Akibat Malapraktik Dokter, Ratusan Anak Terjangkit HIV di Pakistan
Merdeka.com - Ratusan anak di sebuah desa di selatan Pakistan dinyatakan terjangkit HIV. Penyebabnya ialah penggunaan jarum suntik oleh dokter yang malapraktik.
Belum lama ini, sejumlah anak harus menjalani tes HIV di Desa Wasayo, pinggiran Kota Larkana, Provinsi Sindh. Para orangtua menyaksikan dengan gugup. Polisi dikirim untuk menjaga ketertiban tes tersebut.
Pejabat kesehatan Pakistan mengatakan, sekitar 400 orang telah melakukan tes HIV dalam beberapa pekan terakhir, sebagian besar anak-anak. Tindakan itu dilakukan setelah para ahli menunjukkan lonjakan tingkat infeksi HIV di seluruh Pakistan, akibat penggunaan peralatan yang tidak steril dan malpraktik yang merajalela.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Apa penyebab penularan HIV di kasus ini? Laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan ada tiga perempuan yang terinfeksi HIV di sebuah spa di New Mexico, AS, setelah melakukan perawatan ‘Vampir Facial’.
-
Dimana penularan HIV terjadi? Laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan ada tiga perempuan yang terinfeksi HIV di sebuah spa di New Mexico, AS, setelah melakukan perawatan ‘Vampir Facial’.
-
Siapa yang menjadi korban penularan HIV? Laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan ada tiga perempuan yang terinfeksi HIV di sebuah spa di New Mexico, AS, setelah melakukan perawatan ‘Vampir Facial’.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Apa penyebab utama HIV di Semarang? Penyebab faktor risiko penularan HIV di antaranya pengaruh era modern yang membuat pola pergaulan anak muda yang bebas dan tidak menggunakan pengaman saat melakukan hubungan seksual. 'Dan di catatan kami, paling tinggi karena heteroseksual diangka 1.970 orang dan homoseksual 867 orang,' jelasnya.
Warga desa marah besar sekaligus takut akibat epidemi ini, sebagaimana dilansir dari Channel News Asia pada Kamis (16/5). Mereka terpukul, terlebih saat pihak berwenang mengaitkan wabah dengan kelalaian yang parah atau niat jahat dari dokter anak setempat.
"Saya mengutuk (orang) yang telah menyebabkan semua anak-anak ini terinfeksi," kata Nisar Ahmed yang datang ke klinik pemeriksaan untuk meminta obat, setelah putrinya yang berusia satu tahun dinyatakan positif HIV tiga hari sebelumnya.
Sementara itu, Imam Zadi yang mengantar lima anaknya untuk diperiksa, juga memperlihatkan keterpukulannya.
"Seluruh keluarga sangat sedih," katanya kepada AFP.
Pihak lain mengkhawatirkan masa depan anak-anak mereka yang rusak parah setelah tertular HIV. Terlebih di sebuah daerah di Pakistan di mana warganya memiliki kesulitan akses terhadap fasilitas kesehatan.
"Dengan siapa ia akan bermain? Dan ketika dewasa, siapa yang ingin menikahinya?" kata seorang ibu dengan identitas anonim, mengatakan kepada wartawan sambil menangis. Putrinya yang berusia empat tahun baru saja dinyatakan positif HIV.
Pakistan telah lama dianggap sebagai negara dengan kerentanan yang tinggi HIV. Penyakit itu berkembang menjadi mengkhawatirkan, terutama di kalangan pengguna narkoba suntikan dan pekerja seks.
Populasi Pakistan yang melonjak juga meningkatkan kerawanan terhadap bertambahnya kasus HIV. Khususnya jika melihat realita sejumlah daerah tak memiliki akses yang memadai ke layanan kesehatan berkualitas. Hal itu membuat masyarakat pedesaan yang miskin menjadi rentan terhadap praktisi medis yang tidak memenuhi syarat.
Pejabat kesehatan provinsi mencatat, pasien berisiko tertular penyakit atau virus di klinik kesehatan, di mana suntikan sering digunakan sebagai pilihan pengobatan utama.
"Demi menghemat uang, para dokter ini akan menyuntik banyak pasien dengan satu jarum suntik. Hal ini bisa menjadi penyebab utama penyebaran kasus HIV," kata kepala provinsi Program Kontrol AIDS, Sikandar Memon.
Sebagian besar dokter yang tidak memenuhi syarat, penggunaan kembali jarum suntik yang telah digunakan, transfusi darah yang tidak aman, dinilai menjadi penyebab lonjakan kasus HIV dalam beberapa tahun terakhir, menurut seorang ahli penyakit menular di Universitas Aga Khan di Karachi.
Pihak berwenang yang menyelidiki wabah HIV di Sindh mengatakan, dokter yang dituduh bersalah dalam kasus ini juga telah dites positif HIV. Dari sel penjara, sang dokter menyangkal tuduhan dengan sengaja menyuntik pasiennya dengan virus.
Sementara itu, para orangtua saat ini sangat khawatir jika HIV dapat menular ke anak-anak lainnya. Khususnya, apabila penyakit itu tidak diobati dengan tepat.
"Kami tidak berdaya. Saya mempunyai anak-anak lain dan saya khawatir mereka akan terkena penyakit ini," kata seorang ibu yang putrinya baru-baru ini dinyatakan positif HIV.
"Tolong kirimkan obat untuk anak-anak kita agar mereka bisa disembuhkan. Jika tidak, semua anak kita akan mati, kan?" katanya.
Reporter: Siti KhotimahSumber: Liputan6
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polusi udara yang buruk turut menjadi pendorong kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak.
Baca SelengkapnyaKemenkes ungkap gejala dari virus cacar monyet atau monkeypox
Baca SelengkapnyaAnak-anak penderita gagal ginjal akut karena cemaran obat sirup beracun sedang berjuang untuk hidup.
Baca SelengkapnyaTidak ada pasien anak rujukan dari luar provinsi Jateng di RS Kariadi Semarang.
Baca SelengkapnyaIni Kasus Pertama di Dunia Penularan HIV Lewat Prosedur Kecantikan, Korbannya Tiga Perempuan Pasien 'Vampir Facial'
Baca SelengkapnyaAnak-anak Gaza sangat rentan terhadap penyakit karena sistem kekebalan tubuh mereka terganggu oleh kekurangan gizi.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaRumah sakit di Mojokerto kewalahan menampung pasien anak. Sejumlah anak sakit tak kebagian kamar.
Baca SelengkapnyaHanny menjabarkan, hubungan seksual sesama jenis atau sering berganti-ganti pasangan dapat meningkatkan risiko penularan virus tersebut.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, kurang lebih 11 ribu anak per tahun yang terdiagnosis kanker.
Baca SelengkapnyaSelain Kota Semarang, disusul Kabupaten Kendal terdapat temuan 129 kasus HIV dan Kabupaten Jepara 127 kasus HIV
Baca SelengkapnyaKasus cacar monyet di Indonesia saat ini mencapai 14. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2022 hanya satu kasus.
Baca Selengkapnya