Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Akankah militer Myanmar bertanggung jawab atas genosida terhadap Rohingya?

Akankah militer Myanmar bertanggung jawab atas genosida terhadap Rohingya? Anak-anak pengungsi Rohingya di Bangladesh. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Tim pencari fakta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dua hari lalu merilis laporan yang menyimpulkan Myanmar telah melakukan pembantaian massal atau genosida terhadap etnis minoritas muslim Rohingya. Namun akankah para pelakunya bisa dimintai pertanggungjawaban?

Tim penyelidik PBB tidak diberi akses untuk menggelar penyelidikan di Myanmar dan laporan ini berdasarkan wawancara terhadap 875 korban dan saksi serta bantuan citra satelit serta dokumen lainnya, termasuk foto dan video.

Pemerintah Myanmar sejak lama melakukan diskriminasi terhadap warga muslim Rohingya. Kekerasan teranyar dimulai sejak setahun lalu terutama di Negara Bagian Rakhine dan dua negara bagian sebelah utara. kelompok militan Rohingya menyerang sejumlah pos polisi di Rakhine dan sebagai balasannya militer Myanmar melancarkan 'operasi pembersihan' yang menyasar seluruh warga Rohingya. Mereka dengan bantuan warga lokal membakar dan menghancurkan desa-desa Rohingya dan melakukan kekejaman. Diperkirakan 25 ribu warga Rohingya tewas dan 700 ribu lainnya mengungsi ke Bangladesh.

Laporan PBB itu memuat penjabaran tentang peristiwa pemerkosaan massal, anak-anak yang dibunuh, penyiksaan dan kaum pria yang dibawa ke dalam hutan dan tak pernah kembali.

Menurut laporan PBB, semua kekejaman itu tidak diragukan lagi telah melanggar hukum internasional dan sejumlah pejabat militer bertanggung jawab sebagai dalang kekejaman. Peraih Nobel yang juga pemimpin negara, Aung San Suu Kyi, tidak menggunakan jabatannya sebagai kepala pemerintahan dan secara moral untuk mencegah kekerasan yang terjadi dan malah membela tindakan militer dan menghalangi penyelidikan PBB terhadap mereka.

jenderal min aung hlaing

Jenderal Min Aung Hlaing ©2015 Merdeka.com

Namun menyebut perbuatan itu sebagai genosida dan melakukan tindakan konkret terhadap hal itu adalah dua hal berbeda. Laporan PBB menyarankan kasus ini dibawa ke Mahmakah Kriminal Internasional di Hage, Belanda. Namun karena Myanmar bukan negara anggota ICC maka penyelidikan hanya bisa dilakukan lewat keputusan Dewan Keamanan PBB. Tapi hal itu pun tampaknya tidak akan berhasil karena dua dari negara anggota tetap DK PBb adalah Rusia dan China. Kedua negara ini menolak penyelidikan dan menekan pemerintah Myanmar.

Kepala Jaksa ICC Fatou Bensouda sudah menyerukan agar penyelidikan dilakukan di Bangladesh, berhubung negara itu menjadi anggota ICC, namun hal ini hanya akan meliputi kejahatan pada saat deportasi dan bukan pelanggaran serius macam genosida, pemerkosaan, dan kejahatan perang yang dilakukan militer Myanmar. Pemerintahan Suu Kyi sudah menegaskan mereka tidak mau menuruti proses pengadilan yang dilakukan negara lain.

Laporan PBB juga menyarankan Dewan Keamanan memberlakukan embargo senjata terhadap Myanmar, yang tampaknya hal itu pun sulit dilakukan. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo dua hari lalu menyatakan di akun Twitter, AS akan terus berusaha agar para pelaku bertanggung jawab. Kementerian Keuangan AS menerapkan sanksi baru kepada pasukan keamanan Myanmar bulan ini.

