Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Adopsi anak cacat mental dan fisik, wanita ini malah dihukum

Adopsi anak cacat mental dan fisik, wanita ini malah dihukum Kong Zhenian. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Kebaikan mungkin tidak selalu dihargai. Sebagaimana terjadi di China, ketika pejabat setempat malah menghukum seorang nenek yang suka merawat anak-anak cacat.

Kong Zhenian, 65, telah merawat anak-anak telantar dengan cacat fisik dan mental selama 40 tahun terakhir. Wanita itu kini tinggal di daerah pedesaan Jiu Jiu di Provinsi Shanxi, utara China.

"Saya menemukan anak (pertama) di pinggir jalan," kata Kong, "Dia tampaknya baru saja ditinggalkan di sana dan saya merasa sangat kasihan padanya. Jadi saya harus melakukan sesuatu untuknya."

Tanpa pikir panjang, Kong kemudian membawa anak itu bersamanya. Sejak itu, dia tidak pernah berhenti untuk membantu anak-anak yang ditelantarkan, khususnya yang menderita cacat fisik dan mental.

kong zhenian

"Saya sekarang telah mengangkat 39 anak," tambahnya.

Semua anak asuh Kong memiliki masalah, baik secara fisik maupun mental. Namun pada kenyataannya, sebagian besar dari mereka, menurut dia, menderita karena kelalaian orang tua. Biaya untuk mengurus anak-anak itu tentu tidak murah. Tetapi, Kong dan anak-anak asuhnya mengaku bisa menangani itu dengan baik.

kong zhenian

Photos by Austrian Times

Karena kasih sayang Kong, beberapa anak bahkan telah melanjutkan studi hingga ke universitas dan menemukan pekerjaan yang layak. "Yang tertua sekarang berusia 27 dan sudah hidup mandiri," jelasnya. "Yang termuda baru berusia satu bulan. Enam dari mereka telah pergi ke universitas dan dua lainnya sudah diterima di sekolah kejuruan."

Bukannya diberi penghargaan, pemerintah daerah malah menghukum Kong. Dia dianggap telah melanggar undang-undang adopsi yang ketat di China, yang hanya memungkinkan untuk mangadopsi maksimal tiga anak per keluarga.

Mereka pun memutuskan untuk menghukumnya dengan menyita 8.000 meter persegi tanah milik Kong dan suaminya, serta memotong semua bantuan keuangan untuknya. Meskipun hukuman itu telah menghancurkan hidupnya, Kong tak ingin berkecil hati. "Meskipun ini sulit, saya akan tetap melanjutkannya," tegasnya.

Kong berani mengatakan itu karena hingga sekarang masih banyak orang berhati baik yang ikut menolongnya untuk merawat anak-anak asuhnya. Mereka telah menyumbangkan uang, pakaian dan makanan mereka kepadanya. Dan anak asuhnya yang lebih tua juga ikut membantunya untuk mencari donasi.

"Masih ada kebaikan di dunia ini, tetapi saya khawatir apa yang akan terjadi pada anak-anak saya ketika saya meninggal," tandasnya.

Jadi, apakah Kong pantas dihukum atas apa yang telah dilakukannya? Berikan pendapat Anda di kolom komentar!

(mdk/des)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gadis Disabilitas Dihamili Paman saat Mengungsi Akibat Tanah Longsor
Gadis Disabilitas Dihamili Paman saat Mengungsi Akibat Tanah Longsor

Kasus itu mengemuka setelah korban berperilaku tak biasa. Kondisinya kerap gelisah dan kerap ketakutan.

Baca Selengkapnya
Alasan Faktor Ekonomi, Ibu di Gunungkidul Tega Bunuh Anak Keempat yang Baru Lahir
Alasan Faktor Ekonomi, Ibu di Gunungkidul Tega Bunuh Anak Keempat yang Baru Lahir

Seorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.

