Ahli Kesehatan: Mental Trump Berbahaya dan Tidak Normal
Merdeka.com - Sekelompok ahli kesehatan mental memperingatkan Kongres Amerika Serikat untuk segera bertindak meminta Presiden Donald Trump menjalani evaluasi untuk menentukan apakah dia tetap layak meneruskan jabatannya di tengah ketegangan dengan Iran belakangan ini.
Koalisi Kesehatan Mental Dunia mengeluarkan pernyataan sebulan setelah mengingatkan Kongres tentang proses pemakzulan yang bisa menyebabkan mental Trump terganggu hingga ke tahap yang membahayakan.
"Kami sudah memperingatkan soal ini beberapa kali. Kongres AS harus bertindak cepat dan tidak menunda waktu lagi," kata kelompok ahli mental dalam pernyataan yang diperoleh The Independent tak lama setelah Trump berusaha keras mengucapkan kata dan berulang kali mendengus ketika dia menyampaikan pidato soal konflik dengan Iran di Gedung Putih.
-
Siapa yang digugat Trump? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
-
Apa yang terjadi pada Donald Trump? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang perlu menjaga kesehatan mental? Panduan Menjaga Kesehatan Mental bagi Anak SMA yang Baru Masuk Kuliah
-
Siapa yang dapat memberhentikan presiden? Selain itu, amandemen ketiga pada tahun 2001 menambahkan pasal 7A, 7B, dan 7C UUD 1945 yang mengatur tentang prosedur pemberhentian presiden dan/atau wakil presiden oleh MPR atas usul DPR, dengan syarat-syarat tertentu.
-
Kenapa Menkumham meminta jajarannya melakukan evaluasi? Dari refleksi ini, kita dapat mengevaluasi strategi kita, mengidentifikasi peluang baru, serta menetapkan tujuan yang lebih ambisius dan lebih baik untuk tahun mendatang,' sambungnya.
-
Apa yang diusulkan Mentan Amran ke Presiden? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengusulkan kepada presiden penambahan kuota pupuk bersubsidi.
Presiden Trump, kata mereka, "secara psikologi dan mental berbahaya dan tidak punya kapasitas". Dia juga menunjukkan tanda-tanda yang sama dengan orang yang suka mengamuk jika citra dirinya dipertanyakan.
Para ahli tersebut menyadari, para pejabat militer harus melalui serangkaian uji psikologi dalam karirnya sementara sang presiden alias pimpinan tertinggi militer dikecualikan dalam syarat itu meski sebetulnya dia adalah orang yang paling harus menjalani serangkaian pemeriksaan psikologi dan jabatannya membuat dia adalah orang dengan tingkat bahaya tertinggi. Terlebih dengan situasi di Timur Tengah saat ini. Rakyat Amerika sudah tidak bisa lagi menunggu dalam situasi berbahaya semacam ini yang disebabkan orang seorang pemimpin yang bertindak "gegabah, serampangan, ceroboh, dan merusak".
Karena Kongres punya kekuatan konstitusional untuk menyatakan dan mendanai perang, mereka harus bertindak segera. Untuk melakukan itu Kongres juga harus mendapat informasi dari kalangan ahli kesehatan yang diakui kemampuannya dalam menangani masalah psikologi.
"Kami mendesak Kongres untuk berkonsultasi dengan kami untuk mengetahui gambaran dan aspek kesehatan mental dari sang presiden," kata mereka.
Profesor Bandy Lee dari Universitas Yale yang mengepalai kelompok ahli kesehatan mental, mengatakan kepada the Independent, keputusan Trump untuk merespons demonstrasi di Kedutaan Besar AS di Baghdad dengan melancarkan serangan drone yang menewaskan Panglima Garda Revolusi Iran Qassim Sulaimani, adalah pilihan paling ekstrem yang dia ambil.
Dr Lee menegaskan, lebih dari 800 koleganya sudah menandatangani petisi peringatan kepada Kongres tentang tingkatan stres Presiden Trump akibat proses pemakzulan.
"Kenyataan bahwa pejabat Pentagon pun terkejut dengan keputusan Trump menunjukkan betapa sedikitnya yang mereka ketahui tentang sosok Trump dan bagaimana mereka bisa mengendalikan dia. Itu ibarat melemparkan korek api ke tumpahan minyak," kata Lee.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei: 86% Pemilih Sebut Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju Capres
Baca SelengkapnyaBiden resmi mengumumkan mundur dari konstestasi Pilpres AS dan mendukung Kamala Harris. Dia beralasan, ingin fokus pada tugas-tugasnya di sisa masa jabatan.
Baca SelengkapnyaKedatangan Trump disambut oleh pasukan penerbang USAF di Milwaukee
Baca SelengkapnyaSebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaTrump bereaksi tegas atas mundurnya Biden dalam pencalonan Presiden Amerika.
Baca SelengkapnyaIran diketahui telah melakukan serangan ratusan rudal balistik ke Israel pada Selasa (1/10).
Baca SelengkapnyaKedua capres justru melenceng dan saling menyerang rivalnya dengan pernyataan yang berkelok-kelok.
Baca SelengkapnyaSebelum bertanding di Pilpres 2024 ketiga pasangan calon harus melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaMenurut pejabat penegak hukum, insiden penembakan tersebut diduga sebagai upaya pembunuhan
Baca SelengkapnyaTrump hari ini mendeklarasikan kemenangan setelah mengalahkan Kamala Harris dalam pilpres AS.
Baca SelengkapnyaSerangan Iran bentuk balasan terhadap Israel yang menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah hingga menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Islam.
Baca SelengkapnyaDonald Trump hari ini mendeklarasikan kemenangan di hadapan para pendukungnya di Florida.
Baca Selengkapnya