Akibat transfusi darah, sepuluh anak Pakistan terjangkit HIV
Merdeka.com - Sepuluh anak di bawah umur di Pakistan terinfeksi virus HIV setelah menerima transfusi darah dari pasien terkena AIDS. Ini kasus cukup mengejutkan menyusul kecaman warga atas buruknya penyaringan para pendonor darah.
Situs asiaone.com melaporkan, Kamis (4/12), anak-anak ini usia sekitar 5-16 tahun menderita kelainan darah bernama medis Herediter Thalassemia mengharuskan pasien menjalani transfusi darah rutin.
Menteri Kesehatan Nasional Saira Afzal Tarar kaget dengan kasus ini dan berjanji menyelidikinya. "Saya telah berusaha melaporkan kejadian ini terhadap pemerintah. Orang-orang bertanggung jawab akan diukum sangat berat," ujar Tarat.
-
Kenapa donor darah sangat penting? Darah adalah elemen vital dalam tubuh yang tidak dapat digantikan oleh apa pun, dan donor darah merupakan satu-satunya cara untuk memastikan ketersediaan darah bagi mereka yang membutuhkan.
-
Kenapa donor darah penting? Setiap tahun, banyak orang membutuhkan transfusi darah. Proses ini sangat penting, terutama saat operasi, setelah kecelakaan, atau bagi mereka yang menderita penyakit tertentu yang memerlukan komponen darah.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Apa penyebab penularan HIV di kasus ini? Laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan ada tiga perempuan yang terinfeksi HIV di sebuah spa di New Mexico, AS, setelah melakukan perawatan ‘Vampir Facial’.
-
Siapa yang paling banyak terdampak HIV di Semarang? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Kenapa ASI donor perlu proses screening ketat? 'ASI donor itu baik, tetapi seperti darah, ASI donor juga dapat menularkan penyakit,' ujar dr. Tiwi dilansir dari Antara. Pernyataannya ini menegaskan bahwa penggunaan ASI donor harus melewati proses screening yang ketat, layaknya prosedur pada donor darah.
Namun apa lacur, pemerintah baik tingkatan federasi maupun provinsi Pakistan masih lemah dalam penanganan pendonor darah. Tidak ada seleksi ketat hingga siapa pun bisa memberikan darah mereka.
Wakil Rektor dari Institut Ilmu Pengobatan Pakistan Javed Akram mengutuk mereka yang memberikan darah tercemar HIV demikian juga dengan Dokter Yasmin Rashid dari Federasi Thalassemia. Mereka tak mengeri padahal anak-anak ini melakukan tranfusi untuk bertahan dari penyakit namun malah memberikan penyakit lain bakal ditanggungnya seumur hidup.
Pemerintah telah memberikan pengobatan gratis bagi penderita Thalassemia dan HIV-AIDS. (mdk/din)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak ada pasien anak rujukan dari luar provinsi Jateng di RS Kariadi Semarang.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, kurang lebih 11 ribu anak per tahun yang terdiagnosis kanker.
Baca SelengkapnyaBanyak orang belum memahami penyebab HIV. Yuk, simak hal-hal yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!
Baca SelengkapnyaKemenkes melaporkan kasus cacar monyet di Indonesia bertambah menjadi tujuh.
Baca SelengkapnyaSaat ini, seluruh pasien sedang menjalani perawatan intensif di ruang isolasi sejumlah rumah sakit Jakarta.
Baca SelengkapnyaDari penemuan golongan darah sampai penemuan skrining darah, simak sejarah panjang donor darah berikut!
Baca SelengkapnyaWHO tetapkan mpox sebagai wabah internasional yang perlu untuk diwaspadai.
Baca SelengkapnyaKemenkes ungkap gejala dari virus cacar monyet atau monkeypox
Baca SelengkapnyaPemberian ASI donor walau merupakan suatu hal yang mulia namun tetap memerlukan prosedur yang tepat.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provins Jawa Barat mencatat pasien anak yang menjalani cuci darah mencapai ratusan orang.
Baca SelengkapnyaWN Jerman Jerman yang berpergian ke Indonesia pun dilarang mendonorkan darahnya di Jerman selama 6 bulan.
Baca SelengkapnyaBanyak pasien kanker anak baru mengetahui kondisi kesehatannya setelah memasuki stadium lanjut.
Baca Selengkapnya