Afrika Selatan Deteksi Varian Baru Virus Corona
Merdeka.com - Para ilmuwan Afrika Selatan telah mendeteksi varian baru virus corona dengan sejumlah mutasi tapi belum menetapkan apakah varian ini lebih menular atau bisa mengalahkan imunitas yang dihasilkan dari vaksin atau infeksi sebelumnya.
Varian baru ini dikenal sebagai C.1.2, pertama kali terdeteksi pada Mei dan sekarang menyebar ke sebagian besar provinsi Afrika Selatan dan ke tujuh negara lainnya di Afrika, Eropa, Asia, dan Oseania, menurut penelitian.
Dilansir Reuters, Selasa (31/8), varian baru ini mengandung banyak mutasi yang terkait dengan varian lain dengan peningkatan penularan dan penurunan sensitivitas terhadap antibodi penetralisir, tetapi mereka terjadi dalam campuran yang berbeda dan para ilmuwan belum yakin bagaimana mereka mempengaruhi perilaku virus. Tes laboratorium sedang dilakukan untuk menentukan seberapa baik varian dinetralkan oleh antibodi.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kenapa virus punya bentuk berbeda? Bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA atau DNA saja.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Dimana peneliti menemukan sisa-sisa virus purba? Para peneliti ingin menemukan akar enzim pra-hewan, yang mengarahkan mereka ke protista bernama Amoebidium appalachense, yang pertama kali ditemukan bersembunyi di kerangka luar serangga air tawar.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Afrika Selatan adalah negara pertama yang mendeteksi varian Beta, salah satu dari empat varian virus corona yang ditetapkan sebagai “variant of concern” oleh WHO.Beta diyakini menyebar lebih mudah daripada virus corona versi asli yang menyebabkan Covid-19, dan ada bukti vaksin kurang efektif melawan varian ini, membuat beberapa negara membatasi perjalanan dari dan ke Afrika Selatan.
Richard Lessells, seorang spesialis penyakit menular dan salah satu penulis penelitian C.1.2, mengatakan kemunculan varian baru ini menginformasikan kepada kita "pandemi ini masih jauh dari selesai dan virus ini masih mencari cara untuk berpotensi menjadi lebih baik dalam menginfeksi kita".
Dia mengatakan orang tidak boleh terlalu khawatir pada tahap ini dan varian dengan lebih banyak mutasi pasti akan muncul lebih jauh saat pandemi.
Data pengurutan genom dari Afrika Selatan menunjukkan varian C.1.2 masih jauh dari menggantikan varian Delta yang dominan pada bulan Juli, bulan terakhir di mana sejumlah besar sampel tersedia.
Pada Juli, C.1.2 menyumbang 3 persen dari sampel versus 1 persen pada Juni, sedangkan Delta menyumbang 67 persen pada Juni dan 89 persen pada Juli.
Lessells mengatakan C.1.2 mungkin memiliki lebih banyak sifat bisa menghindari diri dari imunitas dibandingkan varian Delta, berdasarkan pola mutasinya. Dia juga mengatakan temuan itu telah dilaporkan ke WHO.
Seorang juru bicara departemen kesehatan Afrika Selatan menolak mengomentari penelitian tersebut.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaSelain dilaporkan dari Republik Demokratik Kongo, Kenya, Rwanda, dan Uganda, juga terdeteksi di Asia dan Eropa.
Baca SelengkapnyaSeorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca Selengkapnya