Ahli Virus China Sebut Virus Corona Berasal dari Lab Militer, Bukan Pasar di Wuhan
Merdeka.com - Seorang ahli virus atau virologist asal China yang kini bersembunyi di Amerika Serikat membantah klaim yang menyatakan virus corona Covid-19 berasal dari pasar basah di Kota Wuhan. Dia mengaku punya bukti virus itu berasal dari laboratorium militer China.
Dr Li-Meng Yan dalam wawancara dengan ITV Jumat kemarin mengatakan penularan virus corona dari manusia ke manusia sudah terjadi ketika dia mulai menyelidiki virus SARS-CoV-2 pada akhir Desember tahun lalu.
"Yang pertama, pada waktu itulah pemerintah China menemukan kasus Covid-19. Yang kedua, penularan antarmanusia pada waktu itu sudah terjadi. Yang ketiga, SARS-Cov-2 adalah virus mutan berbahaya dan bisa segera menjadi pandemi jika tanpa pengendalian," kata Dr Li, seperti dilansir laman Al Arabiya, Minggu (13/9).
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan China? Ilmuwan dari China telah menciptakan desain baterai berbasis air terbaru yang lebih aman dan lebih efisien dalam menyimpan energi dibandingkan dengan baterai ion litium (Li-ion) yang saat ini banyak digunakan oleh manusia.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu. Cacing tersebut mati saat belum terbentuk secara sempurna atau masih dalam bentuk larva.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di China? Fosil seekor hewan mamalia menyerang dinosaurus ditemukan di China timur laut. Seekor mamalia sejenis luwak sedang menyerang seekor dinosaurus pemakan tumbuhan, menindih mangsanya, dan menggigitnya.
-
Apa yang ditemukan oleh tim ilmuwan di China? Tim ilmuwan yang terdiri dari ahli paleontologi, ahli geosains dan spesialis evolusi di China menemukan fosil telur yang digali pada 2021 adalah telur dinosaurus terkecil yang pernah ditemukan.
-
Apa yang ditemukan di China? Peneliti di China menemukan pecahan fosil dinosaurus yang tidak dikenal, yang kemudian diketahui merupakan spesies baru.
"Sebetulnya saya sudah melaporkan kepada atasan saya yang juga konsultan WHO tapi tidak ada tanggapan dari WHO dan dari mereka karena semua memperingatkan, jangan melewati batas dan tetaplah bungkam, jika tidak, saya bisa dihilangkan," kata pembocor rahasia China itu yang sebelumnya bekerja di Sekolah Kesehatan Umum Hong Kong dan ditugaskan memantau klaster virus pada akhir Desember.
Direktur Komisi Kesehatan Nasional China membantah klaim soal pemerintah yang menutup-nutupi kasus virus corona dan mengatakan pemerintah China tidak terlambat dalam melaporkan pandemi ini.
Bantahan WHO
Pada Mei lalu WHO membantah tudingan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengklaim memiliki bukti virus berasal dari sebuah laboratorium China.
Para ilmuwan meyakini virus mematikan itu menular dari binatang ke manusia, muncul pertama kali di China tahun lalu, kemungkinan dari sebuah pasar di Wuhan yang menjual hewan liar untuk dikonsumsi.
Trump menyebut telah melihat bukti bahwa Institut Virologi Wuhan adalah sumber wabah, kendati dia menolak memberikan rincian informasi.
Ditanya soal klaim Trump tersebut saat konferensi pers virtual, Kepala Kedaruratan WHO, Michael Ryan menekankan pihaknya telah sering mendengar sejumlah ilmuwan terkait rentetan kemunculan virus tersebut.
"Kami yakin asal virus ini alamiah," ujarnya, dilansir dari Times of Israel, Sabtu (2/5).
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaTim peneliti menjelajahi lapisan es di Himalaya dan membawa kepingan es-es itu ke laboratorium untuk diperiksa.
Baca SelengkapnyaIni merupakan sebuah rekor penciptaan virus yang mampu 'membasmi' manusia dalam 3 hari.
Baca SelengkapnyaKasus flu kembali marak di Tiongkok pada penghujung tahun 2024 ini. Banyak warga Tiongkok mengingat lagi awal terjadinya Covid-19 lalu.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaWabah virus HMPV melanda China lima tahun setelah pandemi Covid-19, menyebabkan peningkatan jumlah kasus dan meningkatkan kewaspadaan di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengatakan, kebanyakan kasus pneumonia disebabkan oleh mycoplasma pneumoniae.
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan di media sosial yang mengklaim pasukan tentara China disiapkan untuk menyerang Indonesia
Baca SelengkapnyaPenyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya pneumonia misterius yang tengah merebak di China dan Eropa.
Baca SelengkapnyaGejala Mycoplasma pneumonia yang ditimbulkan sebenarnya terbilang ringan.
Baca SelengkapnyaPemahaman mengenai ciri-ciri dan bentuk virus menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri tentang bagaimana virus itu sebenarnya.
Baca Selengkapnya