Aksara Paku Berusia 2500 Tahun Diterjemahkan Menggunakan AI, Ini Hasilnya
Merdeka.com - Ahli berhasil menerjemahkan aksara paku yang ada di prasasti menggunakan alat kecerdasan buatan (AI). Penerjemahan dilakukan tim arkeolog dan ilmuwan, menggunakan terjemahan pembelajaran mesin saraf (NMT).
Aksara paku adalah salah satu jenis tulisan kuno berbentuk paku yang dituliskan di atas lempengan tanah liat.
Teks yang diterjemahkan adalah bahasa Akkadia dengan tingkat akurasi yang tinggi, seperti dikutip dari Heritage Daily, Jumat (23/6).
-
Bagaimana AI membantu arkeolog? Dengan menggabungkan kemampuan-kemampuan ini, AI menawarkan wawasan baru dan peluang menarik untuk menciptakan pengetahuan dari arsip arkeologi untuk penelitian kontemporer dan masa depan.
-
Siapa penerjemah teks kuno? Remaja 16 tahun bernama Michael Hoffen menerjemahkan sebuah buku berusia 4.000 tahun dari Mesir, dengan tokoh utamanya yang juga seorang remaja.
-
Bagaimana kecerdasan buatan merekonstruksi bahasa kuno? Video ini diunggah oleh sebuah saluran bernama Equator AI, dan sesuai nama salurannya, bahasa-bahasa kuno ini dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan (AI). Melalui video-video ini, penonton diajak 'berkelana melintasi waktu untuk mendengarkan logat bahasa yang terlupakan. Di mana setiap satu di antaranya diteliti secara hati-hati dan diucapkan dengan mahir,' menurut caption yang ditulis di kanal ini.
-
Bagaimana cara AI membaca manuskrip kuno? Gunakan AI Mengutip Daily Mail UK, Rabu, (18/10), untuk menghindari kerusakan berlebih pada manuskrip, seorang professor ilmu komputer bernama Seales, dan para tim nya menggunakan akselerator partikel untuk melakukan pemindaian beresolusi tinggi pada bagian dalam gulungan.
-
Bagaimana teks kuno diterjemahkan? Di bawah bimbingan dan kolaborasi dua rekan penulisnya, ahli Mesir Christian Casey dan Jen Thum, Hoffen menghabiskan waktu selama tiga setengah tahun untuk menerjemahkan hieroglif ke dalam bentuk prosa modern dan mengumpulkan gambar-gambar untuk menceritakan kisah Kheti dan Pepi.
-
Apa yang diterjemahkan dengan bantuan AI? Ilmuwan berhasil menerjemahkan huruf paku yang ada di prasasti kuno menggunakan alat kecerdasan buatan (AI).
Akkadia adalah bahasa Semit Timur kuno, pernah dituturkan di berbagai wilayah Mesopotamia kuno, termasuk Akkad, Assyria, Isin, Larsa, Babylonia, dan mungkin Dilmun.
Bahasa ini diawetkan pada sebuah prasasti tanah liat yang berasal dari tahun 2500 SM.
Bahasa ini ditulis menggunakan semacam benda runcing, yang diadopsi dari bangsa Sumeria menggunakan simbol berbentuk baji yang ditekan di tanah liat basah.
Ahli mengatakan ada ratusan ribu prasasti tanah liat yang ditulis dalam huruf paku. Tulisan ini berisi tentang dokumentasi sejarah berbadai bidang di masa Mesopotamia kuno.
“Ratusan ribu lempengan tanah liat yang ditorehkan dalam tulisan paku mendokumentasikan sejarah politik, sosial, ekonomi, dan ilmiah Mesopotamia kuno," jelas para ahli.
Akan tetapi, tidak semua dokumen bisa diterjemahkan karena jumlahnya yang banyak dan ahli yang terbatas.
"Namun, sebagian besar dokumen ini tetap tidak diterjemahkan dan tidak dapat diakses karena jumlahnya yang banyak dan terbatasnya jumlah ahli yang dapat membacanya," tambah mereka.
Ditemukan lebih banyak teks sastra dan puitis, seperti surat dari pendeta atau traktat. Setelah diterjemahkan, teks itu cenderung berisi "halusinasi".
"Halusinasi" dalam istilah AI berarti bahwa mesin menghasilkan hasil yang sama sekali tidak terkait dengan teks yang diberikan.
Reporter magang: Yobel Nathania
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksara Paku Berusia 2500 Tahun Diterjemahkan Menggunakan AI, Ini Hasilnya
Baca SelengkapnyaDialek misterius nenek moyang kita akhirnya dapat diuraikan sepenuhnya berkat kecerdasan buatan.
Baca SelengkapnyaIlmuwan berhasil memecahkan isi 'Naskah Kushan' yang selama ini membuat penasaran ahli bahasa sejak ditemukan pada 1950-an.
Baca SelengkapnyaGulungan ini tertimbun abu letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi.
Baca SelengkapnyaAI menjadi alat yang dapat membaca gulungan kuno 2000 tahun.
Baca SelengkapnyaAsal usul dan usia prasasti ini juga masih belum diketahui.
Baca SelengkapnyaSilinder ini diduga dijadikan semacam label untuk barang tanah liat.
Baca SelengkapnyaMahasiswa dari tiga negara berhasil menerjemahkan teks ini menggunakan AI, mendapat hadiah sekitar Rp10,9 miliar.
Baca SelengkapnyaSuara-suara kuno ini seperti dibangkitkan kembali dengan menggunakan Artificial Intelligence (AI).
Baca SelengkapnyaRekaman suara mumi tersebut bisa didengarkan di bagian terakhir artikel ini.
Baca SelengkapnyaTeks ini diuraikan dari sebuah lempengan tanah liat yang ditemukan tahun 2023.
Baca SelengkapnyaGambar-gambar kuno ini berukuran sekitar 3 sampai 7 meter.
Baca Selengkapnya