang berdesakan di dalam kereta berencana tidak pulang lagi ke Beijing ketika liburan selama 15 hari ini usai.
"Pemerintah Beijing tidak mau para pekerja migran punya tempat tinggal permanen. Mereka menyebutnya peningkatan ekonomi," ujar Pablo Wang dari Buletin Buruh China.
"Banyak migran yang mudik ke kampung halaman dan kebijakan ini membuat mereka tidak bisa kembali."
Industri konstruksi, pekerjaan rumah tangga dan sanitasi kebanyakan dikerjakan oleh para migran. Mudiknya para pekerja di musim Imlek tahun laluj membuat pertumbuhan ekonomi di Beijing terpengaruh.
Pejabat transportasi kemarin melaporkan jumlah pekerja mudik tahun ini sedikit menurun dibanding tahun lalu. Sebanyak 723 juta penumpang mudik menggunakan moda transportasi kereta, jalur darat, dan kapal serta pesawat. Sejak 1-10 Februari angka pemudik turun tiga persen ketimbang tahun lalu.
Li belum memutuskan apakah dia akan mencoba mencari pekerjaan di kota lain setelah liburan.
"Putri saya baru masuk kuliah jadi dia tidak bisa bekerja, saya harus tetap bekerja buat membiayai dia. Tapi saya belum punya rencana. Lihat saja nanti," kata Li.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diperkirakan, lonjakan mudik warga China akan memecahkan rekor 9 miliar perjalanan.
Baca SelengkapnyaTahun Baru Imlek adalah perayaan tahun baru tradisional yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaTahun Baru Imlek sering disebut sebagai Tahun Baru Tionghoa, sementara Lunar New Year memiliki banyak varian lainnya.
Baca SelengkapnyaMengingat karena pada 8-9 Februari sehubungan dengan hari libur dan cuti bersama.
Baca SelengkapnyaHal ini bertepatan dengan cuti hari libur dan cuti bersama
Baca SelengkapnyaKata 'mudik' berasal dari naskah kuno berbahasa Melayu yang berarti 'Pergi ke Hulu Sungai'.
Baca SelengkapnyaMenurut perkiraan, sekitar sepertiga dari 20 juta penduduk Dhaka meninggalkan Ibu Kota Bangladesh itu saat Idulfitri dan Iduladha.
Baca SelengkapnyaTradisi ini telah menjadi fenomena sosial yang besar di Indonesia, di mana jutaan orang memilih untuk meninggalkan kota.
Baca SelengkapnyaTurki merupakan salah satu negara yang masyarakatnya mayoritas muslim. Tradisi mudik di Turki untuk merayakan Idul Fitri yang biasa disebut 'Seker Bayram'.
Baca SelengkapnyaTradisi mudik tak bisa dipisahkan dari momen Lebaran di Indonesia. Cerita perjalanan ke kampung halaman ini ternyata sudah terjadi sejak Kerajaan Majapahit.
Baca Selengkapnya11 November merupakan hari libur untuk merayakan kesendirian, sebagai tandingan Hari Valentine.
Baca SelengkapnyaTak hanya pemudik bermobil, ribuan pemudik pejalan kaki juga memadati Pelabuhan Merak pada puncak arus mudik Lebaran 2024.
Baca Selengkapnya