Aktivis Malaysia Retas Perusahaan Israel, Kumpulkan Data Ratusan Ribu Mahasiswa
Merdeka.com - Organisasi asal Malaysia yang menyebut diri DragonForce menyampaikan telah meretas basis data perusahaan rekrutmen Israel, memberikan mereka akses ke data ratusan ribu mahasiswa, seperti diberitakan media lokal.
i24 mengutip sumber Israel mengatakan para peretas mengumpulkan informasi dari situs web AcadeMe yang bekerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi ternama di Israel seperti Universitas Ben Gurion, Universitas Tel Aviv, Universitas Terbuka, Universitas Bar-Ilan, Technion, dan Universitas Haifa, termasuk sejumlah kampus lainnya.
Menurut pakar keamanan siber, May Brooks-Kempler di Times of Israel, para peretas sejauh ini telah membocorkan rincian data 280.000 mahasiswa dari 2014 sampai saat ini bersama dengan 100.000 alamat email.
-
Siapa yang meretas situs Mossad? Pada 2013, kelompok peretas atau hacker Anonymous mengaku telah meretas situs milik badan intelijen Israel yang terkenal sebagai agen mata-mata terbaik dunia, Mossad.
-
Apa yang dilakukan Israel? Pemerintah Indonesia mengutuk keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang melarang operasi UNRWA di wilayah Israel.
-
Siapa yang terlibat kerja sama dengan Mossad? Dia juga mengizinkan tiga orang jenderal, anak buahnya mengadakan hubungan dengan Israel dalam rangka menumpas PKI.
-
Bagaimana warga Israel mengajukan visa ke Indonesia? Warga Israel yang akan berkunjung ke Indonesia, bisa mengajukan visa Indonesia, di Kedutaan Indonesia di negara ketiga seperti Singapura dan Thailand, dengan biaya sekitar USD600 atau sekitar Rp9,5 juta.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa pemasok senjata terbesar bagi Israel? Amerika Serikat (AS) merupakan penyedia senjata terbesar bagi Israel, membantu negara tersebut membangun militer yang sangat canggih secara teknologi.
“Ini seruan mendesak untuk seluruh peretas, organisasi HAM, dan aktivis di seluruh dunia untuk bersatu lagi dan mulai sebuah kampanye melawan Israhell, membagikan apa yang sebenarnya terjadi di sana, bongkar aktivitas teroris mereka ke dunia,” tulis para peretas di Telegram, dikutip dari Middle East Monitor, Rabu (30/6).
“Kami tidak akan tetap bungkam terhadap aktivitas perang Israhell,” lanjut peretas.
Bulan lalu, DragonForce Malaysia mengklaim telah meretas sejumlah jaringan CCTV Israel, termasuk rumah dan badan pemerintah. Perusahaan dan institusi Israel termasuk Aerospace Industries, perusahaan asuransi Shirbit, dan perusahaan perangkat lunak Amital ditargetkan dalam serangkaian serangan siber tahun lalu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak hacker atau peretas bereaksi dengan kebijakan perang Israel.
Baca SelengkapnyaHamas Dapatkan Dokumen Rahasia Berisi Identitas 2.000 Tentara Israel, Ada Nomor Ponsel Sampai Akun Medsos
Baca SelengkapnyaAgresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina, telah membunuh hampir 39.000 warga sipil.
Baca Selengkapnyadua anggota Komisi Fatwa MUI yakni MA dan AR dinonaktifkan terkonfirmasi pernah kunjung Kedubes Israel
Baca SelengkapnyaJulid Fi Sabilillah, Perang Netizen Indonesia Melawan Israel di Dunia Maya
Baca SelengkapnyaTentara Israel khawatir data-data pribadi mereka bisa tersebar di Internet.
Baca SelengkapnyaKisah Para Red Hat, Para pemburu Hacker, Ada yang Mampu Membobol Situs Intelijen Mossad Israel
Baca SelengkapnyaPara hacktivis atau peretas ikut terjun membela Palestina dengan meretas situs web pemerintah Israel.
Baca SelengkapnyaOrganisasi Intelijen Nasional (MIT) Turki berhasil tangkap agen Mossad yang ditugaskan jadi mata-mata.
Baca SelengkapnyaPerusahaan tersebut merupakan peserta pameran pertahanan Defence Service Asia (DSA) yang berlangsung di Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaIsrael menangkap tujuh warganya yang diduga menjadi agen mata-mata untuk intelijen Iran.
Baca SelengkapnyaIndonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Baca Selengkapnya