AirAsia Perth-Bali 'terjun' 20.000 kaki, awak kabin & penumpang panik
Merdeka.com - Peristiwa mencekam terjadi dalam penerbangan AirAsia QZ535 dari Perth ke Bali. Pesawat berpenumpang 151 orang itu kehilangan ketinggian hingga para penumpang mengira pesawat akan jatuh.
Data dari FligthRadar menunjukkan pesawat kehilangan ketinggian 23.800 kaki atau 7.250 meter hanya dalam waktu sembilan menit. 'Terjun' dari ketinggian 34.000 kaki (10.363 meter) ke 10.000 kaki (3.048 meter).
Saat itu masker oksigen sudah menggantung dari atas kabin. Para awak kabin yang seharusnya menenangkan penumpang malah panik dan berteriak histeris.
-
Kenapa banyak orang takut naik pesawat? Menurut para pakar dan psikoterapis, takut naik pesawat terbang bukan jenis kecemasan yang tak mungkin diatasi.
-
Apa yang membuat penumpang emosi? 'Rekan saya mengingatkan bahwa driver ini salah karena seharusnya belok ke kiri tapi justru driver menggerutu dan mundur sedikit dengan masih ugal-ugalan bawa mobil,' demikian dikutip dari keterangan unggahan akun Instagram @kabarnegri.
-
Siapa yang menolak dipayungi di Bandara Indonesia? Jackie Chan (berpakaian biru putih) terlihat keluar dari pesawat. Dia telah diantisipasi oleh staf dan sekuriti. Orang-orang yang sudah menunggu kedatangan Jackie Chan langsung melihat dia tersenyum. Dengan tidak banyak basa-basi, aktor yang terkenal sering berakting tanpa menggunakan stuntman itu langsung berjalan dengan cepat.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Pelita Air? Pesawat sudah di runway siap take off tetapi nggak jalan-jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang berencana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation,' katanya lewat akun X @GerryS.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Kenapa penumpang harus tenang saat turbulensi? Ilham menjelaskan bahwa saat turbulensi, banyak benda bisa menjadi terlempar ke udara, seperti alat-alat makan yang dibawa oleh awak kabin. Benda-benda tersebut bisa mengenai penumpang dan awak kabin sehingga menimbulkan luka. Oleh karena itu, ia mengimbau agar penumpang pesawat selalu tenang dan tidak panik supaya situasi dapat dikendalikan dengan lebih baik.
"Mereka berteriak emergensi, emergensi. Kemudian mereka histeris," kata salah satu penumpang, Mark Bailey saat diwawancarai Seven Network television, Minggu (15/10).
Bailey menambahkan jeritan para awak kabin itulah yang justru membuat penumpang ikut panik. Padahal sebelumnya keadaan masih tenang.
Penumpang lain yang bernama Clare Askew juga menyayangkan sikap para awak kabin yang dinilai tak profesional. Mereka malah menambah kepanikan di dalam pesawat.
"Awak kabin menjerit-jerit, syok dan kelihatan menangis," kata dia.
Para penumpang sempat yakin mereka tak akan selamat. Beberapa penumpang mengaktifkan ponsel mereka dan mencoba mengirim pesan perpisahan untuk keluarga.
Pilot AirAsia akhirnya memutuskan kembali ke Perth setelah mengangkasa selama 25 menit. Pesawat dan seluruh penumpang mendarat dengan selamat sekitar pukul 12.40 waktu setempat.
Otoritas Penerbangan Australia mengaku akan menyelidik peristiwa ini. Sementara pihak AirAsia menyampaikan permohonan maaf.
"Kami berkomitmen untuk menjaga keselamatan penumpang dan juga awak kabin serta kami akan terus memastikan bahwa kami mengikuti standar keselamatan yang tertinggi," kata Head of Safety Grup AirAsia, Kapten Ling Liong Tien dalam keterangannya pada media, Senin (16/10)
AirAsia mengaku seluruh penumpang yang terkena dampak telah dipindahkan ke penerbangan berikutnya yang tersedia dan diberikan semua bantuan yang diperlukan.
"Keselamatan penumpang dan awak penerbangan adalah prioritas kami. AirAsia meminta maaf kepada penumpang atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," kata Ling.
Dia juga memberikan apresiasi pada pilot yang memutuskan membawa pesawat kembali ke Perth dan mendarat dengan selamat. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hampir seluruh penumpang nampak memadati lorong kabin dan berusaha untuk segera keluar dari pesawat karena AC juga padam.
Baca SelengkapnyaBatik Air menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
Baca SelengkapnyaHelikopter terjatuh di kawasan tebing di daerah Banjar Suluban, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Jumat (19/7) sekitar pukul 14.45 WITA.
Baca SelengkapnyaPenerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca SelengkapnyaKepanikan penumpang mengakibatkan ada insiden adu mulut antara penumpang dengan awak kabin.
Baca SelengkapnyaTurbulensi dahsyat itu menciptakan guncangan luar biasa di dalam kabin pesawat Singapore Airlines SQ321. Satu penumpang dilaporkan tewas.
Baca SelengkapnyaPesawat Alaska Airlines ini membawa 177 penumpang dan kru, berhasil mendarat darurat dengan selamat.
Baca SelengkapnyaInsiden pesawat milik Trigana Air itu menyebabkan dua penerbangan lainnya mengalami keterlambatan keberangkatan.
Baca SelengkapnyaKomite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengklasifikasikan hal tersebut dalam kategori 'serius'.
Baca SelengkapnyaBandara Internasional Sentani maupun PT Trigana sedang menunggu hasil pengecekan oleh KNKT.
Baca SelengkapnyaSebelum peristiwa itu, kru helikopter bernama Oktraman Menderosap atau Oki rupanya memiliki firasat buruk.
Baca SelengkapnyaBatik Air menjadi sorotan karena pilot dan co-pilot tertidur saat mengemudikan pesawat.
Baca Selengkapnya