Baca Selengkapnya
Tragis! Lansia di Bandung Barat Lecehkan Keponakannya Berstatus Disabilitas hingga Hamil
Tragis! Lansia di Bandung Barat Lecehkan Keponakannya Berstatus Disabilitas hingga Hamil

korban mengalami pelecehan seksual oleh pelaku selama kurun waktu enam bulan

Baca Selengkapnya
Anak yang Dilecehkan Ibu Kandung di Tangsel Dapat Pendampingan Psikis
Anak yang Dilecehkan Ibu Kandung di Tangsel Dapat Pendampingan Psikis

Pemulihan psikologis dilakukan dengan koordinasi bersama Biro SDM Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya
Raja Tega Tak Punya Hati, Keluarga ini Tolak & Usir Anak Perempuannya yang Kembali ke Rumah
Raja Tega Tak Punya Hati, Keluarga ini Tolak & Usir Anak Perempuannya yang Kembali ke Rumah

Kisah seorang anak perempuan yang ditolak keluarganya setelah diusir.

Baca Selengkapnya
Alami Cedera Otak Berat, Balita Dianiaya Pacar Tantenya di Jaktim Belum Sadarkan Diri
Alami Cedera Otak Berat, Balita Dianiaya Pacar Tantenya di Jaktim Belum Sadarkan Diri

Selain cedera otak berat, korban mengalami patah leher akibat dianiaya pacar tantenya.

Baca Selengkapnya
Kisah Ibu 12 Tahun Rawat Putrinya yang Alami Gangguan Jiwa Kini Pilih Lapor Polisi, Kerap Dipukul hingga Lebam
Kisah Ibu 12 Tahun Rawat Putrinya yang Alami Gangguan Jiwa Kini Pilih Lapor Polisi, Kerap Dipukul hingga Lebam

Seorang ibu akhirnya laporkan anaknya kepada polisi.

Baca Selengkapnya
Cerita Sepasang Kekasih Buang Bayi ke Rumah Orang Tua sampai Perkara Dihentikan Kejaksaan
Cerita Sepasang Kekasih Buang Bayi ke Rumah Orang Tua sampai Perkara Dihentikan Kejaksaan

Mereka meninggalkan bayinya di depan rumah dan menyisipkan sepucuk surat yang memohon agar sang bayi tidak diserahkan kepada orang lain.

Baca Selengkapnya
Pengakuan Pengasuh Cekoki Bayi Obat Keras Agar Gemuk, Ternyata Biasa Dilakukan 'Babysitter'
Pengakuan Pengasuh Cekoki Bayi Obat Keras Agar Gemuk, Ternyata Biasa Dilakukan 'Babysitter'

Pelaku mengakui pada penyidik jika apa yang dilakukannya, yaitu memberikan obat jenis Deksametason dan Pronicy pada bayi adalah hal yang biasa dikalangan teman.

Baca Selengkapnya
Kecewa Lahirkan Anak Laki-Laki, Ibu di Labuhanbatu Utara Tega Bunuh Bayinya yang Baru Berusia 18 Hari
Kecewa Lahirkan Anak Laki-Laki, Ibu di Labuhanbatu Utara Tega Bunuh Bayinya yang Baru Berusia 18 Hari

Saat ini polisi masih memeriksa kondisi kejiwaan pelaku.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Anak di Batam Dianiaya Ibu Kandung, Leher Dirantai hingga Muka Lebam Gara-Gara Sembunyikan Handphone
Duduk Perkara Anak di Batam Dianiaya Ibu Kandung, Leher Dirantai hingga Muka Lebam Gara-Gara Sembunyikan Handphone

Video anak perempuan diikat rantai pada bagian leher dengan luka lebam di wajah itu viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Hasil Tes Kejiwaan Ibu Tersangka Pencabulan Anak di Tangsel: Tak Ada Gangguan Jiwa
Hasil Tes Kejiwaan Ibu Tersangka Pencabulan Anak di Tangsel: Tak Ada Gangguan Jiwa

R (22) ibu mencabuli anak kandung dinyatakan dalam kondisi sehat baik secara fisik maupun mental.

Baca Selengkapnya