Facebook kemarin mengakui mereka agak lamban dalam menangani banyak ujaran kebencian terhadap orang Rohingya yang beredar di media sosial itu. Dua hari lalu Facebook mengumumkan menerapkan sanksi atau larangan kepada sejumlah organisasi dan para pejabat militer Myanmar untuk tidak menggunakan fasilitas Facebook.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apa Itu Rohingya dan Penyebab Konfliknya, Perlu Diketahui
Apa Itu Rohingya dan Penyebab Konfliknya, Perlu Diketahui

Konflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.

Baca Selengkapnya
9 Desember Peringati Hari Pencegahan Genosida Internasional, Ini Latar Belakangnya
9 Desember Peringati Hari Pencegahan Genosida Internasional, Ini Latar Belakangnya

Setiap tahun, pada tanggal 9 Desember, dunia memperingati Hari Pencegahan Genosida sebagai suatu bentuk komitmen bersama untuk mencegah tragedi kemanusiaan.

Baca Selengkapnya
Usut Kasus TPPO Pengungsi Rohingya, Bareskrim Kirim Tim ke Aceh
Usut Kasus TPPO Pengungsi Rohingya, Bareskrim Kirim Tim ke Aceh

Bareskrim Polri ikut mengusut kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan para pengungsi Rohingya di Aceh.

Baca Selengkapnya
Penyelidikan PBB Ungkap Israel Sengaja Serang Warga Sipil di Gaza dengan Senjata Berat, Masuk Kategori Kejahatan Kemanusiaan
Penyelidikan PBB Ungkap Israel Sengaja Serang Warga Sipil di Gaza dengan Senjata Berat, Masuk Kategori Kejahatan Kemanusiaan

Laporan ini telah disampaikan ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Baca Selengkapnya
Badan PBB: Kemungkinan Banyak Pengungsi Rohingya Tewas akibat Kapal Terbalik di Laut Aceh Barat
Badan PBB: Kemungkinan Banyak Pengungsi Rohingya Tewas akibat Kapal Terbalik di Laut Aceh Barat

Pengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Nelayan Aceh dan Basarnas Selamatkan Puluhan Pengungsi Rohingya Nyaris Tenggelam Setelah Kapal Terbalik Akibat Cuaca Buruk di Meulaboh
FOTO: Nelayan Aceh dan Basarnas Selamatkan Puluhan Pengungsi Rohingya Nyaris Tenggelam Setelah Kapal Terbalik Akibat Cuaca Buruk di Meulaboh

Nelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Ada Dugaan Kuat Perdagangan Orang Terkait Pengungsi Rohingya
Jokowi: Ada Dugaan Kuat Perdagangan Orang Terkait Pengungsi Rohingya

Jokowi menyebut, pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO.

Baca Selengkapnya
Etnis Rohingya Mengeluh Dikasih Makan Sedikit, Yenny Wahid: Enggak Bersyukur
Etnis Rohingya Mengeluh Dikasih Makan Sedikit, Yenny Wahid: Enggak Bersyukur

Pemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.

Baca Selengkapnya
Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru
Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru

Polisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).

Baca Selengkapnya
Mahfud MD Bakal Rapat Koordinasi Besok Soal Nasib Pengungsi Rohingya
Mahfud MD Bakal Rapat Koordinasi Besok Soal Nasib Pengungsi Rohingya

Mahfud mengatakan negara lain sudah menutup akses terhadap pengungsi Rohingya, sehingga mereka ke Indonesia

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Pengungsi Rohingya: Kita Tampung Sementara
Jokowi soal Pengungsi Rohingya: Kita Tampung Sementara

"Saya sampaikan bahwa sementara, sementara kita tampung, sementara," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Penemuan Mayat Bongkar Penyelundupan Pengungsi Rohingya di Aceh Selatan, Dipalak Biaya Perjalanan Puluhan Juta
Penemuan Mayat Bongkar Penyelundupan Pengungsi Rohingya di Aceh Selatan, Dipalak Biaya Perjalanan Puluhan Juta

Para imigran Rohingya itu diduga tiba di Perairan Aceh Selatan pada Rabu, 16 Oktober, setelah dilansir dari laut Andaman.

Baca Selengkapnya